Kadistan Malinau Afri ST Padan Sebut Bisa Bersaing di Pasar, Latih Petani Tingkatkan Mutu Biji Kopi

Kadistan Malinau Afri ST Padan sebut bisa bersaing di pasar, latih petani tingkatkan mutu biji kopi.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/MOHAMMAD SUPRI
Sejumlah Perwakilan Petani Kopi yang Tergabung dalam Asosiasi Petani Kopi Malinau (Apekimal) Mengikuti Pelatihan Uji Mutu Kopi SNI dan Uji Cita Rasa Kopi, Selasa (24/11/2020). (TribunKaltara.com/Mohammad Supri) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Kadistan Malinau Afri ST Padan sebut bisa bersaing di pasar, latih petani tingkatkan mutu biji kopi.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malinau, Afri ST Padan mengatakan biji kopi merupakan satu dari sekian komoditas perkebunan andalan di Kabupaten Malinau.

Hingga saat ini ada beberapa desa, seperti Desa Long Loreh dan Desa Gong Solok di Kecamatan Malinau Selatan yang berupaya menjadikan biji kopi sebagai produk unggulan desa.

Baca juga: Jadwal Indonesian Idol 2021, Live Streaming RCTI Plus Daniel Mananta Tampil Bareng Boy William Lagi?

Baca juga: Mendadak Ketua KPK Firli Bahuri Singgung Buku How Democracies Die yang diunggah Anies Baswedan

Baca juga: BPBD Petakan Potensi Bencana Alam, Andi Santiaji : Banjir & Longsor Ancam Sejumlah Daerah di Kaltara

Ditanya mengenai potensi biji kopi dari petani lokal di Malinau, Afri mengatakan industri biji kopi petani lokal saat ini masih dalam tahap berkembang.

Sejumlah aspek perlu untuk dibenahi, termasuk persoalan lisensi mutu dan aspek pemasaran lainnya.

"Biji kopi lokal sebenarnya punya potensi. Cuma ada proses yang harus dipenuhi dulu, seperti lisensi dan mutunya harus sesuai standar SNI," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Selasa (24/11/2020).

Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan Petani kopi di Kabupaten Malinau dapat dilakukan melalui pembekalan dan pelatihan kepada petani.

Melalui pelatihan uji mutu kopi SNI dan uji cita rasa kopi, Pemerintah Kabupaten Malinau melalui Dinas Pertanian bekerja sama dengan Bank Indonesia berupaya meningkatkan mutu biji kopi dari petani kopi di Malinau.

Afri menjelaskan, ada beberapa metode dan proses yang harus menjadi perhatian petani kopi dalam mengolah biji kopi.

Demikian halnya di sektor hilir, pengemasan termasuk pemasaran produk memerlukan standar kualitas yang tak kalah penting.

Menurut Afri, biji kopi dari petani kopi di Malinau mulai berkembang di pasar lokal.

"Produk kopi di Malinau sudah dipasarkan di tingkat lokal, sudah ada dalam bentuk kemasan sederhana. Produknya sudah mulai berkembang," ucapnya.

Produk kopi serbuk yang beredar di pasar lokal dapat ditemui di sejumlah toko dan pasar tradisional di Kabupaten Malinau.

Hanya saja, menurut Afri yang menjadi perhatian pihaknya adalah bagaimana meningkatkan mutu biji kopi lokal melalui lisensi dan sertifikasi mutu.

Baca juga: Layanan RSUD Tarakan Tutup Sementara, RSAL dr Ilyas Tarakan Diminta Kesiapan Pengalihan Pasien

Baca juga: Prediksi Inter Milan vs Real Madrid di Liga Champions Momentum Balas Dendam Antonio Conte ke Zidane

Baca juga: Tak Main-main, Tito Karnavian dan Kapolri Idham Azis dapat Peringatan dari Presiden Jokowi Soal Ini

"kedepannya, kita akan mematenkan produk kopi lokal. Tentang bagaimana sertifikasi dan lisensi produk, supaya biji kopi milik petani bisa bersaing di luar," katanya.

Pelatihan tersebut dihadiri sejumlah petani kopi yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kopi Malinau (Apekimal).

Petani kopi mengikuti materi pelatihan secara daring di Aula Laga Feratu Kantor Bupati, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara.

(*)

( TribunKaltara.com / Mohammad Supri )

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved