Kebakaran di Tarakan

Cerita Muhammad Yahya Korban Kebakaran di Sebengkok Waru, Hanya Sisa Pakaian Menempel di Badan

Rumahnya terbakar menyisakan kesedihan bagi Muhammad Yahya, harta benda yang dimiliknya hanya pakaian kerja yang menempel di badannya.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
MUHAMMAD YAHYA- Muhammad Yahya, salah satu korban kebakaran saat diwawancara media usai kebakaran menghanguskan rumah miliknya di RT 28 Kelurahan Sebengkok, Tarakan, Kalimantan Utara. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN-Multiangle- Dikumpulkan selama puluhan tahun dengan susah payah, hanya dalam waktu beberapa menit, rumah Muhammad Yahya di Sebengkok Waru, Tarakan Kalimantan Utara habis dilalap api sekitar pukul 14.20 WITA, Rabu (19/11/2025).

Peristiwa kebakaran siang itu, tidak menyisakan harta benda miliknya. Hanya menyisakan pakaian kerja yang masih menempel di badan  Muhammad Yahya. Meskipun begitu ia  tampak tegar dan bisa berpasrah. 

Muhammad Yahya menceritakan, saat terjadi kebakaran, rumah dalam keadaan kosong dan ia tidak ada di rumah, karena sedang bekerja di pelabuhah. 

Awal Ia mengetahui adanya kebakaran dari informasi rekan kerjannya. Namun ia baru tahu kalau kebakaran tersebut di dekat rumah miliknya,  ketika ada tetangga datang ke lokasi pengantaran gudang di Gunung Lingkas. 

Baca juga: Pemkot Tarakan Berikan Bantuan Natura Bagi Korban Kebakaran di Sebengkok Waru, Ada 6 Orang Jiwa

"Saya posisi ikut pengantaran barang ke gudang. Jadi rumah memang kosong. Sebenarnya saya sama dua anak saya. Tapi dua-duanya ikut saya kerja. Teman bilang ada kebakaran," ucap Muhammad Yahya.

Setelah menerima informasi kebakaran, ia yang masih menggunakan pakaian kerja dan pergi ke rumah miliknta di Sebengkok Waru. Sampai di sana ia melihat api sudah membesar menghanguskan dinding rumah

"Sampai rumah sudah terbakar. Tidak ada yang bisa diselamatkan. Karena sudah habis. KTP juga ridak ada. Semua habis.  Pakaian di badan saja sisa," akunya.

Jika ditotalkan estimasi kerugian bisa mencapai Rp130 juta. Untuk rumah itu miliknya dibangun susah payah dengan keringat yang dikumpulkan sejak tahun 2002.

"Seingat saya tahun 2002 dibangun. Karena anak saya yang perempuan lahir, lahirnya di rumah sini di sini," bebernya. 

Baca juga: Breaking News Satu Rumah Terbakar dan Satu Terdampak di Sebengkok Waru Tarakan Kaltara

Sebelumnya Muhammad Yahya mengakui tidak punya firasat. Apalagi sekitar  siangnya, ia biasanya sudah  pulang ke rumah istirahat.

"Jam 12.30 WITA  itu sempat pulang. Terus kembali lagi jam 13.00 WITA. Kalau dari informasi RT tadi kurang lebih setengah 3 kejadian mungkin karena saya dari tempat kerja sekitar hampir mau jam tiga sampai," ujarnya.

Seingatnya juga, tak ada menyalakan kompor dan kipas angin di kamarnya. Namun ia tak menjamin kipas di kamar anaknya.

"Kalau kipas angin, kebetulan kipas angin kan dua, saya dengan anak saya. Satunya yang nomor tiga itu di ruang tamu, pas mau turun kerja itu memang posisi mati.
Tapi kalau anak saya yang paling besar, yang paling tua itu di dalam kamar, enggak tahu sih. Hidup apa enggak, kurang tahu," akunya.

Biasanya dihidupkan karena siang cukup terik cuacanya.  Ia menambahkan lagi selepas insiden itu, akan tinggal sementara di rumah sebelah yang juga masih ada hubungan keluarga.

Ia mengakui, rumahnya cepat terbakar karena masih semi permanen. Masih ada dinding terbuat dari kayu di bagian belakang. Padahal sebenarnya rumah itu baru akan diperbaiki karena masuk dalam program bedah rumah. 

PENDINGINAN - Proses pendinginan dilakukan personel PMK di satu rumah yang hangus terbakar, Rabu (19/11/2025). TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
PENDINGINAN - Proses pendinginan dilakukan personel PMK di satu rumah yang hangus terbakar, Rabu (19/11/2025). TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH (TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH)
Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved