Liga Italia

4 Sorotan Cristian Chivu usai Inter Milan Comeback dengan 10 Pemain Lawan AS Monaco

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MENGESANKAN - Penampilan Ange-Yoan Bonny pada laga ujicoba Inter Milan melawan AS Monaco di Stade Louis II, Sabtu (9/8/2025). Penyerang asal Prancis tersebut tampil mengesankan dengan mencetak satu gol. (inter.it)

Inter memang bermain positif dan cukup apik merespons tekanan.

Namun Cristian Chivu tidak suka dengan penyelesaian akhir alias finishing dari timnya.

Ada 14 upaya yang dilepaskan para pemain Inter Milan ke gawang AS Monaco, namun hanya 4 yang mengarah ke gawang dan 2 berbuah gol.

Nicolo Barella, Petar Sucic, dan Henrikh Mkhitaryan gagal mengonversi peluang emas.

Hal ini yang sangat disayangkan Chivu, mengingat Inter Milan punya kualitas individu yang cukup baik untuk menyelesaikan peluang akhir.

"Jelas masih kurang tajam dan kurang tenang di depan gawang. Saat bermain dengan sebelas orang, kami menciptakan peluang yang sangat jelas dalam 20 menit pertama," ujar Cristian Chivu.

Di sisi lain, Chivu berharap selama uji coba mendatang, para pemain Inter Milan bisa terus bertumbuh dan matang dalam finishing.

"Sulit untuk mengatakan sejauh mana kami berada saat ini, masih kurang tajam, tapi kami adalah Inter dan kami tahu bahwa kami bisa dan harus terus berkembang setiap hari, baik secara kolektif maupun individu," jelasnya.

4. Kepercayaan Diri Meningkat

Satu hal yang membuat Chivu cukup bangga dengan anak asuhnya yakni, kembalinya kepercayaan diri para pemain Inter Milan.

Meski sempat ternoda dengan kartu merah Hakan Calhanoglu, Nerazzurri bermain tanpa rasa takut.

"Kami membangun kepercayaan diri dan mengisi bahan bakar untuk laga selanjutnya," ucapnya.

"Sulit untuk menganalisis karena secara fisik kami belum berada di level terbaik, tapi kami sudah menunjukkan usaha dan volume permainan," tambah Chivu.

Selanjutnya, Chivu akan terus mematangkan kualitas individu para pemain Inter Milan yang dipadukan dengan kekompakan.

Pola 3-5-2 yang diusung Chivu terlihat lebih agresif ketimbang gaya Inter Milan di era Simone Inzaghi.

"Saya melatih Inter Milan, sebuah kelompok pemain hebat yang bisa terus berkembang dalam segala aspek, baik secara individu maupun sebagai tim, dan itulah yang saya coba tanamkan kepada mereka setiap hari," tutupnya.

(*)

Berita tentang Liga Italia

(TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio K)

Berita Terkini