TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan, Kaltara menekankan pentingnya seleksi ketat terhadap inovasi daerah yang diusulkan oleh setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Asisten Pemerintahan dan Kesra Setkab Nunukan, Abdul Munir mengatakan, fokus utama inovasi daerah adalah peningkatan kapasitas dalam penginputan inovasi ke dalam indeks inovasi daerah, sebagai alat ukur kinerja inovatif pemerintah daerah.
Selain itu, Abdul Munir menegaskan bahwa tidak semua inovasi layak dimasukkan ke dalam indeks.
"Saya minta proses pemilahan dan pemilihan inovasi dilakukan secara ketat dan selektif. Jangan asal input. Pilih inovasi yang benar-benar berdampak dan bisa memecahkan masalah," kata Abdul Munir, kepada TribunKaltara.com, Sabtu (02/08/2025), sore.
Baca juga: Wali Kota Tarakan Harapkan Inovasi Koperasi Merah Putih Selumit Bisa Tularkan ke Kelurahan Lain
Ia menekankan bahwa inovasi yang diusulkan harus memiliki nilai tambah, serta mampu membuat proses administrasi pemerintahan lebih murah, lebih mudah, dan lebih cepat.
"Ibarat kita mau ikut lomba, tentu kita harus pilih karya terbaik. Begitu pula saat menyusun indeks inovasi ini. Jangan hanya mengejar kuantitas, tapi utamakan kualitas," ucapnya.
Selain itu, Munir menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tugas lembaganya dalam merancang, mengkoordinasikan, dan mengendalikan kegiatan penelitian dan pengembangan di tingkat daerah.
Tujuannya, selain sebagai bentuk evaluasi kinerja inovatif OPD, juga untuk mendorong lahirnya kebijakan yang berbasis riset dan berdampak langsung pada pelayanan publik.
Baca juga: 3 Hari Bayi Baru Lahir Langsung Dapat NIK dan BPJS, Berikut Inovasi Pelayanan RSUD Malinau Kaltara
"Sosialisasi ini juga menjadi langkah awal Pemkab Nunukan dalam memperkuat posisi pada penilaian indeks inovasi daerah oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), yang selama ini menjadi salah satu indikator keberhasilan tata kelola pemerintahan," ungkap Munir.
Penulis: Febrianus Felis