LENGKAP Profil Sritex, Perusahaan Pembuat Tas Kemensos untuk Bansos Covid-19 yang Seret Nama Gibran
Lengkap profil Sritex, perusahaan pembuat tas Kemensos untuk bansos Covid-19 yang seret nama Gibran putra Presiden Jokowi.
Perusahaan ini bergerak di ndustri tekstil dan produk tekstil terpadu. Bahkan saat ini Sritex tercatat sebagai perusahaan tekstil terbesar di Indonesia.
Sebanyak 59 persen sahamnya atau pengendali saham dikuasai PT Huddleston Indonesia yang terafiliasi dengan Keluarga Lukminto. Sementara kepemilikan publik tercatat sebesar 40 persen.
Sritex awalnya bermula dari usaha kios kecil bernama UD Sri Rejeki di Pasar Klewer, Solo yang didirikan oleh Almarhum Ie Djie Shien atau Muhammad Lukminto pada 1966.
Baca juga: Beda Mothers Day dan Hari Ibu, Sejarah Hari Ibu 22 Desember, Tema dan Download Logo Tahun 2020
Baca juga: Akhirnya Gibran Rakabuming Respon Kasus Bansos, Rocky Gerung: Keangkuhan & Ketamakan Jadi Goodie Bag
Usahanya Muhammad Lukminto terus berkembang hingga bisa mendirikan pabrik tekstil. Saking besarnya skala bisnisnya, Sritex menjadi perusahaan yang banyak menopang ekonomi Kabupaten Sukoharjo.
Dari tahun ke tahun, perusahaan semakin berkembang pesat. Fasilitas produksinya terus bertambah.
Pabriknya yang berada di Jalan Samanhudi Kabupaten Sukoharjo bahkan terbilang sangat luas.
Produksi pabriknya mencakup hulu dan hilir industri tekstil antara lain rayon, katun, dan poliester, kain mentah, bahan jadi, hingga pakaian jadi.
Di Jakarta, Sritex juga memiliki kantor yang cukup besar yakni berada di Jalan Wahid Hasyim Nomor 147, Jakarta Pusat.
Empat lini bisnis utama perusahaan sejak 2018 adalah pemintalan dengan kapasitas produksi 1,1 juta bal benang per tahun, penenunan dengan produksi 180 ribu meter per tahun.
Kemudian lini bisnis pencelupan dan pencetakan dengan kapasitas produksi 240 juta yard per tahun, serta garman sebanyak 28 juta pieces pakaian jadi per tahun.
Sritex juga dipercaya NATO sebagai salah satu pemasok seragam militernya. Saat pandemi Covid-19 melanda, perusahaan bergerak cepat menangkap peluang bisnis dengan memproduksi jutaan masker.
Mengutip laporan keuangan yang dirilis perusahaan, Sritex pada 31 Desember 2019 lalu mencatatkan penjualan sebesar 1,181 miliar dollar AS atau mengalami kenaikan dibandingkan pada periode yang sama tahun 2018 sebesar 1,033 miliar dollar AS.
Sritex dalam laporan keuangan konsolidasi 2019 yang sudah diadit membukukan keuntungan sebesar 87,65 juta dollar AS.
Dari sisi aset, aset Sritex per 31 Desember 2019 adalah sebesar 1,559 miliar dollar AS atau mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 1,364 miliar dollar AS.
Respon Gibran Rakabuming