PLN Kaltimra
Dari Limbah Jadi Berkah, Warga Binaan Nusakambangan Ubah FABA Jadi Produk Bernilai
Pengolahan FABA, warga binaan Lapas Nusakambangan mampu menghasilkan produk konstruksi dari limbah pembakaran batu bara PLTU
TRIBUNKALTARA.COM – Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, kini bertransformasi menjadi pelaku ekonomi produktif berkat keterampilan baru dalam mengolah limbah.
Melalui pemanfaatan abu sisa pembakaran batu bara dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Adipala—Fly Ash dan Bottom Ash (FABA)—mereka mampu menciptakan produk konstruksi bernilai jual tinggi.
FABA yang sebelumnya dianggap sebagai limbah tak berguna, kini menjadi sumber penghidupan dan harapan baru.
Workshop pengolahan FABA yang memanfaatkan lahan tidur di Pulau Nusakambangan menjadi wadah pelatihan keterampilan bagi warga binaan.
Di sana, mereka belajar mengolah limbah menjadi batako, paving block, roaster, hingga buis beton. Kolaborasi antara Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) dengan PT PLN (Persero) ini menjadi bagian dari transformasi lapas: dari citra kelam sebagai 'penjara menakutkan' menjadi pusat pemberdayaan yang membekali warga binaan untuk membangun kehidupan mandiri pasca-pembinaan.
Salah satu warga binaan Lapas Terbuka Nusakambangan, Kevin Ruben Rafael, mengungkapkan rasa syukurnya atas kehadiran program ini.
"Ini sangat membantu kami sebagai warga binaan, karena menambah ilmu pengetahuan. Nanti, ketika kami keluar, ilmu ini bisa bermanfaat bagi kehidupan kami di masyarakat," ujar Kevin, Selasa (9/9/2025).
Senada dengan itu, Listianto dari Lapas Nirbaya Nusakambangan juga merasakan manfaat langsung dari pelatihan ini.
"Alhamdulillah, sekarang saya bisa mengikuti program ini. Saya ingin mandiri, saya ingin kembali ke masyarakat dengan menjadi yang lebih baik lagi," tuturnya.

Menteri Imipas, Agus Andrianto, menyampaikan apresiasi atas kontribusi PLN dalam mendukung pelatihan kerja yang berorientasi pada pemberdayaan.
"Program ini merupakan model pelatihan kerja yang sedang kami galakkan untuk mempersiapkan warga binaan agar siap kembali ke masyarakat," ungkap Agus Andrianto saat meninjau workshop FABA di Nusakambangan.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menekankan bahwa pengolahan FABA menjadi produk bernilai guna tinggi tidak hanya menciptakan peluang ekonomi sirkuler, tetapi juga menjadi solusi nyata bagi lingkungan.
"Kami bangga, warga binaan Lapas Nusakambangan berhasil memanfaatkan limbah menjadi komoditas produktif. Kegiatan ini juga menciptakan lapangan kerja, memberi dampak positif bagi masyarakat, serta menghasilkan produk berkualitas dengan harga kompetitif," kata Darmawan Prasodjo.
Saat ini, workshop FABA di Nusakambangan telah dilengkapi dua unit mesin yang mampu memproduksi hingga 2 juta paving block dan 1 juta batako per tahun. Jika kapasitas ini berjalan optimal dan produk mulai dipasarkan, potensi omzetnya bisa mencapai Rp5,4 miliar per tahun.

Sebanyak 30 warga binaan telah aktif dan terampil dalam memproduksi olahan FABA. Direktur Utama PLN optimistis jumlah tersebut akan terus bertambah seiring pendampingan yang berkelanjutan.
BYD ATTO 1 Hadir di Balikpapan, Komitmen PLN Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik |
![]() |
---|
PLN UID Kaltimra Hadir Lebih Dekat Dengar Aspirasi Pelanggan |
![]() |
---|
General Manager PLN UID Kaltimra Turun Tangan Layani Pelanggan di Momen HPN 2025 |
![]() |
---|
Kado Listrik Ceria di Hari Pelanggan Nasional, PLN Beri Diskon Tambah Daya hingga 50 Persen |
![]() |
---|
Respons Cepat PLN Tangani Gangguan Listrik Akibat Cuaca Buruk di Samarinda Seberang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.