Tren 'Puasa' Media Sosial, Ini Alasan dan Manfaat yang Harus Diketahui

Kecanduan media sosial bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental seperti overthinking. Tanda-tanda kamu harus puasa media sosial adalah ketika...

Penulis: Titik Wahyuningsih | Editor: Wahid Nurdin
SURYA MALANG
Ilustrasi media sosial 

TRIBUNKALTARA.COM – Tren Puasa media sosial belakangan mulai diterapkan para publik figur.

Hal ini seperti yang dilakukan Pangeran Harry dan Meghan Markle yang memutuskan untuk berhenti menggunakan media sosial.

Keduanya beralasan terlalu banyak kebencian yang diumbar di platform online tersebut.

Penggunaan media sosial secara berlebih bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental seperti timbulnya perasaan overthinking.

Hal ini disampaikan oleh Alif Aulia Masfufah, psikolog klinis dari komunitas Love Yourself Indonesia seperti dikutip Kompas.com.

Sejumlah peneliti mengungkapkan jika media sosial memang memberi dampak negative, terutama untuk kesehatan mental.

Menurut psikiater Christine Moutier, MD, media sosial dapat menjadikan penggunanya merasa rendah diri atau kehilangan kepercayaan karena terus membandingkan dirinya dengan orang lain.

Ia menyebutkan penggunaan secara berlebihan bisa membuat seseorang merasa terisolasi dan terasingkan dari dunia luar.

Tanda-tanda harus puasa media sosial

Dilansir dari Kompas.com (2/10/2020) terdapat 2 tanda seseorang harus berhenti bermedia sosial.

Pertama adalah early sign, yakni disaat seseorang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain ponsel daripada berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Mereka juga memilih berselancar di dunia maya dan cenderung menunda hal-hal penting seperti bekerja, makan atau tidur.

Kedua adalah warning sign, dimana penggunaan media sosial mempengaruhi kehidupan nyata.

Misalnya sering berkonflik dengan kerabat dekat atau sering berbohong.

Dampaknya dapat bertambah parah apabila berkaitan dengan harga diri, stress, kecemasan atau depresi.

Apabila timbul kondisi semacam itu, salah satu solusi yang daoat dilakukan oleh pengguna media sosial adalah dengan berhenti bermain media sosial atau “puasa” media sosial.

Hal ini bisa dengan menghapus akun media sosial atau cukup menonaktifkan sementara, setelah itu mengahpus aplikasi tersebut dari ponsel.

5 Manfaat “Puasa” Media Sosial

1.       Tidur lebih nyenyak

Kebiasaan membuka media sosial saat hendak tidur rupanya menjadi penyebab menurunnya kualitas tidur seseorang.

Paparan sinar ponsel bisa mengganggu produksi melatonin tubuh.

Hormon inilah yang seharusnya membantu tubuh untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik.

Dengan berhenti memainkan gadget sebelum tidur, seseorang  akan cendereung lebih cepat tidur dan dapat mencegah terjadinya insomnia.

2.       Meningkatkan interaksi langsung

Media sosial dapat menjadi sarana untuk tetap terhubuing dengan teman, kerabat yang tinggal berjauhan.

Namun, apabila digunakan secara berlebihan, hal ini dapat mengurangi intensitas seseorang berinteraksi secara langsung misalnya tatap muka.

Dengan menerapkan “puasa” media sosial, memungkinkan seseorang akan terlibat dengan kegiatan tatap muka atau interaksi langsung.

Hal tersebut akan meningkatkan kualitas hubungan yang bagus.

3.       Lebih rileks

Sebagaimana yang disampaikan oleh Jacob Barkley Ph D, professor psikologi di Kent State University, berhenti menggunakan media sosial dapat membantu mengurangi kecemasan dan stres.

Dikarenakan tidak ada tuntutan untuk menanggapi komentar atau berbalas direct message.

Dengan begitu seseorang bisa menjadi lebih rileks dalam menjalani hari-harinya.

4.       Mencegah FOMO

Berhenti menggunakan media sosial dapat membantu mencegah fear missing out (FOMO) atau kekhawatiran tertinggal tren.

Sebagaimana yang disampaikan Andrew lepp Ph D, ketika seseorang terhubung ke jaringan yang sangat besar seperti media sosial, maka orang tersebut dapat merasakan tidak ada di lingkungan yang tepat.

5.       Lebih banyak waktu

Menghapus media sosial atau berhenti media sosial memungkinkan seseorang memiliki waktu luang.

Hal ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan lain seperti berolahraga, atau jalan-jalan.

(TribunKaltara.com/ Titik Wahyuningsih)

 
 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved