Demonstrasi Tolak UU Cipta Kerja
Kepala Disdikbud Balikpapan Muhaimin Imbau Pelajar Tidak Ikut Demo
Unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja berakhir ricuh, ada pelajar balikpapan ikut demo. Melihat hal ini Kepala Disdikbud imbau pelajar tidak ikut demo
TRIBUNKALTARA.COM,BALIKPAPAN- Beberapa waktu lalu, unjuk rasa terjadi lantaran penolakan terhadap Undang-undang Cipta Kerja berakhir ricuh.
Tak hanya mahasiswa dan sejumlah kelompok masyarakat, namun ada pula pelajar sekolah yang turun ke jalan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan Muhaimin menyayangkan adanya keterlibatan para pelajar ini.
Mereka (pelajar) yang mengikuti aksi mulai dari tingkat SMA, SMK, SMP, bahkan tingkat sekolah dasar (SD) sekalipun.
"Bahkan mereka benar-benar mewakili wilayah se kota Balikpapan," katanya.
Kapolres Tarakan Buka Suara Soal Tindakan Represif Polisi saat Demo Tolak UU Cipta Kerja
Walikota dan DPRD Tarakan akan Meneruskan Aspirasi Massa Aksi, Khairul Ingatkan Tidak Anarkis
Mantan Pimpinan Bawaslu Kaltara Mumadaddah Melapor ke Bawaslu Kaltara, Ada Apa Ya?
Para pelajar tersebut berasal dari Balikpapan Utara, Balikpapan Barat, Balikpapan Selatan, Balikpapan Timur, Balikpapan Tengah dan Balikpapan Kota.
Usut punya usut, para pelajar ini diketahui menerima informasi ajakan mengikuti demonstari dari Grup Whatsapp.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pak wali dan Disdikbud Provinsi untuk mengantisipasi melalui surat edaran dan video," ungkap Muhaimin.
Jadwal Inter Milan vs AC Milan, Reuni Eks Man United di Derby della Madonnina, Lukaku vs Ibrahimovic
Masih Pandemi Covid-19, China Diserang Virus Lain, Sudah 70 Mahasiswa Terjangkit Norovirus
Atas dikeluarkannya imbauan tersebut, ia meminta kepada MKKS agar meneruskan kepada orang tua siswa.
Mereka sepakat bahwa tidak ada yang salah dengan menyampaikan aspirasi, namun pada usia sekolah, belum saatnya untuk ikut unjuk rasa.
"Kami juga akan membuat supaya anak-anak mengikuti pembelajaran di rumah saja, bisa melalui tugas ataupun daring," tuturnya.
Pun, Muhaimin meminta agar para orang tua tidak memberikan izin bagi anak yang ingin keluar rumah pada hari Kamis mendatang.
"Karena pada hari Kamis itu ada rencana lanjutan unjuk rasa. Jadi kami minta pada orang tua tolong anaknya tidak diberikan izin," pungkasnya.
(*)