Harga Barang di Krayan Nunukan Melambung, Elpiji 14 Kg Tembus Rp 1,5 Juta, Gula Rp 40 Ribu Per Kilo

Pandemi Covid-19 atau virus corona yang terjadi di Indonesia sejak awal tahun 2020, berdampak ke segala sektor, tak terkecuali di Krayan, Nunukan.

Editor: Amiruddin
TribunKaltara.com/Istimewa
Antrean BBM warga Krayan di APMS, Krayan Induk, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, belum lama ini. (Dok Istimewa). 

TRIBUNKALTARA.COM - Pandemi Covid-19 atau virus corona yang terjadi di Indonesia sejak awal tahun 2020, berdampak ke segala sektor.

Tak terkecuali bagi masyarakat di Krayan , Kabupaten Nunukan , Kalimantan Utara (Kaltara).

Masyarakat yang bermukim di daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia tersebut, mengandalkan sejumlah kebutuhannya dari negara tetangga, Malaysia .

Namun sejak pandemi Covid-19 harga sejumlah kebutuhan masyarakat melambung tinggi, apalagi saat Malaysia memutuskan lockdown .

Harga BBM di dataran tinggi Krayan , Kabupaten Nunukan , Kalimantan Utara mencapai Rp 35.000 per liter.

Akibatnya antrean panjang pembelian BBM menjadi rutinitas warga di Krayan sejak dua pekan belakangan.

Untuk meminimalisasi keributan dan menertibkan antrean, Pemerintah Kecamatan Krayan mengeluarkan kartu kendali BBM .

Setiap pemegang kartu kendali mendapat jatah 3 liter BBM .

Baca juga: Suplai BBM Langka, Warga Krayan Antre 3 Liter Untuk 3 Hari, DPRD Nunukan Soroti Pembangunan

Baca juga: Logistik Pilkada 5 Kecamatan Asal Krayan Belum Tiba, Ketua KPU Nunukan Rahman Beber Penyebabnya

Baca juga: Sekda Nunukan Serfianus Beber Jenis Barang yang Akan Lalu Lintas Serawak-Krayan Saat Dibuka Nanti

"Kami sudah lakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait, kami juga sudah menghubungi pihak Pertamina.

Masalah ini sedang dirapatkan dan akan ada solusi dalam waktu dekat," jelas Camat Krayan Induk Heberly.

Hal senada juga diungkapkan tokoh masyarakat adat Dayak Lundayeh, sekaligus anggota DPRD Nunukan daerah pemilihan Krayan, Welson .

Ia mengatakan antrean tersebut menjadi sebuah gambaran masih terisolasinya Krayan.

"Sekarang semua sulit, jalanan hancur karena musim hujan.

Kita susah dapat kebutuhan pokok, ini lagi nambah satu masalah lagi, BBM langka.

Tiap hari masyarakat antre sampai panjang sekali antrean," ujarnya, Jumat (18/12/2020).

Biasanya, menurut Welson , pesawat yang membawa BBM akan menyuplai 3.000 hingga 4.000 ton BBM .

Namun pesawat tersebut tak lagi jalan.

Sementara pesawat suplai penggantinya hanya bisa mengangkut 1,2 sekali jalan.

"Kita memang sedang krisis BBM , pesawat yang biasanya menyuplai 3.000 sampai 4.000 ton sudah tidak jalan.

Informasinya ada permasalahan di pilotnya, visanya habis, jadi pesawat suplai penggantinya membawa BBM dalam kapasitas lebih sedikit, hanya 1,2 ton sekali angkut," katanya.

Terkendala lisensi pilot, cuaca, dan medan

Region Manager Communication, Relations & CSR Roberth MV Dumatubun membenarkan langkanya BMM di Krayan .

Ia mengatakan pengiriman BBM ke SPBU di wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) menggunakan moda udara Air moda udara Air Tractor AT 802 PK-PAY (warna kuning) kapasitas 4 KL dengan supply point dari Fuel Terminal (FT) Tarakan.

Namun lisensi pilot Air Tractor perlu diperbaharui, sehingga pengiriman sementara BBM menggunakan jenis Cessna.

Sedangkan frekuensi penerbangan dengan pesawat Cessna hanya dua sampai tiga kali terbang dalam sehari dengan kapasitas pengiriman 1.200 liter yang dikemas dalam drum.

Padahal di daerah Krayan ada dua SPBU yakni SPBU PT Semaring Jaya Sakti yang berlokasi di Kecamatan Krayan Selatan dan SPBU CV Prima Energi di Kecamatan Krayan Induk.

"Dikarenakan lisensi pilot perlu untuk diperbarui dan saat ini masih dalam proses, maka pengiriman BBM sementara disubstitusi menggunakan pesawat jenis Cessna dari PT Pelita Air Service (PAS) mulai 3 Desember 2020," ujarnya.

Baca juga: Kurangi Disparitas Harga, Pemprov Kaltara Tambah SOA Barang dan Siapkan Toko Indonesia di Krayan

Baca juga: TNI Anak Buah Jenderal Andika Perkasa Jadi Guru Dadakan di SDN 005 Krayan, Perbatasan RI-Malaysia

Baca juga: Personel TNI Satgas Pamtas Yonif 623/BWU Gotong royong Perbaiki Akses Jalan Warga Desa di Krayan

Selain itu itu ia menyebut ada kendala force majeure yang tak bisa diprediksi seperti cuaca dan kondisi medan.

Ia mengatakan beberapa kali keberangkatan pesawat harus ditunda karena menunggu cuaca kondusif.

Termasuk juga pengiriman lewat darat yang terkendala seperti mobil tangki yang sering terjebak jalan rusak.

"Kondisi cuaca, geografis, dan medan yang berat atau rusak dari Bandara Long Bawan ke SPBU Krayan Selatan juga menyebabkan perjalanan moda angkut BBM memerlukan waktu satu hari satu malam untuk tiba di lokasi SPBU, sehingga setiap suplai per penerbangan Cessna menjadi tertunda sampai di lokasi," jelasnya.

Menurut Robert pihaknya sedang mengupayakan solusi jangka panjang dengan percepatan pengiriman BBM melalui pesawat baru, yakni Air Tractor AT-802 PK - PAP (warna putih) oleh PT PAS yang direncanakan tiba di Tarakan pada Sabtu (19/12/2020).

"Prinsipnya dalam hal ini, Pertamina berupaya maksimal agar masyarakat tetap terlayani BBM-nya," tegasnya.

Tergantung pada Malaysia sejak pandemi Covid-19 melanda

Wilayah Krayan yang berada di perbatasan masih sangat tergantung dengan Malaysia dalam pemenuhan kebutuhan sehari hari.

Sejak Malaysia lockdown akibat Covid-19 , harga barang di Krayan Nunukan melambung tinggi.

Sebagai contoh, harga Elpiji 14 kg mencapai Rp 1,5 juta dari harga normal Rp 300.000.

Sedangkan harga gula pasir yang sebelumnya bisa dibeli dengan Rp 13.000 per kg, kini dibanderol Rp 40.000 per kg.

Baca juga: Pemprov Kaltara Tunjuk Koperasi di Krayan jadi Operator Pembukaan Dagang Lintas Batas RI-Malaysia

Baca juga: Monitoring Daftar Pemilih Sementara, Ini Temuan KPU Kaltara di Krayan, Perbatasan RI-Malaysia

Baca juga: Danni Iskandar-Muhammad Nasir Gugat Hasil Pilkada Nunukan ke MK, Sebut Banyak Dugaan Kecurangan

Sementara harga material bangunan juga naik.

Semen per zak yang dalam kondisi normal bisa didapat dengan harga Rp 300.000 kini dibanderol Rp 1,8 juta per zak.

"Beginilah Krayan, kita berharap keadaan berangsur membaik, apalagi sudah dekat hari raya Natal, semoga segera ada solusi," kata Welson .

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Krayan Nunukan, Harga BBM Tembus Rp 35.000 Per Liter, Harga Gula Rp 40.000 Per Kilo", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2020/12/19/12370061/di-krayan-nunukan-harga-bbm-tembus-rp-35.000-per-liter-harga-gula-rp-40.000?page=all#page2 Editor : Rachmawati
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved