Pilkada Kaltara
Penghitungan Suara Tarakan Lancar, Bawaslu Ingatkan KPU Perbaikan Dicatat di Form Kejadian Khusus
Penghitungan suara Tarakan lancar, Bawaslu ingatkan KPU perbaikan dicatat di form kejadian khusus.
Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Penghitungan suara Tarakan lancar, Bawaslu ingatkan KPU perbaikan dicatat di form kejadian khusus.
Ketua Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu) Kota Tarakan, Muhammad Zulfauzi Hasly mengatakan penghitungan suara pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalimantan Utara 2020 di tingkat Kota Tarakan telah berjalan lancar.
Diketahui, penghitungan suara tingkat Kota Tarakan dilaksanakan Selasa (15/12/20) kemarin di Hotel Royal Tarakan.
Baca juga: Deretan OTT KPK Sepanjang 2020, Mulai Oknum Kepala Daerah di Kalimantan Hingga Menteri Jokowi
Baca juga: Upaya Penanaman Bawang Merah, Kepala Dinas Pertanian Tarakan Sebut BPTP Kaltim Siap Fasilitasi
Baca juga: Kronologi 4 Komisioner KPU Malinau Terpapar Covid-19, Miliki Riwayat Perjalanan ke Jakarta
Terkait hasil penghitungan, kata Zul, tudak ada perubahan dari tingkat kecamatan sampai di tingkat kota.
"Insya Allah sampai dengan provinsi nanti juga tidak ada perubahan," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Rabu (16/12/20)
Dia menegaskan, pihaknya hanya mengawasi terkait prosedur dan mekanisme penghitungan suara berdasarkan peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU).
Sementara itu, soal data data yang perlu diperbaiki, dia mengatakan telah mengingatkan KPU Tarakan untuk dicatat dalam formulir kejadian khusus.
Sehingga tidak ada pertanyaan lagi ketika dilakukan rekapitulasi penghitungan suara di tingkat provinsi.
"Karena antara rekapitulasi di kecamatan dengan di kota itu kan ada perbaikan terkait dengan di data pemilih gitu," ucapnya.
Baca juga: Hasil Rekapitulasi Pilkada Nunukan, Asmin Laura-Hanafiah Raih 48.019 Suara, Ungguli Danni-Nasir
Baca juga: Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltara Ganti Alat Tangkap Trawl Tahun Depan, Dana Rp 2 M Disiapkan
Baca juga: Komunitas Tarakan Tempo Doeloe Serahkan Koleksi Peninggalan Perang Dunia II ke Museum Sejarah
Zul menabahkan, perbaikan tersebut kebanyakan terkait kesalahan dalan pengisian data di tingkat KPPS.
Dia tegaskan perbaikan tersebut berkaita dengan data pemilih bukan data perolehan suara untuk masing-masing pasangan calon.
"Tidak mempegaruhi suara masing masing pasangan calon, karena bisanya teman-teman di KPPS itu kan salah mengisi seperti perempuan atau laki-laki gitu," tutupnya.
( TribunKaltara.com / Risnawati )