Tas Rotan

Tas Rotan Suku Dayak Bernilai Seni Tinggi, Harga Tas Dapat Dijual Sebesar Rp 350 Ribu

Kerajinan tas rotan juga cukup diminati wisatawan yang berkunjung ke Biduk-biduk Berau. Harga tas dijual Rp 350 ribu

Editor: Junisah
TRIBUNKALTIM.COM
Salah seorang pengrajin tas rotan khas suku Dayak di Kampung Teluk Sumbang, Kecamatan Biduk-Biduk, Berau 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG REDEB - Masyarakat Suku Dayak di Kampung Teluk Sumbang, Kecamatan Biduk-Biduk, Berau memiliki cara tersendiri mengisi waktu luar di tengah aktivitas khususnya kaum ibu-ibu.

Seperti yang dilakukan para ibu rumah tangga di wilayah kampung basap, Teluk Sumbang. Aktivitas mengayam dilakukan dirumah masing-masing untuk mengisi waktu keseharian di rumah.

Mereka nampak lihai dan telaten menyusun rangkaian rotan yang telah dipotong kecil-kecil menjadi suatu kerajinan yang bernilai seni tinggi.

Aktivitas tersebut yakni membuat kerajinan dari rotan yang bernilai ekonomi tinggi. Selain memiliki nilai ekonomi kerajinan tangan tersebut merupakan upaya melestarikan keterampilan yang telah ada sejak dulu.

Seperti yang dikatakan salah satu pengrajin yakni Herlina. Ia mengatakan, tas berbahan rotan ini sudah ada sejak nenek moyang suku dayak bahkan keterampilan membuat tas rotan dipelajarinya sejak kecil dari orang tuanya.

Ada 22 Pasien Covid-19 di Kaltara Dinyatakan Sembuh, Tapi di Nunuka Bayi 4 Bulan Terpapar Corona

Saat Patroli Letkol Infanteri Yordania Temukan Patok Perbatasan Hilang, Ini Penyebabnya

Meskipun Hujan, Satgas TMMD Terus Lakukan Pengerjaan Badan Jalan Sepanjang 1.100 Meter di Tarakan

"Saya dari kecil sudah belajar membuat tas rotan dari orang tua saya. Setiap hari di rumah saya dan anak saya membuat tas rotan. Ini ciri khas budaya kami dan keterampilan ini harus selalu ada agar tidak hilang dimakan zaman," ungkap Herlina, Selasa (6/10/2020).

Suku Dayak di Kampung Teluk Sumbang disebut Suku Dayak Selatan yang terdiri Dayak Paleng, Dayak Gaggas, Dayak Panyombot dan Dayak Riwa.

"Kami di sini dayak selatan tapi terbagi beberapa suku, tapi memiliki satu bahasa suku," tuturnya..

Kerajinan tas rotan Suku Dayak Selatan, Kampung Teluk Sumbang memiliki nilai seni dan ekonomi tinggi. Proses pembuatannya pun cukup memakan waktu lama. Jika dijual harga bisa mencapai Rp 150 ribu hingga Rp 350 ribu.

"Pembuatannya tidaklah rumit, hanya membutuhkan waktu lama. Mulai mengumpulkan rotan dari kebun, mengeringkan rotan, hingga proses mengayam," jelasnya.

Tas rotan merupakan peralatan suku dayak dari dulu hingga sekarang. Jenis dan ukurannya pun beragam, dari ukuran kecil, sedang dan besar dengan model ransel dan selempang.

"Tas rotan kami pergunakan setiap hari, bisa juga dipakai pergi ke ladang untuk mengisi bahan kebutuhan seperti makanan," jelasnya.

Pembangunan PLTA Kayan di Kecamatan Peso, Taupan Sebut Ada Gunung yang Diledakkan

Mau Pemilu Berjalan Aman dan Tertib, Begini Syaratnya Sebut Kapolres Malinau AKBP Agus Nugraha

Kerajinan tas rotan juga cukup diminati wisatawan yang berkunjung, baik wisatawan lokal hingga mancanegara.

Produksinya pun tidak ada target, tapi setiap hari warga mengayam tas rotan karena sudah kebiasaan sehari-hari.

"Saya sangat bangga, kerajinan kami ini sangat diminati wisatawan. Bahkan wisatawan asing pernah pesan langsung dari negaranya," tandasnya.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved