Harga Premium di Krayan Rp 6.450 & Solar Rp 5.150, Satu Armada Angkut BBM Mulai Beroperasi, Tapi Ini
Harga Premium di Krayan Rp 6.450 & Solar Rp 5.150, satu armada angkut BBM mulai beroperasi, tapi ini.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Harga Premium di Krayan Rp 6.450 & Solar Rp 5.150, satu armada angkut BBM mulai beroperasi, tapi ini.
Satu armada angkut Bahan Bakar Minyak ( BBM) di Kecamatan Krayan kembali beroperasi setelah sebulan terhenti, lantaran lisensi pilot pesawat Air Tractor dalam proses perpanjangan.
Kendati demikian, antrean BBM oleh warga di Desa Long Bawan, Kecamatan Krayan masih terjadi hingga hari ini, Senin (21/12/2020).
Baca juga: Sambut Natal dan Tahun Baru, BPBD Kaltara Sebut Pengawasan Protokol Kesehatan Perlu Ditingkatkan
Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Balai Karantina Pertanian Tarakan Perketat Pengawasan Tol Laut
Baca juga: Iring-iringan Patroli Bersama Polda Kaltara Warnai Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Kayan 2020
"Sejak kemarin pesawat Air Tractor kembali beroperasi. Tapi antrean pagi tadi masih tetap panjang. Namun hari ini antreannya untuk solar saja. Besok baru Premium," kata Camat Krayan, Hiberly kepada TribunKaltara.com, melalui telepon seluler, pukul 13.00 Wita.
Diketahui, harga Premium Rp 6.450 sedangkan solar Rp 5.150. Sementara itu, harga BBM jenis Pertalite yang dijual oleh pedagang lokal Rp 35 ribu.
Menurut Hiberly, sejak pagi tadi di sebuah APMS Desa Long Bawan dipadati antrean mobil dan warga yang membawa jeriken air berukuran 5 liter.
"Tadi pagi banyak mobil antre BBM solar, kalau kebijakan APMS untuk mobil 15 liter, sedangkan untuk jeriken tetap sama yakni satu orang dapat 3 liter saja. Warga tetap menunjukkan kartu kendali, agar jatah BBM semua sama rata," ucapnya.
Meskipun sudah beroperasi, pesawat Air Tractor masih mengangkut 2,7 ton BBM dari Tarakan menuju Krayan, hanya satu kali dalam sehari.
Sedangkan untuk pesawat Smart tetap sesuai jadwal 3 kali angkut dalam sehari.
"Kemarin dan hari ini Air Tractor cuma satu kali terbang. Dari informasi, katanya pilot baru itu lokal. Mungkin masih dalam tahap uji jadi satu kali terbang saja," tutur Hiberly.
Dia mengaku, antrean hari ini masih digabung untuk tiga kecamatan yakni Kecamatan Krayan Induk, Kecamatan Krayan Barat, dan Kecamatan Krayan Timur.
Agar antrean tidak terlalu panjang dan berdesak-desakan, APMS mengeluarkan kebijakan teknis penjualan untuk solar dan Premium dibuat jeda penjualan.
"Teknis penjualan saja yang diatur. Kalau Premium dan solar berbarengan bukanya, ya pasti menumpuk. Sedangkan solar saja tadi antreannya panjang apalagi kalau digabung," ujarnya.
Hiberly berharap dua hari ke depan suplai BBM kembali normal dengan jadwal tiga kali terbang dalam satu hari.
Sehingga BBM tidak lagi antre di satu desa, melainkan didistribusikan ke masing-masing kecamatan.
"Dengan tiga kali terbang dalam sehari, daya angkut 8 ton untuk dua APMS, ditambah ada dua armada bisa, semoga BBM kembali normal. Kalau sudah normal baru distribusi ke setiap kecamatan. Tapi kami belum tau ke depan apakah Smart tetap beroperasi atau semua angkutan diambil oleh Air Tractor," ungkapnya.
Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Polda Kaltara Gelar Apel Pasukan Operasi Lilin Kayan 2020
Baca juga: Amankan Natal dan Tahun Baru, Polres Malinau Laksanakan Operasi Lilin Kayan 2020 Selama 15 Hari
Baca juga: Kisah Pilu Pasien Covid-19 di Malinau, Merasa Diperlakukan Tak Layak, Wabup Topan Amrullah Bereaksi
Dibanding solar, Premium lebih banyak antreannya, lantaran kebutuhan Premium oleh warga Krayan lebih tinggi.
Kebutuhan solar untuk kendaraan mobil dan disel, sedangkan Premium digunakan untuk kendaraan motor, genzet, dan mesin rumput.
Kata Hiberly, dari sekira 19 ribu penduduk di Kecamatan Krayan sebanyak 95 persen bekerja sebagai petani.
( TribunKaltara.com / Felis )