Berita Islami
Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh Mulai 25 Februari 2021 atau Tanggal 13 Bulan Rajab 1442 H
Simak bacaan niat Puasa Ayyamul Bidh Mulai 25 Februari 2021 atau tanggal 13 Bulan Rajab 1442 H
TRIBUNKALTARA.COM - Simak bacaan niat Puasa Ayyamul Bidh Mulai 25 Februari 2021 atau tanggal 13 Bulan Rajab 1442 H.
Umat Islam bisa menjalankan puasa sunnah yakni Puasa Ayyamul Bidh yang jatuh setiap pertengahan bulan, tanggal 13, 14, 15 penanggalan Hijriyag.
Berikut ini bacaan niat dan keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Seperti diketahui, Puasa Ayyamul Bidh tanggal 13, 14, 15 Bulan Rajab 1442 H bertepatan pada tanggal 25 Februari 2021 hingga 2 hari berikutnya.
Puasa Ayyamul Bidh Rajab 1442 H
Kamis, 25 Februari 2021/13 Rajab 1442 H
Jumat, 26 Februari 2021/14 Rajab 1442 H
Sabtu, 27 Februari 2021/15 Rajab 1442 H
Baca juga: Resep Chaikue Khas Kota Pontianak, Hidangan Takjil untuk Berbuka Puasa di Bulan Ramadan
Baca juga: Sebelum Jalani Ibadah di Bulan Ramadan 2021, Ini 6 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan yang Harus Diketahui
Baca juga: Jelang Ramadan 2021, Begini Kata Dokter Soal Bolehkah Ibu Hamil Puasa
Bacaan Niat Puasa
Berikut bacaan niat puasa ayyamul bidh, lengkap tulisan Arab, latin dan terjemahan.
Sebelum melaksanakan Puasa Sunnah, pastikan Anda tidak memiliki utang puasa Ramadhan, karena wajib hukumnya mengganti utang puasa Ramadhan terlebih dahulu.
Sementara umat Islam yang ingin melaksanakan puasa qadha (ganti) Ramadhan hari puasa sunnah, diperbolehkan.
Hal ini dijelaskan Buya Yahya dalam ceramahnya berjudul "Bolehkah Puasa Sunnah Muharram Tetapi Masih Punya Hutang Puasa Wajib" di Youtube pada 7 September 2019.
Buya Yahya menjelaskan boleh melaksanakan Puasa Qadha di hari Puasa Sunnah, namun niat puasa qadha tetap dilafalkan, tanpa perlu menyebutkan niat puasa sunnah.
Dengan begitu umat Islam mendapat dua pahala sekaligus. Pertama, karena mengganti puasa yang ditinggalkan, kedua mendapatkan pahala Puasa Sunnah.
Niat Puasa Qadha Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
"Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."
Niat yang dibaca diutamakan qadha puasa Ramadhan, sementara pahala puasa sunnah otomatis mengikuti.
Niat puasa Hari Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala
Artinya: Saya niat puasa hari Senin, sunah karena Allah ta'ala
Niat puasa hari Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa hari Kamis, sunah karena Allah ta'ala.
Baca juga: Lupa Jumlah Utang Puasa Ramadan, Begini Penjelasan Ustaz dan Cara Membayarnya
Niat Puasa Ayyamul Bidh
َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA
“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”
Keutamaan Puasa Senin Kamis
Puasa Senin Kamis merupakan puasa sunah yang sering dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Seperti firman-Nya "Puasa itu milik-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Dan kebaikan itu akan dilipatgandakan sebanyak 10 kali lipat." (HR. Bukhari dan Abu Daud).
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh diartikan sebagai puasa pada 3 hari bulan bersinar terang, sehingga malam tampak putih bercahaya.
Melansir Tribunnews.com berjudul 'Bisa Dimulai Besok, Berikut Niat Puasa Ayyamul Bidh Bulan Muharram 1442 H, Lengkap dengan Tata Cara'
Di dalam kitab 'Umdatul Qari`Syarhu Shahihil Bukhari, dijelaskan bahwa sebab dinamai Ayyamul Bidh terkait dengan kisah Nabi Adam AS ketika diturunkan ke muka bumi.
Ketika Nabi Adam diturunkan ke bumi seluruh tubuhnya terbakar oleh matahari sehingga menjadi hitam.
Kemudian Allah memberikan wahyu untuk berpuasa selama tiga hari yaitu tanggal 13, 14, 15.
Ketika hari pertama puasa, sepertiga badannya menjadi putih.
Hari kedua, sepertiganya menjadi putih dan hari ketiga, sepertiga sisanya menjadi putih.
Melakukan puasa putih sama halnya dengan puasa sepanjang tahun.
Ini seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut:
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR Bukhari nomor 1979).
Adapun anjuran untuk melaksanakan puasa putih adalah sebagai berikut:
Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan).
Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, i berkata,
أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178).
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official