Pilkada Malinau
Pantauan Tim Siber Terpadu, Kampanye Paslon Pilkada Malinau Masih Tertib
Pantauan Tim Siber Terpadu, kampanye paslon Pilkada Malinau masih tertib.
TRIBUNKALTARA COM, MALINAU - Pantauan Tim Siber Terpadu, kampanye paslon Pilkada Malinau masih tertib.
Pembentukan tim siber khusus mengawasi media daring juga telah dibentuk untuk mengawasi kampanye daring Pilkada Serentak 2020.
PS Kanit Tipidter Sat Reskrim Polres Malinau, Aipda Haryanto mengatakan, patroli media siber di Kabupaten Malinau dilakukan oleh Tim Siber Terpadu Zona III, Selasa (13/10/2020).
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Nunukan bertambah 4, Aris Suyono : Kasus dari Import Pelaku Perjalanan
Baca juga: 2 Remaja di Penajam Dihukum Sapu Jalanan Karena tak Pakai Masker Langgar Protokol Kesehatan
Baca juga: Dinas Kelautan dan Perikanan Nunukan Beberkan Penyebab Menurunnya Kualitas Rumput Laut Petani
Tim siber ini khusus dibentuk untuk mengawasi akun media sosial selama tahapan kampanye dimulai.
Sejauh ini, Haryanto mengatakan pihaknya belum menemukan adanya pelanggaran selama tahapan masa kampanye dimulai.
"Sejauh ini masih aman-aman saja. Tapi kita masih lakukan pantauan. Semoga saja tidak ada," ungkapnya.
Haryanto menjelaskan, ada unsur-unsur yang harus dipenuhi sebelum menetapkan sebuah akun melakukan ujaran kebencian atau melanggar.
Jika akun sosial media melakukan ujaran kebencian atau menyerang satu pasangan calon, subjek atau sasarannya harus jelas, tidak diajukan secara umum.
"Temuan akan kita nilai dulu. Apakah suatu ujaran kebencian ditujukan secara khusus ke salah satu paslon atau secara umum," ungkapnya.
Haryanto menambahkan, pemantauan akun sosial media juga diperuntukkan untuk mengawasi kemungkinan terjadi konflik.
Baca juga: Terpaksa Jadi Kurir Sabu Karena Anak Menderita Sakit, Sedangkan Perantara Diupah Rp 10 Juta
Baca juga: Tak Pakai Masker, 17 Warga Diminta Punguti Sampah di Jalan
Baca juga: Calon Gubernur Petahana Dilapor, Begini Reaksi Ketua Bawaslu Kaltara Suryani
Sehingga, hasil temuan pantauan tersebut, tim siber dapat mencegah konflik yang berpotensi terjadi di lapangan.
"Dengan pantauan siber ini, kita bisa membaca potensi konflik di lapangan. Sehingga bisa dilakukan pencegahan. Jadi ada fungsi pencegahan juga, tidak cuma penindakan," ujarnya.
Patroli media siber tersebut dilakukan secara terpadu. Untuk wilayah kalimantan, ditangani oleh Tim Siber Terpadu Zona III.
(*)
( Tribunkaltara.com / Mohammad Supri )