Berita Bulungan Terkini

Umat Hindu Bulungan Sembahyang Hari Raya Galungan di Pura Jagat Benuanta, Berikut Ini Maknanya 

Rabu 19 November 2025 malam di Pura Agung Jagat Benuanta di Jalan Agathis Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara Umat Hindu sembahyang.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ISTIMEWA
HARI RAYA GALUNGAN - Umat Hindu melaksanakan sembahyang di Pura Jagat Benuanta Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara, Rabu (19/11/2025). 

TRIBUNKALTARA.COM, BULUGAN - Umat Hindu dari berbagai wilayah di Bulungan, melaksanakan sembahyang Hari Raya Galungan dengan penuh khidmat di Pura Agung Jagat Benuanta di Jalan Agathis Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara pada Rabu (19/11/2025) malam.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Ida Bagus Sidharahardja mengatakan, Hari Raya Galungan, dirayakan setiap enam bulan (210 hari) sekali berdasarkan kalender Saka Bali.

Hari Raya Galungan diikuti pula oleh Hari Raya Kuningan pada Sabtu 29 November 2025, yang sama-sama digelar setiap 210 hari berdasarkan kalender Saka Bali atau dilaksanakan 10 hari setelah Hari Raya Galungan.

“Perayaan Galungan dan Kuningan menjadi momentum untuk menyucikan diri dan lingkungan kita,” ucap Ida Bagus Sidharaharja.

Baca juga: 30 Ucapan Hari Raya Galungan 2025 dalam Bahasa Bali Lengkap dengan Arti, Bagikan di Media Sosial

Pria yang menjabat Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bulungan ini menjelaskan, perayaan Galungan dan Kuningan dilakukan, melalui rangkaian upacara dan persembahyangan di dalam Pura Jagat Benuanta, yang merupakan satu-satunya pura di Ibukota Provinsi Kaltara itu.

“Makna dari Hari Raya Galungan itu sendiri, adalah membersihkan diri secara lahir dan batin, serta turut menjaga kesucian alam sekitar sebagai wujud bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” tuturnya.

Ia mengatakan, dengan perayaan keagamaan ini PHDI meminta agar umat Hindu di Provinsi Kaltara pada umumnya dan Kabupaten Bulungan secara khusus untuk menegakkan Dharma, yaitu kebenaran dan kebaikan dan menjauhi Adharma yang berarti ketidakbenaran dan kejahatan.

Hal ini juga merupakan makna lain dari Hari Raya Galungan dan Kuningan. “Umat Hindu diharapkan dapat terus meneguhkan nilai-nilai Dharma dalam setiap aspek kehidupan. Kita juga minta jalin kebersamaan dan gotong royong,” lanjut dia.

Dengan kebermaknaan yang mendalam, imbuhnya, Hari Raya Galungan dapat terus dijadikan momentum penguatan ajaran Dharma serta pelestarian nilai-nilai luhur dalam kehidupan Umat Hindu di Kalimantan Utara dan Indonesia secara umum.

(*)

Penulis: Edy Nugroho

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved