Berita Nunukan Terkini
Listyo Sigit Jabat Kapolri, Anak Buah Prabowo di Nunukan Minta Prioritaskan Perbatasan RI-Malaysia
Anak buah Prabowo Subianto di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) minta kepada Kapolri baru untuk memprioritaskan keamanan di perbatasan.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Anak buah Prabowo Subianto di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) minta kepada Kapolri baru untuk memprioritaskan keamanan di perbatasan RI-Malaysia.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo baru saja dilantik di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (27/01/2021).
Jendral Listyo Sigit Prabowo itu dilantik menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis.
Baca juga: Pemberlakuan PPKM, Satpol PP Kaltara Sebut Pemberian Sanksi Bukan Tujuan
Baca juga: Jembatan Jelarai Bulungan Akan Ditutup, Warga Desa Sekitar Berencana Buat Tambangan
Baca juga: Fenomena Dentuman Misterius Sepanjang Tahun 2021, Tak Cuma Sekali, Benarkah Meteor Jatuh?
Seusai dilantik, orang nomor satu di korps baju coklat itu, sempat menyebut dirinya akan melakukan transformasi dan mendorong Polri untuk melakukan penegakan hukum dan keadilan hukum.
Bahkan dia tegaskan Polri harus menjadi lembaga yang bebas pungli dan cepat merespon permasalahan internal maupun ekternal.
Mendengar hal itu, anggota DPRD Nunukan Komisi II, Nursan, berharap Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dapat memprioritaskan pengamanan di Kabupaten Nunukan.
Bagaimana tidak, Nunukan yang berada di ujung perbatasan RI-Malaysia itu, kerap kali menjadi tempat penyelundupan narkoba dari Tawau, Malaysia.
"Saya berharap kepada Kapolri baru dapat memprioritaskan pengamanan di Kabupaten Nunukan. Sampai detik, Kabupaten Nunukan dikenal menjadi tempat penyelundupan narkoba dari Malaysia. Utamanya melalui Kecamatan Sebatik," kata kader Gerindra, Nursan kepada TribunKaltara.com, Sabtu (30/01/2021), pukul 15.00 Wita.
Tak hanya itu, Nursan juga mengaku Nunukan menjadi pelintas TKI ilegal yang bekerja di Malaysia.
"Selain narkoba, Nunukan jadi pelintas TKI ilegal. Ini bukan hanya tugas imigrasi tapi harus jadi atensi semua stakeholder, termasuk Kepolisian. Sampai sekarang belum ada solusi. Kalau mau tutup penyebrangan ilegal ya direalisasikan. Jangan bilang tutup tapi tetap terbuka. Stakeholder di perbatasan harus ambil peran," ucapnya.
Nursan katakan, dirinya tak melarang TKI bekerja ke Malaysia, namun perlu melengkapi dokumen paspor yang legal.
"Saya tidak larang TKI ke Malaysia. Tapi wajib punya dokumen Paspor. Jadi kalau di negara orang diperlakukan tidak baik, maka ada legal standing untuk mengaduh ke Konsulat RI di Tawau," tutur Nursan.
Menurut Nursan, dari segi jumlah personel kepolisian di Kabupaten Nunukan sudah terbilang cukup.
Namun, tingkat kenyamanan dan ketertiban di masyarakat belum sepenuhnya terlaksana.
"Kalau personel Kepolisian saya rasa cukup. TNI juga sudah membantu. Tapi belum bisa menjamin rasa keamanan dan ketertiban di masyarakat. Kalaupun personel Kepolisian mau ditambah ya Alhamdulillah, sepanjang itu memberikan rasa keamanan dan kenyamanan. Kemudian apakah political will mereka benar-benar ingin dijalankan," ujarnya.
Untuk itu, dia meminta kepada Kapolri yang baru agar menempatkan anjing pelacak di perbatasan RI-Malaysia, utamanya di Sebatik yang menjadi tempat penyelundupan narkoba.
"Jadi tahun 2018 ada kunjungan Wakapolda ke Nunukan. Beliau membicarakan terkait terorisme dan narkotika. Waktu itu saya usulkan agar ada anjing pelacak yang disimpan di Sebatik. Sampai sekarang peredaran narkoba di Kabupaten Nunukan masif.
Baca juga: Jembatan Jelarai di Bulungan Bakal Ditutup, Kades Terpilih Jelarai Selor Sebut Belum Ada Sosialisasi
Baca juga: Ibnu Jamil dan Ririn Ekawati Resmi Menikah Hari ini
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Digelar di Puskesmas Malinau Kota, Dinas Kesehatan Registrasi Ulang Penerima
Modus bertambah. Kalau dulu gram sekarang kiloan. Hampir setiap hari ada penangkapan. Pelabuhan banyak sekali dan tidak mungkin ditutup. Mungkin saja pihak Indonesia bisa tutup tapi pihak Malaysia mungkin saja tidak. Karena ada jalur domestik," ungkapnya.
Nursan enggan berkomentar banyak saat dirinya ditanya Pam Swakarsa yang ingin dihidupkan kembali oleh Jendral Listyo Sigit Prabowo.
"Saya tidak bisa berkomentar banyak soal Pam Swakarsa. Tapi yang jelas kalau Pos Kamling di tengah-tengah warga lebih aktifkan lagi, itu lebih baik," imbuhnya.
(*)
Penulis: Febrianus felis