Biohero, Mahasiswa Universitas Brawijaya Kembangkan Aplikasi Kita.Hijau, Revolusi Pengelolaan Sampah
Biohero, mahasiswa Universitas Brawijaya Malang mengembangkan aplikasi digital Kita.Hijau, sebuah revolusi pengelolaan sampah.
TRIBUNKALTARA.COM – Sekelompok mahasiswa Universitas Brawijaya Malang (UB) menghadirkan program Biohero, sebuah inovasi yang menggabungkan pendekatan Life Cycle Assessment (LCA) dengan teknologi digital melalui aplikasi Kita.Hijau.
Program ini menyasar pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah, khususnya kader lingkungan di RW 08 Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur.
Biohero merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) yang dibiayai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Program ini dipimpin Karin Dwi Regif Gultom (NIM 235100201111035) dari Program Studi Teknik Pertanian, bersama tim lintas jurusan yaitu Rutamalia Saragi (Teknik Pertanian dan Biosistem), Radit Rizal Saputra (Peternakan), Nofa Nisrina Salsabila (Teknologi Informasi), dan Asaku Dinadimu (Teknik Lingkungan), di bawah bimbingan Yusron Sugiarto, STP, MP, MSc, PhD.
Sebanyak 25 kader lingkungan berusia 20–50 tahun mengikuti program ini dengan belajar memilah sampah, menggunakan aplikasi Kita.Hijau, serta mengolah limbah organik menjadi pupuk takakura dan bokashi.
Sementara itu, sampah anorganik diarahkan untuk diolah menjadi produk kerajinan bernilai ekonomi.
Aplikasi Kita.Hijau menjadi terobosan penting, karena memungkinkan pencatatan data sampah secara real-time, menyajikan analisis dampak lingkungan, sekaligus membuka peluang pemanfaatan limbah sebagai sumber ekonomi baru.
Ketua Kader Lingkungan RW 08, Suwardiono, menegaskan program ini sangat dibutuhkan warga.
"Digitalisasi pendataan sampah serta pemanfaatan limbah organik dan anorganik sangat membantu masyarakat. Biohero dari PKM-PM Universitas Brawijaya 2025 ini benar-benar memberikan solusi konkret yang berguna bagi kami," ungkapnya, Rabu (24/9/2025).
Meski begitu, hasil kajian tim menemukan sejumlah kendala seperti keterbatasan fasilitas bank sampah, jadwal penimbangan yang tidak konsisten, serta proses pengolahan sampah organik yang belum optimal.
Melalui program ini, mahasiswa Universitas Brawijaya berupaya mengatasi hambatan tersebut lewat pendampingan intensif, pelatihan berkelanjutan, serta pemanfaatan teknologi berbasis data.
Ketua tim, Karin Dwi Regif Gultom, menyampaikan optimisme pendekatan LCA berbasis teknologi mampu memperkuat peran masyarakat sebagai agen perubahan.
"Kami ingin kader lingkungan tidak hanya memahami permasalahan, tetapi juga mampu menghadirkan solusi nyata untuk keberlanjutan lingkungan," kata Karin.
Lebih dari sekadar menjaga kebersihan, Biohero diharapkan dapat melahirkan paradigma baru dalam pengelolaan sampah perkotaan yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Program ini juga sejalan dengan target Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan nomor 11 tentang Kota dan Permukiman Berkelanjutan serta tujuan nomor 12 mengenai Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.
Dengan rata-rata timbulan 1,5 ton sampah per hari—60 persen organik dan 40 persen anorganik—Lesanpuro menjadi contoh nyata tantangan pengelolaan sampah perkotaan.
Kehadiran Biohero pun membuktikan sinergi antara ilmu pengetahuan, inovasi mahasiswa, dan kepedulian sosial dalam mewujudkan lingkungan yang sehat, bersih, dan berkelanjutan.
(*)
| Disdikbud Tana Tidung Gelar Workshop Integrasi Karakter dalam Program Sekolah Unggul Masuk Desa |
|
|---|
| Jaga Lingkungan Tetap Bersih Selama Irau Malinau, Begini Cara Kerja Petugas Kebersihan |
|
|---|
| Silet Open Up Tampil, Catat Volume Sampah Rekor Tertinggi Selama Gelaran Irau Malinau |
|
|---|
| 34 Pantun Tentang Sampah, Pesan Bijak Jaga Kebersihan agar Bumi Tetap Lestari |
|
|---|
| SDN 024 Tarakan Usung Tema Batik dan Enggang di Pawai Budaya, Bahan dari Daur Ulang Sampah Plastik |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/mahasiswa-Universitas-Brawijaya-Malang-program-Biohero-240925.jpg)