Penutupan Jembatan Jelarai di Bulungan Ditunda, Jalan Alternatif Masih Dalam Persiapan

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Penutupan akses jalan Jembatan Jelarai yang sedianya dilakukan pada hari Sabtu ini, harus ditunda.

Penutupan ditunda, karena berbagai instansi terkait, masih mematangkan koordinasi terkait pengalihan arus lalu lintas.

Hal tersebut dikonfirmasi pihak Balai Pengelola Jalan Nasional atau BPJN Wilayah Kaltara melalui Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional atau Satker PJN.

Baca juga: Sidang Kedua Sengketa Pilkada Nunukan Bakal Digelar 5 Februari di MK, Berikut 6 Petitum Danni-Nasir

Baca juga: Heboh Pulau Lantigiang Selayar Dijual, Harga Rp 900 Juta, Uang Muka Sudah Dibayar, Berikut Faktanya

Baca juga: Nindy Ayunda Alami KDRT, Pihak Kepolisian Sebut Ada Luka Lebam

"Kami masih menunggu hasil koordinasi mengenai penutupan jalan dengan stakeholder lain," ujar Kepala Satker PJN, Andi Nugroho Jati, Sabtu (30/1/2021).

Menurut Kepala Satker PJN, proses koordinasi masih berlangsung, dan masih menunggu hasil rapat pada Senin atau Selasa mendatang.

"Ya kami masih menunggu rapat koordinasi, Senin atau Selasa nanti," tambahnya.

Dirinya menambahkan, proses sosialisasi pengalihan arus lalu lintas, serta pemasangan rambu-rambu lalu lintas di jalan alternatif Jalan Meranti masih berlangsung.

Pantauan awak TribunKaltara.com jalur alternatif Jalan Meranti, masih dalam proses pengerasan jalan di beberapa titik.

Banyaknya debu di sepanjang jalan, mengharuskan pengguna jalan menurunkan kecepatan karena terbatasnya jarak pandang.

Diberitakan sebelumnya, perbaikan jembatan Jelarai, difokuskan pada bagian jalan pendekat atau oprit jembatan. Pengerjaan perbaikan dijadwalkan selesai pada awal bulan Mei 2021.

Baca juga: 4 Jenderal Dijagokan Jadi Kabareskrim Pengganti Listyo Sigit, Jazilul Sebut Perwira Lain, Siapa Dia?

Baca juga: Jenazah Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Teridentifikasi, Captain Afwan Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Sabtu 30 Januari 2021, Scorpio Coba Perbaiki Situasi dengan Kekasihmu

(*)

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi