Perbatasan RI Malaysia

Cerita Bajib, WNI Asal Nunukan yang Ditangkap di Perbatasan RI Malaysia, Speedboat Sempat Diserempet

Cerita Bajib, WNI asal Nunukan yang ditangkap di perbatasan RI-Malaysia, speedboat sempat diserempet.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM/FELIS
Cerita Bajib bawa istri berobat ke Nunukan, nahasnya ia dan anaknya yang berusia 3 tahun malah ditangkap Polis Marin Malaysia. TRIBUNKALTARA.COM/ Febrianus felis. 

"Karena klinik tempat swab tutup, ditambah tidak ada tempat penampungan, kami dimasukkan ke lokap (tahanan). Polis Malaysia itu minta maaf sekali karena tidak ada penampungan apapun. Lokap istri saya dikhususkan. Malam itu karena istri saya sakit, jadi mereka bawa ke hospital. Di sana sempat dironsen dan dikasi obat," tuturnya.

Keesokan paginya, sekiranya pukul 10.00 Wita, 8 WNI itu diantarkan ke tempat karantina di Wisma Institut Pendidikan Guru di Tawau.

Mereka dilakukan swab untuk memastikan tidak tertular Covid-19. Kendati begitu, swab lebih dulu dilakukan terhadap Elvi (istri Bajib), lantaran dari 8 WNI hanya ibu itu yang memiliki kondisi tubuh yang kurang sehat.

"Kami diswab terpisah. Istri saya lebih dulu, lalu kami 7 orang lainnya dilakukan swab keesokan harinya. Syukurlah, hasil swab kami semuanya negatif," ungkapnya.

Bajib mengaku, sebelumnya ia bersama 7 WNI lainnya diarahkan oleh Polis Malaysia untuk menjalani karantina selama 10 hari sebagaimana ketentuan yang berlaku di negara itu.

Namun, setelah melalui proses negosiasi yang cukup alot antara Konsulat RI di Tawau dengan Pemerintah Tawau, akhirnya 8 WNI itu diserahkan kepada Konsulat RI.

Baca juga: Putusan Dismissal Sengketa Pilkada Nunukan, Ini Penjelasan Pakar Hukum Universitas Borneo Tarakan

"Dari hari Minggu malam kami tidur di Konsulat, lalu kemarin pagi kami dipulangkan kembali ke Indonesia. Saya ucapkan terimakasih kepada TNI-Polri, Imigrasi Nunukan, Konsulat RI di Tawau yang sudah membantu negosiasi hingga kami dipulangkan.

Kalau ikut prosedur di sana harus karantina 10 hari, tapi karena negosiasi jadi kami dipulangkan. Tidak ada perlakukan kasar yang kami dapatkan," imbuhnya.

Proses kepulangan 8 WNI itu kembali ke Tanah Air, dikawal oleh Polis Malaysia dan 5 pegawai Konsulat RI di Tawau.

Sementara itu, 8 WNI hanya diantar hingga sampai di titik perbatasan RI-Malaysia saja. Lalu mereka dijemput langsung menggunakan speed boat TNI AL oleh Sekretaris Daerah Nunukan yang didampingi oleh Danlanal TNI AL dan Dansatgas Pamtas RI-Malaysia.

Baca juga: KRONOLOGI 2 Napi Kabur di Lapas Nunukan, Sempat Salat Berjamaah, Gunakan Sarung untuk Panjat Tembok

Minta Pemerintah Bangun Pos Keamanan

Atas insiden yang menimpa 8 WNI, lantaran melewati jalur perbatasan RI-Malaysia, Bajib meminta kepada Pemerintah Indonesia, agar mendirikan pos keamanan di simpang tiga Malaysia-Sei Ular.

"Saya minta kepada Negara untuk bangun pos keamanan di tempat terjadinya insiden itu. Fasilitas TNI di perbatasan disiapkan speed boat yang mesinnya bagus. Biar patroli di perbatasan lancar saat malam hari. Personelnya harus ditambah karena mereka garda terdepan Indonesia," pungkasnya.

(*)

Penulis: Febrianus felis

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved