Pengakuan Kolonel TNI Senior ke KSAD Jenderal Andika Perkasa, Kerap Diremehkan Sebelum Ikut Seskoad
Berikut pengakuan Kolonel TNI senior ke KSAD Jenderal Andika Perkasa, kerap diremehkan sebelum ikut Seskoad.
TRIBUNKALTARA.COM - Berikut pengakuan Kolonel TNI senior ke KSAD Jenderal Andika Perkasa, kerap diremehkan sebelum ikut Seskoad.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mendapatkan pengakuan mengejutkan dari anak buahnya berpangkat Kolonel, saat memimpin acara penutupan Dikreg LIX Seskoad Tahun Anggaran 2020 secara virtual di Puskodal Mabesad, Jakarta Pusat.
Pada kesempatan itu, KSAD Jenderal Andika Perkasa didampingi sang istri Hetty Andika, menyapa para peserta Seskoad melalui virtual.
Ketika menyapa TNI dan Polri, KSAD Jenderal Andika Perkasa mendapat pengakuan mengejutkan dari seorang Kolonel TNI.
Sontak raut wajah Jenderal Andika Perkasa berubah, sembari mendengarkan dengan seksama pengakuan dari seorang Kolonel TNI.
Mulanya KSAD Jenderal Andika tak lupa memberikan ucapan selamat kepada para lulusan Seskoad TA. 2020 tersebut.
"Selamat atas kelulusan para siswa Seskoad TA. 2020 dengan ilmu yang telah diterima serta dipelajari," kata KSAD Jenderal Andika Perkasa dikutip dari keterangan akun Youtube TNI AD pada Selasa (15/12/2020).
Lebih lanjut, Jenderal Andika Perkasa mengatakan, para lulusan Seskoad TA. 2020 diharapkan dapat membantu dalam menjalani tigas di lapangan.
Baca juga: DIPUJI Warganet Istri Jenderal Andika Perkasa Sambangi Mbah tak Makan 3 Hari dan Ditanya Kerja Suami
Tak hanya itu, Jenderal Andika Perkasa turut mengingatkan para lulusan Seskoad selalu mengutamakan keluarga.
"Itu karena keluarga adalah sumber kekuatan kita untuk menjalani serta menghadapi rintangan yang menghadang," kata KSAD Jenderal Andika Perkasa.
Kegiatan pendidikan Seskoad TA. 2020 yang berlangsung di Bandung ini diketahui diikuti oleh personel gabungan dari TNI AD, TNI AL, TNI AU serta Polri.
Baca juga: TNI Anak Buah Jenderal Andika Perkasa Jadi Guru Dadakan di SDN 005 Krayan, Perbatasan RI-Malaysia
Program yang telah direncanakan KSAD Jenderal Andika Perkasa ini merupakan upaya untuk memaksimalkan kuota para peserta siswa.
Selain itu, program ini adalah salah satu visi dnan misi TNI AD dalam meningkatkan sinergitas bersama elemen-elemen pertahanan negara lainnya.
Serta meningkatkan komunikasi dan networking atau jaringan untuk menghadapi ancaman-ancaman termasuk dinamika yang akan datang.
Seperti diketahui, siswa yang mengikuti Seskoad terdapat 19 orang.
Mereka mengikuti acara tersebut dalam 6 ruangan terpisah.
Baca juga: Resahkan Warga, TNI Anak Buah Jenderal Andika Perkasa di Perbatasan Bubarkan Judi Sabung Ayam
Dari 19 siswa yang mengikuti Seskoad TA. 2020, 11 siswa di antaranya sudah mendapatkan jabatan sebagai kolonel.
Salah satunya Kolonel TNI Muktar Edison Ambarita.
Jenderal Andika Perkasa lantas berkesempatan berinteraksi secara virtual dengan para lulusan.
"Nah, ini kan ada di antara kita nih siswa Sesko ini ada 19 ini, 11 yang sudah dapat jabatan Kolonel.
Oke, dari 11 Mas Anton, mana yang paling senior itu?" tanya Jenderal Andika Perkasa.
Adalah Kolonel TNI Muktar Edison Ambarita yang ternyata paling senior.
Menjawab pertanyaan Jenderal Andiak, perwira senior TNI AD itu lantas bicara blak-blakan kepada pimpinanannya.
"Nama Muktar Edison Ambarita, pangkat Kolonel TNI NRP 31719, Akmil 1988," jawab Kolonel Muktar Edison Ambarita, Kasi Logistis Korem 045/Garuda.
"Jadi ini naik Kolonelnya berarti kemarin ya?," tanya Jenderal Andika.
"Siap, betul Bapak," jawab Kolonel Muktar Edison.
Baca juga: Anak Buah Jenderal Andika Perkasa Bongkar Fakta Lain, Tak Cuma Mapolsek Ciracas Dirusak Oknum TNI
Jenderal Andika Perkasa lantas menanyakan perasaan sang Kolonel saat itu sewaktu belum Seskoad.
Kolonel Muktar Edison Ambarita kemudian mengungkapkan apa yang dirasakannya selama ini.
"Sebelum Ambarita ini masuk Sesko ya, apalagi belum menerima skep Kolonel.
Apa perasaan Ambarita waktu itu yang belum Seskoad?" kata Jenderal Andika Perkasa kembali bertanya.
"Ya kami merasa minder Bapak, karena pada kenyataannya kami yang tidak Sesko itu tidak diperhatikan.
Itu pada prinsipnya mengutamakan yang sudah melaksanakan Sesko," kata Kolonel Muktar Edison Ambarita.
"Kami-kami yang senior kadang-kadang tidak dipakai. Padahal pengalaman tugas kami lebih baik daripada mereka."
Keluhkan Alutsista TNI
Pada kesempatan lain, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengeluhkan jumlah Alutsista TNI AD yang masih sangat terbatas.
Hal ini membuat daya tempur personel terkadang masih terbatas.
Demikian disampaikan Andika Perkasa saat menghadiri langsung latihan tempur gabungan Kartika Yudha tahun 2020 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD, Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Kamis (26/11/2020).
"Memang masih banyak kekurangan kami. Saya harus akui. Begitu banyak kekurangan kami. Misalnya jumlah aja, pesawat terbang heli ini kalau ditanya ya kurang. Kan idealnya kita lebih bisa mengerahkan misalnya heli serang.
Kemudian heli angkut tadi. Harusnya kita punya yang lebih besar. Heli serang misalnya apache, kita harusnya punya yang lebih banyak tidak hanya 8 pesawat saja," kata Andika.
Tak hanya itu, dia juga membutuhkan sejumlah alusista penembak roket yang lebih banyak dan canggih.
Dengan peralatan yang lebih canggih, tentunya daya tempur dan tembak akan semakin akurat.
"Sekarang ini sudah ada rudal. Guided missil sehingga akan lebih akurat. Kalau tadi astros yang 19 kilometer itu 1,5 hektare. Tapi kalau guided meter, bukan kilometer lagi.
Paling 10 meter lah. Jadi gitu-gitu masih banyak sebetulnya. Hanya itu tadi pokoknya dengan apa yang kami punya. Kita sudah berusaha memaksimalkan dengan menggunakan teknologi terbaru," ungkapnya.
Menurut Andika, TNI juga telah mengusulkan permintaan pembelian alutsista yang terbaru kepada pemerintah.
Namun memang, rencana itu masih terganjal ketersediaan anggaran lantaran krisis Covid-19.
"Karena memang mungkin kondisi anggaran ya. Apalagi tiba-tiba kan kita rencanakan tahun lalu waktu kita merencanakan belum ada covid. Sekarang ini pasti juga akan mengubah kemampuan.
Tapi, antara lain memang pesawat terbang maupun heli kita ingin diperbanyak. Karena apa? Naturenya negara kita, geospasialnya ini kan memang terputus-putus ya pulau-pulau," jelasnya.
"Jadi memang nggak bisa nggak. Kita memang harus memperbanyak vertical lift alutsista. Seperti heli dan sejenisnya lah. Dan bukan hanya osprey saja.
Kita juga sempat usulkan adalah seperti AW juga, Blackhawk juga. Tapi sekali lagi kita siap menerima keputusan apapun karena memang kita sedang berhadapan dengan pandemi," tutupnya.
(*)