Berita Nunukan Terkini

Keracunan Massal MBG, Dinkes Nunukan Turunkan Tim ke Sebatik, Sampel Makanan dan Feses Diuji Lab

Kasus dugaan keracunan massal program MBG di Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, masih dalam tahap investigasi. 

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
(HO/ Podding staf Kantor Desa Sei Nyamuk).
ANAK KERACUNAN MBG - Bupati Nunukan Irwan Sabri membesuk pasien anak yang diduga kuat keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Rumah Sakit Pratama Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Selasa (30/09/2025), malam. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Kasus dugaan keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, masih dalam tahap investigasi. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Nunukan, Miskia, menegaskan sejumlah sampel sudah dikirim ke laboratorium (Lab) untuk memastikan penyebab 35 anak dirawat di Rumah Sakit Pratama (RSP) Sebatik pada Selasa (30/09/2025), malam.

Dari 35 anak tersebut, 25 anak di antaranya sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Namun, 10 anak lainnya masih harus menjalani perawatan intensif, termasuk seorang bayi berusia 6 bulan.

Menurut Miskia, sampel makanan dibawa ke Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Tarakan.

Baca juga: 58 Siswa di Sebatik Tengah Diduga Keracunan MBG, DPRD Nunukan Minta Program Dihentikan Sementara

KERACUNAN MBG - Bupati Nunukan Irwan Sabri membesuk pasien anak yang diduga kuat keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Rumah Sakit Pratama Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Selasa (30/09/2025), malam.
KERACUNAN MBG - Bupati Nunukan Irwan Sabri membesuk pasien anak yang diduga kuat keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Rumah Sakit Pratama Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Selasa (30/09/2025), malam. (TRIBUNKALTARA.COM/ HO- Podding staf Kantor Desa Sei Nyamuk)

Sedangkan sampel muntahan dan feses pasien harus dikirim lebih jauh ke Lab di Surabaya.

"Benar, hasil investigasi harus kami kirim karena saat ini Nunukan belum memiliki laboratorium yang bisa menguji sampel tersebut," ujar Miskia kepada TribunKaltara.com, Rabu (01/10/2025), sore.

Tak hanya menunggu hasil uji Lab, Dinkes Nunukan juga bergerak cepat dengan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah dapur penyedia MBG di Sebatik.

Miskia bahkan turun langsung ke lapangan.

"Kemarin kami turun ke Sebatik. Ada beberapa rekomendasi yang harus mereka tindaklanjuti. Namun karena masih tahap investigasi, penyebabnya belum bisa dipastikan," jelasnya.

Sidak dilakukan di dua dapur penyedia MBG di Sebatik, termasuk Sebatik Tengah, Sebatik Induk, hingga Aji Kuning. 

Pemeriksaan fokus pada aspek higienis, kebersihan, keamanan makanan, dan kualitas bahan baku.

Baca juga: SPPG Wajib Miliki SLHS, Wakil Bupati Bulungan: Dapur MBG Bermasalah akan Dihentikan

SISWA KERACUNAN MBG - Sebanyak 58 siswa di Kecamatan Sebatik Tengah diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi Makanan Bergizi (MBG) pada Selasa (30/09/2025) sore. TRIBUNKALTARA.COM/FEBRIANUS FELIS
SISWA KERACUNAN MBG - Sebanyak 58 siswa di Kecamatan Sebatik Tengah diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi Makanan Bergizi (MBG) pada Selasa (30/09/2025) sore. TRIBUNKALTARA.COM/FEBRIANUS FELIS (TRIBUNKALTARA.COM / FELIS)

"Mulai dari cara mengelola makanan, higienisnya, kebersihannya, sampai kualitas bahan semuanya kita cek. Dapur MBG juga wajib memiliki SLHS (Sertifikat Laik Higienis Sehat)," tegas Miskia.

Ia memastikan operasional MBG sementara dihentikan sambil menunggu hasil uji laboratorium. 

"Untuk sementara, SPPG (Satuan Pendidikan Pemberi Gizi) kami hentikan dulu sampai hasil keluar," pungkasnya.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved