Sebut Pengeroyokan TNI oleh Rombongan Moge Cuma Masalah Kecil, Jenderal Eks Pangkostrad Dikecam IPW
Sebut pengeroyokan TNI oleh pengendara moge cuma masalah kecil, Jenderal eks Pangkostrad, Djamari Chaniago dikecam IPW.
TRIBUNKALTARA.COM - Sebut pengeroyokan TNI oleh pengendara moge cuma masalah kecil, Jenderal eks Pangkostrad, Djamari Chaniago dikecam IPW.
Kasus pengeroyokan TNI oleh rombongan pengendara moge Harley Davidson di Bukittinggi, Sumatera Barat, terus mendapat perhatian publik.
Apalagi rombongan moge Harley Davidson ternyata dipimpin seorang Jenderal bintang tiga eks Pangkostrad Letjen (Purn) Djamari Chaniago.
Dilansir dari Tribunnews.com, dalam list anggota rombongan yang diperoleh Kompas TV, Minggu (1/11/2020), terdapat nama Djamari Chaniago.
Diketahui, Djamari Chaniago merupakan ketua Harley Davidson Owner Group ( HOG ) Siliwangi Bandung Chapter Indonesia.
Baca juga: Buka Suara Rombongan Moge Keroyok TNI, Jenderal Djamari Chaniago: Jangan Lagi Kau Tanya-tanya!
Diketahui Djamari Chaniago memimpin rombongan yang sedang touring dengan tujuan Sabang, Aceh.
Touring yang diikuti 21 pengendara ini bertajuk Long Way Up Sumatera Island, dan berlangsung 29 Oktober hingga 8 November 2020.
Sejatinya, permasalahan pengeroyokan anggota TNI di Bukittinggi disebutkan telah selesai dengan cara damai.
Eks Pangkostrad, Djamari Chaniago sebagai ketua rombongan telah menyampaikan permintaan maafnya.
Namun Pangdam Bukit Barisan Mayjen Irwansyah memerintahkan anggota TNI untuk melaporkan tindak penganiayaan itu ke Polres.
Pelaporan tersebut dilakukan saat Djamari Chaniago dan rombongannya sedang bersilaturahmi dengan Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara.
Kini Djamari Chaniago disorot dalam kasus pengeroyokan TNI yang dilakukan anak buahnya.
Bahkan Djamari Chaniago dikecam lantaran sempat mengatakan kasus pengeroyokan TNI itu sebagai masalah kecil kesalahpahaman.
Diminta Cabut Pernyataan
Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane menilai Letnan Jenderal (Purn) Djamari Chaniago harus mencabut pernyataannya, yang menganggap kasus pengeroyokan TNI adalah masalah kecil.