Berita Tarakan Terkini
Sapi Donggala Tiba di Berau dengan Kondisi Sehat, BKP Tarakan Ingatkan Agar Lapor Karantina
Pejabat Karantina Pertanian Tarakan wilayah kerja Berau melakukan pemeriksaan terhadap sembilan ekor sapi potong
Penulis: Rismayanti | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Pejabat Karantina Pertanian Tarakan wilayah kerja Berau melakukan pemeriksaan terhadap sembilan ekor sapi potong yang diangkut KLM. Baliem Jaya dari Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Sapi dari Sulawesi Tengah ini rutin masuk ke Berau 3 sampai 4 kali dalam sebulan, untuk memenuhi kebutuhan protein hewani.
Hasil pemeriksaan, sapi-sapi tersebut dinyatakan dalam keadaan sehat.
• Jaga Kualitas Air, PDAM Nunukan Hentikan Secara Bertahap Suplai Air Bersih, Ini 98 Wilayah Terdampak
• Nilai Kerugian Hampir Setengah Miliar, Satreskrim Polres Malinau Tangkap 3 Pelaku Pencurian
• Jawab Tudingan Menelantarkan Anak Angkat, Ashanty Beberkan Fakta Sebenarnya
Begitu juga dengan dokumen yang lengkap, serta jumlah dan jenis sesuai, sehingga dapat diterbitkan sertifikat pelepasan (KH-14).
Sapi potong dikenal sebagai ternak ruminansia yang dipelihara untuk dimanfaatkan dagingnya.
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Daging sapi sebagai salah satu sumber protein hewani yang umum dikonsumsi masyarakat Indonesia, selain daging ayam dan kambing.
"Permintaan akan hewan ternak sapi biasanya meningkat, terutama mendekati hari-hari besar keagamaan," ujar Kepala Balai Karantina Pertanian Tarakan, drh Akhmad Alfaraby, Senin (8/2/21)
Kesehatan hewan sangat penting untuk menjamin produk hewan yang dihasilkan aman dikonsumsi, dan untuk mencegah penyebaran hama penyakit karantina dari satu area ke area lain.
"Oleh karena itu, jangan lupa lapor karantina sebelum melalulintaskan hewan, produk hewan, dan komoditas pertanian lainnya," katanya.
Follow Instagram tribun_kaltara
28 Bibit Tanaman Hias
Sebelumnya diberitakan, Karantina Pertanian Tarakan wilayah kerja Sebatik kembali melakukan sertifikasi terhadap 28 bibit tanaman hias yang terdiri dari calathea dan aglaonema, Senin (8/2/2021).
Tanaman hias ini akan dikirim menuju Kota Tarakan karena peminatnya yang lebih banyak di Bumi Paguntaka tersebut.
Meskipun Sebatik adalah pulau terluar yang berbatasan dengan Malaysia. Namun jangan salah, potensinya tak akan kalah dengan daerah lain.
• Dugaan Pencemaran Nama Baik Dirut PDAM Tarakan, Kuasa Hukum Tuding Kasus Kliennya Dipaksakan
• Sidang Perdana Dugaan Pencemaran Nama Baik Dirut PDAM Tarakan Iwan Setiawan Ditunda, Ini Masalahnya
• Update Liga Italia, Eks Juventus Sanjung Gelandang Inter Milan, Ibrahimovic Kian Bertaji di AC Milan
Daun Calathea yang berwarna-warni menjadikannya salah satu tanaman hias dengan nilai ekonomi tinggi.
Popularitasnya pun kini semakin menanjak. Aglaonemapun juga tak kalah menarik karena warna dan motifnya yang indah dan beragam.
"Aglaonema dan Calathea dengan total 28 tanaman telah dilakukan pemeriksaan fisik, dan hasilnya bebas dari OPTK sehingga bisa dilalulintaskan," kata pejabat karantina Pertanian Tarakan Wilker Sebatik, Aviv.
Follow Twitter TribunKaltara.com
Sebelumnya pada Sabtu (6/2/21) lalu, pejabat Karantina Pertanian Tarakan Wilker Sebatik juga melakukan pemeriksaan fisik terhadap tanaman hias janda bolong, aglaonema, dan keladi dengan total 36 tanaman tujuan Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
Sementara itu, Kepala Karantina Pertanian Tarakan, Akhmad Alfaraby mengapresiasi kepatuhan masyarakat di perbatasan untuk lapor karantina.
"Meskipun tinggal di perbatasan yang jauh dari kota, mereka tetap mematuhi prosedur karantina saat melalulintaskan tumbuhan dan hewan beserta produknya," ujarnya.
Ini berarti masyarakat telah menyadari pentingnya menjaga pertanian dari ancaman penyebaran HPHK dan OPTK," tambahnya.
Tindakan karantina dilakukan agar tanaman yang dilalulintaskan tidak membawa OPTK yang dapat mengancam pertanian Indonesia.
(*)
Penulis: Risnawati
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official