Serka Sukardi Temukan Bel Sensor Ingat 3M Covid-19, Antisipasi Warga Nunukan Lupa Protokol Kesehatan
Serka Sukardi temukan bel sensor ingat 3M Covid-19, antisipasi warga Nunukan lupa protokol kesehatan.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Serka Sukardi temukan bel sensor ingat 3M Covid-19, antisipasi warga Nunukan lupa protokol kesehatan.
Serka Sukardi, Babinsa 0911/ Nunukan, yang memulai kariernya sebagai TNI sejak tahun 1994.
Menjadi seorang tentara adalah cita-citanya sejak kecil, lantaran, ayahnya (alm) seorang mantan anggota Veteran di Jawa Timur.
Baca juga: Intip Aktivitas Paling Diminati Warga Malinau di Arena Prosehat Malinau, Bersepeda Paling Diminati
Baca juga: Live Streaming Trans7 MotoGP Aragon, Maverick Vinales Optimis Tumbangkan Fabio Quartararo Malam Ini
Baca juga: Seorang Pasien Covid-19 Gejala Pneumonia Meninggal Dunia di RSD Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor
Serka Sukardi jalankan tugas sembilan tahun, sebagai Babinsa di RT 31 Kelurahan Nunukan Barat.
Sukardi sapaan akrabnya mengatakan, April lalu dia temukan sebuah inovasi, yakni alat pengingat protokol kesehatan covid-19, dengan nama alat 'bel sensor ingat 3M covid-19'.
"Waktu lagi maraknya covid-19 di Nunukan, banyak warga yang masih sering tidak displin protokol kesehatan covid-19," kata Sukardi kepada TribunKaltara.com, Minggu (17/10/2020), pukul 17.00 Wita.
Menurut Sukardi, bel ini dapat digunakan sebagai pengingat masyarakat yang melaksanakan aktivitasnya di luar rumah.
"Mungkin saking banyaknya aktivitas jadi masih ada warga sering lupa. Bel sensor ini, bisa jadi pengingat untuk selalu gunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, begitulah bunyi dari bel sensor," ujar bapak tiga anak ini.
Sukardi mengaku, bel sensor ingat 3 M ini, menjadi salah satu pengingat secara intens.
Sebab, bel ini bisa diletakkan di pintu utama rumah warga dan akan berbunyi saat sensor mengenai tubuh yang bersangkutan.
"Saya berharap saat ada bel ini, tidak ada lagi alasan warga, baik itu ketinggalan maupun lupa utk menggunakan masker," tutur Sukardi.
Dia menjelaskan, proses membuat bel sensor ingat 3M ini butuh waktu sampai tiga bulan, lantaran terkendala barang yg dipesan secara online.
Adapun alat yang dibutuhkan seperti alat sensor, alat rekam, ampli/ power audio kid, speaker, box casing, kabel, TR/trinput, case hp/ kabel uses.
"Ada 8 alat yang kami butuhkan untuk membuat bel ini. Kalau anggaran, ya tidak terlalu besar juga, masih terjangkaulah" ungkap Sukardi.
Bahkan, butuh beberapa kali percobaan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Bel sensor ingat 3M covid-19 ini bisa digunakan langsung pakai listrik, baterai, dan cas.
"Sengaja kita buat pilihan ini, untuk antisipasi wilayah yang belum terjangkau listrik. Beterai bisa dua sampai tiga, ukuran1,5 volt" jelas Sukardi.
Dalam proses menyelesaikan bel ini, dia libatkan 3 pihak yakni Lurah Nunukan Barat, Bhabinkamtibmas, dan rekan service elektronik yg ada wilayah kerjanya.
Tidak hanya itu, bel sensor ingat 3M covid-19 juga berkat bimbingan dari Dandim 0911/Nunukan dan Danramil 0911-01/Nunukan.
Bel sensor ingat 3M covid-19 ini sudah di sosialisasikan di beberapa kelurahan termasuk petani rumput laut.
"respon warga bagus karena bagi mereka, belum ada selama pandemi ini temuan untuk pengingat sepeti itu," tambah Sukardi.
Sementara itu, bel sensor ingat 3M covid-19 ini belum dapat diterapkan seratus persen, lantaran alat untuk merakit masih terbatas.
Baca juga: Debat Kandidat di Pilgub Kaltara Libatkan Tim Perumus dan Pakar, KPU Kaltara Beberkan Tugasnya
Baca juga: Masa Kampanye Pilbup, Ketua Desk Pilkada Nunukan Beber Situasi Memanas di Media Sosial
Baca juga: UPDATE Covid-19 Kalimantan Utara, Ada 23 Kasus Baru di Kaltara 18 Oktober 2020, Bulungan Terbanyak
"Saat ini diproduksi sepuluh bel, itupun pesanan Dandim 0911/Nunukan. Kalau untuk pemasaran belum bisa karena belum ada hak paten. Takut disalahgunakan," terang Sukardi.
Diketahui, bel sensor ingat 3M covid-19 ini masih menunggu hak patennya dan menunggu arahan dari Dandim 0911/Nunukan dan Danramil 0911-01/Nunukan.
"Rencana kalau sudah punya hak paten akan didistribusikan ke instansi pemerintah di Kabupaten Nunukan, termasuk masyarakat. Mudahan semakin banyak pesanan harganya pun bisa dijangkau," tutup Sukardi.
( TribunKaltara.com / Felis)