Gempa Terkini M 4.0 Guncang Tarakan Kalimantan Utara, Getaran hingga Tanjung Selor

Ringkasan Berita:

• Gempa bumi terjadi di Tarakan, Kalimantan Utara, berkekuatan Magnitudo 4.0
• Titik Koordinat gempa hari ini lebih dekat dengan Tanjung Selor, Kaltara dengan kedalaman 5 km.
• Sebagian besar wilayah Bulungan, termasuk Kecamatan Tanjung Palas Timur yang berjarak hanya 3,2 km dari pusat gempa ikut merasakan getaran.
• BMKG mengimbau warga tetap tenang dan waspada potensi gempa susulan.

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Berdasarkan informasi BMKG, pusat gempa terkini 2 menit yang lalu terjadi di Tarakan, Kalimantan Utara, getaran dirasakan hingga Tanjung Selor.

Gempa bumi dengan kekuatan Magnitudo 4.0 terjadi di wilayah Kalimantan Utara ( Kaltara) pada Jumat (31/10/2025).

Tercatat pada pukul 16.54.07 WIB atau 17.54.07 Wita, gempa hari ini mengguncang Tarakan.

Gempa susulan terjadi dengan Magnitudo pada lebih kecil, yaitu 2.9 pada pukul 17.01.32 WIB atau 18.01.32 Wita.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengkonfirmasi, pusat gempa pada lokasi yang sama, yakni,  pada koordinat 2.74 LU, 117.70 BT.

Titik lokasinya sekira 69 kilometer arah Tenggara Tarakan, Kalimantan Utara, dengan kedelaman 5km.

Dalam rilisnya, BMKG mengungkapkan pusat gempa lebih dekat dengan kecamatan Tanjung Palas Timur, Bulungan.

Jaraknya 3,2 kilometer, dan dari Tanjung Selor berjarak 22,51 kilometer arah timur.

Baca juga: Gempa Bumi Guncang Kalimantan Timur Hari Ini, Cek Pusat Gempa Terkini di Kutai Timur via BMKG

Getaran gempa dirasakan hampir di sebagian besar wilayah Bulungan, termasuk di Tanjung Selor, ibukota provinsi Kaltara.

BMKG melaporkan getaran di Tanjung Selor mencapai skala II MMI, dengan tanda benda-benda yang digantung tampak bergoyang.

Beberapa warga di Tanjung Selor, terkonfirmasi mengaku merasakan getaran gempa. Meski tidak cukup kuat.

Hingga laporan ini diturunkan, belum ada informasi mengenai kerusakan atau korban jiwa akibat gempa terkini.

Meski demikian, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.

BMKG juga masih memantau dampak gempa dan potensi gempa susulan.

"Kami merasa, cuma getaran kecil. Sempat kaget, rak piring bergoyang," kata Sima, warga Sabanar Lama, Tanjung Selor.

Tentang Skala MMI

Berikut adalah informasi MMI dan dampak yang dapat dipelajari berdasarkan skala MMI dari laman BMKG.

I  MMI

Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran atau guncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.

III MMI

Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.

Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.

IV MMI

Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.

Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Semua orang di rumah keluar.

Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.

Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.

Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.

Rumah tampak bergeser dari pondasi awal.

Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.

Jembatan rusak, terjadi lembah.

Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.

XII MMI

Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.

Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.

(*)

Penulis: Edy Nugroho