"Jadi awalnya hanya dipanggil, ngumpul-ngumpul. Karena yang punya kamar ini atau yang buka kamar lagi keluar. Data identitasnya dikantongi. Apakah yang punya atau buka kamar yang punya alat sabu atau BB ditemukan, itu kami masih coba dalami," tegasnya.
Ia melanjutkan lagi, kasus seperti ini jarang ditemukan dan hanya ditemukan di momen razia. Dan selama ini yang disasar untuk razia adalah tempat hiburan malam dan untuk hotel melibatkan BNN baru kali ini kasusnya didapati.
"Kami coba koordinasikan dengan pemilik hotel, kamu coba agar lebih selektif menerima tamu. Dengan adanya temuan ini jadi gambaran, ternyata losmen atau hotel bisa jadi tempat transaksi nyaman untuk mereka pakai," tukasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah