Ikut Aksi Tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja, 22 Demonstran Dibawa ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet
Sebanyak 27 pengunjuk rasa yang ikut aksi menolak Undang-Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja dinyatakan reaktif virus corona atau Covid-19.
Massa membakar pos polisi yang berada di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Selain itu, pos polisi di perempatan Harmoni juga dirusak. Kaca pos polisi itu pecah dilempari massa.
• Undang-undang Cipta Kerja Tuai Polemik, Demokrat dan PKS Ungkap Kejanggalan Sebelum Disahkan di DPR
• Luhut Akui Pemerintah Tahu Otak di Balik Demonstrasi Tolak UU Cipta Kerja, Polisi Ciduk 1.000 Orang
Sementara dinding pospol dipenuhi coretan-coretan vandalisme.
Tak jauh dari pospol Patung Kuda, lobby kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga menjadi sasaran amukan massa.
Pagar kantor di Jalan MH Thamrin Jakarta itu rusak setelah dijebol massa.
Para pengunjuk rasa kemudian juga menyasar gedung kementerian. Kaca di lobi Gedung Chairul Saleh pun pecah. Pecahan kaca berserakan di mana-mana.
Pot tanaman hias hingga bilik disinfeksi di pintu depan sudah dalam posisi terjungkir balik.
Sejumlah mobil yang diparkir di halaman kementerian tak luput dari amarah massa. Kaca mobil, pintu, hingga bumper dihancurkan dengan kursi.
Selain merusak gedung Kementerian ESDM dan membakar pos polisi, massa juga membakar halte bus Transjakarta di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Selain halte, sepeda sewaan gratis milik Pemprov DKI Jakarta juga dibakar.
Halte Transjakarta di Bundaran HI yang dirusak pendemo itu sebenarnya baru diresmikan tahun lalu, tepatnya pada 25 Maret 2019.
Halte yang terintegrasi dengan Moda Raya Terpadu (MRT) ini diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Peresmian halte itu dilakukan setelah sehari sebelumnya Presiden Joko Widodo meresmikan MRT.
Halte TransJakarta Bundaran HI ini merupakan halte percontohan moda transportasi yang terintegrasi di Jakarta.
Artinya, penumpang dari TransJakarta bisa langsung mengakses MRT tanpa harus menyeberangi jalan menuju halte.
Sejumlah layanan teknologi tersedia di halte ini, mulai dari vending machine, gate, signage digital, hingga layar monitor.
Selain halte Transjkakarta di Bundaran HI, halte Transjakarta di Sarinah dan Bank Indonesia juga dirusak, namun tidak sampai dibakar.