Antisipasi Force Majeure Selama Pilkada Serentak, PLN Nunukan Siapkan UPS 40 Ribu VA di Kantor KPU

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Antisipasi Force Majeure Selama Pilkada Serentak, PLN Nunukan Siapkan UPS 40 Ribu VA di Kantor KPU.

PT PLN (Persero) Unit Layanan (ULP) Nunukan siapkan Uninterruptible Power Supply (UPS) dengan kapasitas 40 ribu VA di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nunukan selama Pilkada serentak 2020.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi keadaan mendesak ( force majeure) yang berakibat terjadinya padam secara keseluruhan.

Baca juga: Selalu Jadi Sosok Panutan, Wabup Bulungan Ingkong Ala : Bapak Bupati Sudjati Luar Biasa Sangat Sabar

Baca juga: 2 Strikernya Absen Saat Lawan RB Leipzig di Liga Champions, Ini Tekad Kapten MU Harry Maguire

Baca juga: Pelayat Dilarang Dekati Pemakaman, Jenazah Bupati Bulungan Dikebumikan di TPU Gunung Tanjung Selor

Diketahui, UPS merupakan alat yang berfungsi sebagai penyedia daya listrik cadangan.

Manajer Unit Layanan pelanggan, Jalan Pembangunan, Rachmad Adi Widodo, mengatakan, pihaknya mendukung tahapan Pilkada serentak 2020 mulai debat publik Pilbup beberapa waktu lalu.

"Jadi bukan hanya besok saja kami support, tapi sudah semenjak debat publik beberapa waktu lalu. Kami support dengan UPS kapasitas 40 VA untuk back up ketika terjadi keadaan mendesak. Apalagi cuaca akhir tahun ini yang tidak menentu," kata pria yang akrab disapa Rachmad kepada TribunKaltara.com, saat ditemui di ruangnnya, Selasa (8/12/2020), pukul 14.00 Wita.

Menurut Rachmad, dari 541 TPS di Kabupaten Nunukan, tidak mungkin untuk diakomodir pihaknya.

Namun, saat perhitungan suara nanti pihaknya akan senantiasa siaga. Bahkan akan mengerahkan semua tim mulai dari pemangkasan, pemeliharaan, dan korektif.

"Kita akan siaga nanti. Tim korektif yang sebelumnya hanya ada 3 personel yang siaga, saat hari H kita tambah 2 personel, jadi setiap shift ada 5 personel. Kalaupun terjadi pemadaman karena force majeure di luar prediksi, kita upayakan secepatnya pemulihan," tutur Rachmad.

Dia mengaku, selama masa Pilkada serentak berlangsung, pihaknya tidak memasukan jalur di arah kantor dan gudang KPU ke dalam skema pertahanan (skema devent scam).

"Secara sistem kita punya skema pertahanan. Misalnya pembangkit kami terjadi lepas sistem, supaya tidak terjadi padam keseluruhan, maka ada beberapa penyulang yang kami lepas. Jadi selama masa Pilkada, untuk jalur ke arah KPU dan gudang, tidak dimasukkan dalam skema, artinya masuk penyulang skala prioritas," ucapnya.

Dia menjelaskan, perkiraan beban puncak siang sebesar 11.500 kilo watt. Sedangkan, beban puncak malam sebesar 12.500 kilo watt. Beban itu secara keseluruhan hanya untuk wilayah Nunukan dan Sebatik.

"Alhamdulillah sampai hari ini masih ada surplus 500 kilo watt untuk memenuhi kebutuhan pelanggan umum salama masa Pilkada. Kalau Sei Manggaris, Sebuku dan Tulin Onsoi punya sistem sendiri, sehingga tidak bergabung di sistem kami. Beban puncak tadi untuk Nunukan dan Sebatik. Kalau Lumbis itu wilayahnya masuk daerah kabupaten Nunukan, tapi wilayah kerja ikut PLN Malinau," ujarnya.

Baca juga: Perumda Air Minum Danum Benuanta Kabupaten Bulungan Berduka Cita Meninggalnya Bupati Sudjati

Baca juga: 47 Anak Buah Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Naik Pangkat, Termasuk Kabinda Kalimantan Utara

Baca juga: Dengan Protokol Kesehatan Ketat, Jenazah Bupati Bulungan Sudjati Disalatkan di Stadion Andi Tjatjok

Sementara itu, untuk antisipasi di wilayah Sembakung, sudah disediakan satu genzet ukuran kecil.

"Beberapa unit kami seperti di Sembakung sudah kami sediakan genzet kecil. Tinggal Sebuku yang belum koordinasi, tapi kami siap berikan ketika dibutuhkan," ungkapnya.

Saat ini UPS kapasitas 40 ribu VA sudah direlokasi ke Kantor KPU Nunukan.

( TribunKaltara.com / Felis )