Aris Suyono Beber Temukan 18 Kasus HIV/AIDS di Nunukan, Kampanyekan 'Saya Berani Saya Sehat'

Aris Suyono beber temukan 18 kasus HIV/AIDS di Nunukan, kampanyekan 'Saya Berani Saya Sehat'.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/FELIS
Relawan PMI cabang Nunukan sedang membagikan leaflet HIV AIDS, masker dan hand sanitizer, dan pita merah kepada setiap pengendara yang lewat di Alun-alun Nunukan, Kalimantan Utara, Selasa (1/12/2020), pukul 17.30 Wita. TRIBUNKALTARA.COM/ Febrianus Felis 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Aris Suyono beber temukan 18 kasus HIV/AIDS di Nunukan, kampanyekan 'Saya Berani Saya Sehat'.

Aris Suyono beber temukan 18 kasus HIV/AIDS di Nunukan, kampanyekan 'Saya Berani Saya Sehat'.

Peringati Hari AIDS Sedunia, 4 lembaga kampanyekan 'Saya Berani Saya Sehat' di Alun-alun Nunukan, Kalimantan Utara ( Kaltara), Selasa (1/12/2020), pukul 17.00 Wita.

Baca juga: 3 Tahun 85 Kasus HIV/AIDS Ditemukan di Malinau, Tertinggi ke 3 di Kaltara Setelah Tarakan & Bulungan

Baca juga: Tantang Shakhtar Donetsk di Liga Champions, Real Madrid tak Diperkuat Hazard & Sergio Ramos

Baca juga: Kepala Dinkes Malinau dr John Felix Beber Penambahan 8 Kasus Covid-19 Didominasi Pelaku Perjalanan

Keempat lembaga yang dimaksud yakni Dinas Kesehatan Provinsi Kaltara, Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Saka Bakti Husada (SBH) dan PMI Cabang Nunukan.

Kampanye yang dilakukan empat lembaga itu dengan membagikan leaflet HIV, pita merah, hand sanitizer, dan masker di Alun-alun Nunukan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, melalui juru bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Aris Suyono, mengatakan, selain leaflet HIV AIDS pihaknya juga membagikan masker dan hand sanitizer kepada setiap pengendara yang lewat.

Hingga November 2020, ia katakan pihaknya sudah temukan 18 kasus HIV AIDS di Nunukan.

"Kalau kita proposisikan dalam seribu penduduk sekitar 0,1 per seribu penduduk. Angka ini walaupun rendah dibandingkan angka nasional, tapi penjangkauan di Nunukan masih terbilang rendah. Pemeriksaan terhadap populasi beresiko masih sangat rendah yakni 30 persen. Contoh ibu hamil, kunjungan pertama sekarang harusnya dideteki status HIVnya. Paling rendah itu wanita penjaga seks (WPS), target kami 470 orang lebih, sekarang baru sampai 80 orang," kata Aris Suyono kepada TribunKaltara.com, pukul 17.30 Wita.

Sementara itu, untuk warga lembaga pemasyarakatan (WLP) target pemeriksaan HIV AIDS sekira 1000 orang, sedangkan yang baru lakukan pemeriksaan sebanyak 840 orang.

"Total sasaran program dan sasaran populasi kunci November sekira 30 persen didapatkan hasil positif ada 18 kasus. Ini masih sangat rendah. Kita berharap setidaknya penjangkauan bisa 90 persen dari idealnya," ujar Aris Suyono.

Menurut dia, masyarakat Nunukan perlu melakukan deteksi dini terkait status HIV AIDS, agar lebih cepat diberikan pengobatan antiretroviral (ARV), sehingga tidak menularkan kepada orang lain.

Tidak hanya itu, di RSUD Nunukan sudah tersedia ARV, bahkan semakin simpel, yang dulunya tiga tablet sehari, kini satu tablet saja.

"Jangan khawatir, nama pasien akan disamarkan, hanya pasien dan petugas saja yang saling tau. Tinggal
bagaimana kita yang berperilaku berisiko, untuk laksanakan testing," ucapnya.

Dia berharap lintas sektor pemerintahan dan elemen masyarakat di Nunukan dapat bersinergi untuk kampanyekan HIV AIDS.

Aris Suyono juga mengajak masyarakat Nunukan untuk melakukan deteksi dini secara gratis ke semua fasilitas kesehatan, baik puskesmas, klinik kantor kesehatan pelabuhan (KKP), maupun RSUD Nunukan.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved