Berita Nasional Terkini
Buntut Akun Twitter Fadli Zon Like Situs Tak Senonoh, Anak Buah Prabowo Dilaporkan ke Polisi
Buntut akun Twitter Fadli Zon like situs tak senonoh, anak buah Prabowo Subianto di Gerindra dilaporkan ke polisi.
TRIBUNKALTARA.COM - Buntut akun Twitter Fadli Zon like situs tak senonoh, anak buah Prabowo Subianto di Gerindra dilaporkan ke polisi.
Politikus partai Gerindra Fadli Zon dilaporkan ke polisi, karena akun Twitternya sempat like situs tak senonoh hingga viral.
Sebelumnya, Twitter Fadli Zon kedapatan like situs tak senonoh.
Sontak aksi anak buah Prabowo Subianto itu mendapat cibiran netizen.
Belakangan Fadli Zon langsung meralat kejadian tersebut.
Menurutnya ada kejanggalan pada akun Twitternya.
Baca juga: Aksi Blusukan Mensos Risma Panen Kritik, Fadli Zon Singgung Gila Pencitraan, Fahri Hamzah Ikutan
"Saya dan Tim Admin sudah cek keanehan akun Twitter ini kemarin.
Sudah pasti tak pernah like situs tak senonoh, yang ada selalu blokir," kata Fadli dalam cuitannya, Kamis (7/1/2021).
Menurut Fadli Zon, kemungkinan stafnya lalai ketika melakukan blokir situs tak senonoh.
Karena itu, dia akan melakukan evaluasi.
"Mungkin saja ada kelalaian staf ketika blokir. Sudah saya tegur dan evaluasi," kata Fadli Zon.
Fadli Zon juga menerangkan jika akun Twitter miliknya tak hanya dikelola oleh ia sendiri,
"Akun ini dikelola oleh saya dan tim admin empat orang," ucapnya.
Buntutnya, anak buah Prabowo Subianto itu dilaporkan ke polisi.
Laporan ke polisi dilakukan oleh Ketua Umum Aliansi Pejuang Muda Indonesia, Aby Febryanto Dunggio, melalui nomor laporan LP/B/0018/I/2021/BARESKRIM, tanggal 8 Januari 2021.
Menurut Aby, dia melaporkan karena dianggap secara tidak langsung ikut mendistribusikan video tak senonoh.
"Posisinya dia akunnya itu akun publik jadi ketahuan apa aja yang di-like sama dia dan orang-orang yang berteman dengan dia pun bakal tahu apa yang di-like," kata Aby, Jumat (8/1/2021).
Baca juga: Beraninya Fadli Zon Bantah Saraswati Ponakan Prabowo yang Dukung Jokowi Tertibkan Kelompok Intoleran
Apalagi, status Fadli Zon sebagai anggota dewan juga seharusnya lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosialnya.
"Kita laporkan karena Bang Fadli ini anggota dewan, jadi apa yang dilakukan wakil rakyat itu dipantau sama rakyat.
Cara dia like entah sengaja atau nggak ya semua orang bisa lihat," katanya.
Sempat serang Risma di Twitter
Sebelum akun Twitter Fadli Zon ketahuan like situs tak senonoh, politisi Gerindra ini sempat menyerang aksi blusukan Mensos Risma.
Fadli Zon mengomentari cuitan Fahri Hamzah terkait blusukan Menteri Sosial, Tri Rismaharini.
Fahri Hamzah sebelumnya membuat cuitan yang meminta Risma diingatkan soal perbedaan kerja wali kota dan menteri.
Ia juga meminta agar Risma bekerja menggunakan data dan konsep sebagai Mensos.
Fadli Zon lalu mengomentari cuitan itu dengan menyebut Fahri Hamzah telah kehilangan kesabaran menonton drama.
"Kayaknya Bro @Fahrihamzah telah kehilangan kesabaran menonton drama “post-absurd” yg dilakoni pemeran utama kawakan," tulisnya di akun Twitter @fadlizon, Rabu (6/1/2021).
Baca juga: FPI Distop, NU & Muhammadiyah Dukung, Tapi? Fadli Zon Sebut Otoritarianisme, Fahri Hamzah Kecewa
Cuitan Fahri Hamzah soal Blusukan Risma
Dalam cuitannya di akun Twitter @Fahrihamzah, Rabu (6/1/2021), Fahri Hamzah menjabarkan perbedaan kerja wali kota dan menteri.
"Staf-nya bu Risma harus kasi tau beliau beda jadi walikota dan Menteri.
Perbedaan tidak saja pada filosofi, skala, juga metode.
Menteri Tidak dipilih tapi ditunjuk, kerja sektoral saja dan berlaku di seluruh negeri.
Walikota dipilih, non sektoral tapi terbatas kota," tulisnya.
Baca juga: Isu Presiden RI 3 Periode, Refly Harun: Cukup 1 Periode Saja, Fadli Zon: Sekalian Saja Seumur Hidup
Ia lalu menyoroti soal blusukan Risma di sejumlah tempat di Jakarta sebelumnya.
Menurutnya, masih banyak permasalahan yang dialami masyarakat di daerah terpencil.
"Tadinya aku gak mau tulis tapi ya salah...kemiskinan itu bukan di Jakarta tapi di daerah terpencil sana.
itu rakyat bunuh diri, bunuh keluarga, ada ibu bunuh 3 anaknya karena mlarat.
Tapi para penjilat dalam birokrasi ini jahat.
Tega amat sih. Ayolah mulai dari data," jelas Fahri Hamzah.
Selanjutnya, Fahri menyebutkan sejumlah tugas yang menurutnya sebagai kerja negara.
"Kalau ada data, analisa, keluar konsep, lapor presiden, hearing di @DPR_RI muncul kritik, muncul koreksi, publik nimbrung lalu bikin kesimpulan akhir, lalu eksekusi secara massif nasional melalui jalur2 struktural.
Barulah masalah selesai. Itu kerja negara bukan kerja media," lanjut dia.
Baca juga: Fadli Zon Sentil Mahfud MD di Twitter, Anak Buah Prabowo Ngaku Diteror Usai Bela Habib Rizieq & FPI
Baca juga: Fadli Zon Kritik Mahfud MD Tak Remehkan Aksi Benny Wenda Deklarasi Papua Barat, Singgung Pejuang
"Kalian sampaikan ke bu Mentri, krisis ini akan panjang.
Karena ketimpangan, kemungkinan di daerah terpencil akan makin sulit.
Tapi, orang desa gak ribut. Memang yg bahaya orang miskin kota, ada politik ada kelas menengah yg advokasi. Tapi kerja pakai data," jelasnya.
Fahri Hamzah lalu meminta Risma agar bekerja sebagai Mensos menggunakan konsep.
"Kita doakan siapapun yg memberi hatinya kepada rakyat jadi pemimpin di negeri ini.
Tapi tolong juga pakai ilmu. Kerja pakai konsep dan jangan tiba masa tiba akal, sibuk dianggap sukses dan citra dianggap kinerja.
Situasi sulit, uang makin sedikit tolong jgn sia2kan waktu. Tks," pungkas Fahri Hamzah.
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official