TNI di Perbatasan Amankan 4 Bundel Amplop Diduga untuk Money Politic, Bawaslu Nunukan Beri Apresiasi

TNI di perbatasan amankan 4 bundel amplop diduga untuk money politic, Bawaslu Nunukan beri apresiasi.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
Dok istimewa
Barang bukti berupa kantong plastik hitam berisi empat bundel amplop yang diikat karet gelang, dugaan money politic. (Dok istimewa) 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - TNI di perbatasan amankan 4 bundel amplop diduga untuk money politic, Bawaslu Nunukan beri apresiasi.

Badan Pengawas Pemilihan Umum ( Bawaslu) Kabupaten Nunukan menerima barang bukti berupa sebuah kantong plastik hitam, berisi empat bundel amplop yang sempat ditahan oleh Satgas Pamtas Yonif 623/BWU di Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).

Empat bundel amplop berwarna putih diikat karet gelang itu berhasil diamankan Satgas Pamtas Yonif 623/BWU di Sebatik, kemarin siang.

Baca juga: Jelang Pilgub Kaltara 9 Desember 2020, 5 TPS di Tarakan Perlu Izin, Ini Reaksi KPU Kaltara

Baca juga: Di Kalimantan Utara, Wakil Ketua DPD RI, Mahyudin Singgung Peluang Pilkada Sistem Perwakilan

Baca juga: Diskominfo Malinau Prioritaskan Pilkada, Siapkan Dukungan Jaringan Internet untuk Pemungutan Suara

Dijelaskan, dalam operasi gabungan berupa sweeping kendaraan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan di Sebatik kemarin siang, dua laki-laki inisia AL (54) warga Nunukan dan SR (45) warga Sebatik, berhasil ditahan oleh Satgas Pamtas Yonif 623/ BWU.

Bukan tanpa alasan, kedua pria itu terpaksa ditahan lantaran membawa sebuah kantong plastik hitam berisi empat bundel amplop berwarna putih dengan diikat karet gelang.

Saat itu juga, petugas langsung mengamankan dua orang pemilik kantong plastik itu, untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Diketahui, setelah dimintai keterangan, kedua pelaku tersebut dipulangkan, sementara barang bukti dugaan money politic itu ditahan oleh Satgas Pamtas Yonif 623/ BWU.

Koordinator Divisi Hukum Penindakan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Nunukan, Abdul Rahman, mengatakan, pihaknya sudah menerima barang bukti dugaan money politic itu dari Satgas Pamtas Yonif 623/BWU siang tadi, Kamis (3/12/2020).

"Kami sudah menerima barang bukti itu dari Satgas Pamtas Yonif 623/BWU siang tadi. Kami sangat apresiasi kepada prajurit TNI di perbatasan RI-Malaysia, karena berhasil amankan dua pelaku dugaan money politic Pilkada serentak 2020," kata pria yang akrab disapa Rahman kepada TribunKaltara.com, pukul 14.00 Wita.

Rahman mengaku, saat ini pihaknya sedang melakukan penelusuran lebih lanjut terkait dugaan money politic berdasar barang bukti tersebut.

"Kami tidak akan buka kantong plastik itu, sebelum dapatkan keterangan dari pihak yang terkait," ucap Rahman.

Terpisah, Menurut Komandan Satgas Pamtas Yonif 623/BWU, Yordania, empat bundel amplop yang berhasil ditahan pihaknya berisi uang.

"Karena ini momentum Pilkada serentak, jadi arahnya dugaan money politic. Dugaan saya itu uang. Setelah dimintai keterangan, dua pelaku itu, kemudian ada beberapa lagi kami suruh pulang. Kalau barang bukti kami tahan," ujar Yordania.

Yordania tidak memberikan pernyataan apapun perihal sumber uang tersebut, lantaran menurut dia dalam kontestasi Pemilu, TNI harus bersikap netral.

Bahkan, ia sempat dilema, lantaran jelang purna tugas, dia dihadapkan pada peristiwa yang memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved