Polemik Partai Demokrat

Moeldoko Bantah Tudingan Bagi-bagi Uang kepada Kader Partai Demokrat: Jangan Berlebihanlah

Nama Kepala Staf Presiden Moeldoko dikaitkan dengan isu peralihan kepemimpinan di tubuh Partai Demokrat.

Editor: Amiruddin
Tribunnews / Irwan Rismawan
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko (Tribunnews / Irwan Rismawan) 

TRIBUNKALTARA.COM - Moledoko bantah tudingan bagi-bagi uang ke kader Demokrat: Jangan berlebihanlah.

Nama Kepala Staf Presiden Moeldoko dikaitkan dengan isu peralihan kepemimpinan di tubuh Partai Demokrat.

Partai berlambang mercy tersebut kini dipimpin putra Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ), Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ).

Bahkan isu " kudeta " di tubuh Demokrat dilontarkan sendiri oleh AHY.

Belakangan terkuak ada dugaan bagi-bagi uang kepada kader Demokrat, dari pihak yang menghendaki adanya peralihan kepmimpinan di partai pimpinan AHY itu.

Moeldoko yang dituding oleh sejumlah kader Demokrat terlibat dalam isu peralihan kepemimpinan di Demokrat pun memberikan bantahan.

Mantan Panglima TNI di era SBY tersebut, juga menampik adanya tudingan bagi-bagi uang kepada kader Partai Demokrat.

Istana Jawab Reaksi Presiden Jokowi Terkait Surat dari AHY Menyangkut Isu Kudeta Partai Demokrat

Pernikahan Ayu Ting Ting dan Adit Jayusman Resmi Batal, WO Sebut Persiapan Sudah 90 Persen

Intan Ratna Siap-siap Jadi Janda, Digugat Cerai Maell Lee Preman Terkuat di Bumi Bukan Kaleng-kaleng

Kepala Staf Presiden Moeldoko secara tegas membantah aktif mengundang kader Partai Demokrat dalam pertemuan yang disebut Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) sebagai gerakan kudeta.

Moeldoko juga membantah menggunakan uang untuk mengundang para kader Partai Demokrat ke dalam pertemuan.

"Saya ngundang pake duit? Wong saya mau ikut sedikit menyejahterakan anggota yang di Kantor Staf Presiden saja enggak bisa."

"Ini ngidupin orang luar, yang enggak-enggak saja. Jangan berlebihan lah," kata Moeldoko dalam konferensi pers di kediamannya, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021).

Menurut Moeldoko, dalam pertemuan dengan anggota dan mantan anggota Demokrat tersebut, ia hanya pasif.

Ia sebagai pihak yang diajak, bukan mengajak.

"Intinya aku datang diajak ketemu, wong saya biasa di kantor saya itu setiap hari menerima orang, menerima berbagai kelompok di kantor saya," tuturnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved