Berita Nunukan Terkini
Keracunan Massal MBG, Dinkes Nunukan Turunkan Tim ke Sebatik, Sampel Makanan dan Feses Diuji Lab
Kasus dugaan keracunan massal program MBG di Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, masih dalam tahap investigasi.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Kasus dugaan keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, masih dalam tahap investigasi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Nunukan, Miskia, menegaskan sejumlah sampel sudah dikirim ke laboratorium (Lab) untuk memastikan penyebab 35 anak dirawat di Rumah Sakit Pratama (RSP) Sebatik pada Selasa (30/09/2025), malam.
Dari 35 anak tersebut, 25 anak di antaranya sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Namun, 10 anak lainnya masih harus menjalani perawatan intensif, termasuk seorang bayi berusia 6 bulan.
Menurut Miskia, sampel makanan dibawa ke Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Tarakan.
Baca juga: 58 Siswa di Sebatik Tengah Diduga Keracunan MBG, DPRD Nunukan Minta Program Dihentikan Sementara

Sedangkan sampel muntahan dan feses pasien harus dikirim lebih jauh ke Lab di Surabaya.
"Benar, hasil investigasi harus kami kirim karena saat ini Nunukan belum memiliki laboratorium yang bisa menguji sampel tersebut," ujar Miskia kepada TribunKaltara.com, Rabu (01/10/2025), sore.
Tak hanya menunggu hasil uji Lab, Dinkes Nunukan juga bergerak cepat dengan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah dapur penyedia MBG di Sebatik.
Miskia bahkan turun langsung ke lapangan.
"Kemarin kami turun ke Sebatik. Ada beberapa rekomendasi yang harus mereka tindaklanjuti. Namun karena masih tahap investigasi, penyebabnya belum bisa dipastikan," jelasnya.
Sidak dilakukan di dua dapur penyedia MBG di Sebatik, termasuk Sebatik Tengah, Sebatik Induk, hingga Aji Kuning.
Pemeriksaan fokus pada aspek higienis, kebersihan, keamanan makanan, dan kualitas bahan baku.
Baca juga: SPPG Wajib Miliki SLHS, Wakil Bupati Bulungan: Dapur MBG Bermasalah akan Dihentikan

"Mulai dari cara mengelola makanan, higienisnya, kebersihannya, sampai kualitas bahan semuanya kita cek. Dapur MBG juga wajib memiliki SLHS (Sertifikat Laik Higienis Sehat)," tegas Miskia.
Ia memastikan operasional MBG sementara dihentikan sambil menunggu hasil uji laboratorium.
"Untuk sementara, SPPG (Satuan Pendidikan Pemberi Gizi) kami hentikan dulu sampai hasil keluar," pungkasnya.
Penulis: Febrianus Felis
keracunan massal
Kecamatan Sebatik Tengah
Makan Bergizi Gratis (MBG)
Dinas Kesehatan
Rumah Sakit Pratama
perawatan
Balai Pengawasan Obat dan Makanan
keracunan
Nunukan
Sebatik
MBG
Kelompok Tani Floresta Kembangkan Kopi di Hutan Lindung Nunukan, Sudah Ada Pasar hingga Luar Daerah |
![]() |
---|
Atlet Menembak Asal Nunukan Sabet 2 Emas dan 1 Perunggu, Kejuaraan Piala Bupati Malinau 2025 |
![]() |
---|
10 Anak dan 1 Bayi Dirawat Inap di RSP Sebatik Nunukan, Diduga Kuat Keracunan Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Satgas Pamtas RI-Malaysia Gagalkan Peredaran Narkotika di Tulin Onsoi, Amankan Sabu 10,8 Gram |
![]() |
---|
Mulai 1 Oktober, Tarif Pelabuhan Nunukan Kaltara Resmi Naik, Pelindo Janji Layanan Lebih Modern |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.