Nyali Jenderal TNI Ini Tak Ciut Jika Dicopot dari Pangdam Jaya, Imbas Tegas ke FPI dan Habib Rizieq
Nyali Jenderal TNI ini tak ciut andai Mayjen TNI Dudung Abdurachman dicopot dari Pangdam Jaya, berani tegas ke FPI dan Habib Rizieq.
Ada 270 buah koran, ada majalah dan segala macam.
Nah setelah itu antar lagi makanan ke Kodam,ke warung-warung dan habis itu biasa nyari kayu bakar. Sebab cara masak apa kayu bakar," jelasnya.
Menurutnya, langkah tegasnya terhadap FPI dan Habib Rizieq sudah sesuai dengan aturan yang ada.
Pihaknya hanya membantu pemerintah daerah untuk melakukan pencopotan terhadap spanduk, poster hingga baliho yang ilegal.
Sehingga bukan hanya baliho Habib Rizieq saja, melainkan baliho lainnya yang memang jelas ilegal.
Sebelumnya, nama Dudung dan kalimat 'Itu perintah saya' mendadak viral di media sosial, menyusul viralnya video pencopotan baliho Rizieq Shihab oleh prajurit TNI.
Dudung Abdurachman merupakan Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya).
Dudung Abdurachman lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 19 November 1965.
Kariernya menjadi Pangdam Jaya tak mudah karena ia merupakan sosok 'from zero to hero'.
Masa muda Dudung Abdurachman dikenal penuh perjuangan.
Ayahnya adalah seorang pegawai negeri sipil (PNS), tetapi meninggal dunia saat Dudung masih SMP.
Sejak saat itulah, Dudung harus membantu ibunya bekerja untuk membesarkan dia dan delapan saudaranya.
Dudung tak malu untuk berjualan kue di lingkungan Kodam III/Siliwangi, Jawa Barat, bahkan juga menjadi loper koran.
"Saya harus cari kayu bakar dekat rumah dan keliling (jualan kue) di asrama (TNI).
Jadi pagi saya ambil koran, saya baca-baca dulu koran itu, terutama Kompas, saya paling senang tajuk rencana Kompas," ujar Dudung Abdurachman.