Ratusan Mahasiswa Demo Lagi, Tolak UU Omnibus Law di Depan Kantor DPRD Kaltim
Ratusan mahasiswa yang tergabung di Aliansi Mahasiswa Kaltim Menggugat (Mahakam) kembali melaksanakan aksi demo di menolak UU Omnibus Law
Media sebagai salah salah satu pilar demokrasi, lanjutnya, diharapkan dapat menyajikan pemberitaan yang berimbang, tidak memihak, dan objektif, sehingga menjadi sarana berbagi informasi dan pengetahuan yang benar bagi masyarakat.
"MPR berharap media dapat menyampaikan konten-konten yang positif dan edukatif bagi masyarakat," ungkapnya.
Tak hanya itu, politikus Golkar itu meminta seluruh masyarakat Indonesia yang belum bisa menerima keberadaan UU Cipta Kerja untuk dapat meminta pemerintah atau DPR untuk melakukan dialog terkait butir-butir yang dianggap merugikan masyarakat, khususnya buruh.
"Sehingga dapat dicapai kesepahaman untuk kepentingan bersama. Dan jika tidak didapat kesepahaman, MPR menyarankan agar diselesaikan dengan mengajukan uji materi UU Cipta Kerja ke Mahkamah Konstitusi," kata Bambang Soesatyo.
"Kami juga mengimbau masyarakat agar berfikir secara jernih dalam menilai suatu persoalan dan tidak mudah terhasut oleh konten-konten hoaks yang belum jelas validitas atau kebenarannya. Diharapkan masyarakat tetap kritis dalam mengoreksi setiap kebijakan yang ditetapkan pemerintah termasuk UU Cipta Kerja yang dianggap merugikan rakyat Indonesia," tandasnya.
Perketat Keamanan
Polisi mulai memperketat keamanan menuju Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Diketahui, hari ini merupakan puncak aksi mogok nasional serikat buruh dan pekerja menolak UU Cipta Kerja.
Pantauan Tribunnews, Kamis (8/10/2020), akses menuju Gedung DPR melalui pintu belakang atau di Jalan Gelora (depan Hotel Mulia) ditutup.
Puluhan polisi berjaga membuat barikade menutup akses menuju pintu belakang Kompleks Parlemen.
Polisis juga menutup akses jalan yang menuju Jalan Gerbang Pemuda, Senayan.
Tribunnews mencoba melintas ke Jalan Gelora dengan menunjukkan Id Pers.
Namun, aparat kepolisian tak mengizinkan untuk masuk mendekat Kompleks Parlemen.
"Tidak boleh, menteri saja tidak boleh lewat," ucap seorang polisi yang berjaga.
Alhasil, banyak kendaraan yang terpaksa memutar balik.
Sementara itu, beberapa kendaraan taktis turut disiagakan di sepanjang Jalan Gelora.
Didominasi Mahasiswa dan Siswa SMK