LENGKAP Profil Sritex, Perusahaan Pembuat Tas Kemensos untuk Bansos Covid-19 yang Seret Nama Gibran
Lengkap profil Sritex, perusahaan pembuat tas Kemensos untuk bansos Covid-19 yang seret nama Gibran putra Presiden Jokowi.
TRIBUNKALTARA.COM - Lengkap profil Sritex, perusahaan pembuat tas Kemensos untuk bansos Covid-19 yang seret nama Gibran Rakabuming putra Presiden Jokowi.
Korupsi bansos Covid-19 di lingkungan Kementrian Sosial ( Kemensos ) melebar kemana-mana.
Bahkan, nama putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming ikut diseret-seret dalam kasus ini.
Banyak belum mengetahui tentang Sritex, perusahaan yang membuat tas bansos Covid-19.
Dalam artikel ini, akan disampaikan profil perusahaan ini.
Nama putra pertama Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) ikut disebut dalam skandal korupsi dana Bansos.
Dalam liputan pemberitaan media Tempo menyebut Gibran memberi rekomendasi agar tas proyek bansos dari eks Kemensos Juliari Batubara, pesan di perusahaan asal Solo, Sritex.
Gibran Rakabuming bahkan sempat muncul di jajaran trending topic Twitter, Minggu (20/12/2020).
Kasus dugaan korupsi dana Bantuan Sosial ( Bansos) oleh Menteri Sosial Julairi Batubara memasuki babak baru.
Nama PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex sebagai ikut disebut-sebut sebagai perusahaan pembuat tas kain untuk kemasan paket sembako.
Sritex sendiri merupakan perusahaan milik Keluarga Lukminto.
Baca juga: TAK Langsung Telepon Jokowi Saat Namanya Diseret di Korupsi Bansos, Ini Langkah yang Dipilih Gibran
Baca juga: Akhirnya Gibran Rakabuming Respon Kasus Bansos, Rocky Gerung: Keangkuhan & Ketamakan Jadi Goodie Bag
Baca juga: Gibran Anak Jokowi Trending Twitter soal Tas Bansos Proyek Juliari Batubara, Sritex Beri Penjelasan
Saat ini, tampuk kepemimpinan perusahaan yang berbasis di Kabupaten Sukoharjo ini dipegang oleh Iwan Lukminto yang merupakan generasi kedua.
Dikutip dari Forbes, Senin (21/12/2020) Iwan Lukminto yang juga Presiden Direktur Sritex ini dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia di urutan ke-49.
Majalah itu mencatat jumlah kekayaanya sebesar 515 juta dollar AS atau sekitar Rp 7,3 triliun (kurs Rp 14.175).
Sementara dilihat dari laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (21/12/2020), Sritex sudah mencatatkan diri sebagai perusahaan publik sejak 17 Juni 2013 dengan kode emiten SRIL.