Berita Tarakan Terkini

Dua Tahun Pimpin Kota Tarakan, dr Khairul dan Effendy Djuprianto Terus Kebut Program Kerja

Kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tarakan, dr Khairul dan Effendhi Djuprianto telah memasuki masa usia 2 tahun.

Penulis: Rismayanti | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM / RISNAWATI
Wali Kota Tarakan, dr Khairul 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tarakan, dr Khairul dan Effendy Djuprianto telah memasuki masa usia 2 tahun.

Khairul mengatakan ada 16 program yang menjadi janji politiknya bersama wakilnya pada 2018 lalu, yaitu pemberdayaan RT yang alokasi anggarannya sejak 2020 minimal Rp 50 hingga 200 juta per RT.

Diketahui program ini telah berjalan hingga 2021 ini, dengan tiga fokus pembangunan yakni jalan, drainase dan penerangan.

Dalam program kedua, pihaknya memberikan insentif kepada RT, dari Rp 750 ribu menjadi Rp 1 juta. Pada bidang pendidikan, orang nomor 1 di Tarakan itu menjanjikan pemenuhan biaya operasional sekolah yang telah ditingkatkan, yakni dari 2019 Rp 12,5 miliar menjadi Rp 17,3 miliar.

Baca juga: Geliat Ekspor Buah dari Nunukan Berkelanjutan, BKP Tarakan Fasilitasi Ekspor Buah 16,5 Ton

Baca juga: Tunjangan Pegawai Belum Cair, Wali Kota Tarakan dr Khairul, Mendagri Minta TPP Berbasis Remunerasi

Baca juga: Penyusunan RKPD 2022, Pemkot Tarakan Adakan Konsultasi Publik, dr Khairul Harap Ada Masukan

"Anggaran ini diprioritaskan untuk membayar gaji tenaga guru kontrak dan honor yang sebelumnya dibiayai orang tua murid," ujarnya, Selasa (2/3/2021)

"Dana BOS yang ada di sekolah mencapai Rp 28 miliar pada 2020 lalu. Khusus apresiasi anak sekolah level SD dan SMP telah diberikan sejak 2019, serta beasiswa anak tidak mampu telah diberikan pada 1.000 anak," tambahnya.

Di bidang kesehatan, janji penerapan puskesmas 24 jam telah diterapkan pada 11 Maret 2019. Selain itu, Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) pun telah berfungsi termasuk memenuhi kebutuhan anggaran untuk dinas kesehatan dan rumah sakit.

"Dinkes Tarakan itu anggarannya Rp 44 miliar pada 2019, kalau rumah sakit itu Rp 30 miliar," katanya.

Kemudian, program rumah tanpa DP dengan target 10.000 rumah DP 0 persen hingga 2024. Ayah 4 anak itu menyampaikan, program ini sedikit terkendala, sebab hingga kini, hanya ada 79 unit yang telah disetujui bank.

Hal ini dikarenakan adanya permasalahan persyaratan Bank yang tidak dapat diintervensi pihaknya.

"Kalau rumahnya sudah disiapkan, tapi kepemilikannya itu yang jadi masalah karena lewat kredit, karena itu untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Itu yang sampai sekarang belum maksimal," jelasnya.

Selanjutnya, program sambungan PDAM gratis hingga Februari 2021 mencapai 9.335 SR, dengan cakupan air bersih mencapai 87, 8 persen.

"Harapannya, tahun ini dapat mencapai 95 persen sehingga janji kita dapat tuntas sebelum akhir masa jabatan," tuturnya.

Sejak 2020 lalu, pihaknya telah memiliki kegiatan multiyears dengan harapan dapat terselesaikan tahun ini.

"Tahun ini ada sambungan pipa dari indulung ke binalatung. Kalau selesai, penyambungan gratisnya pun bisa dilakukan sehingga penyambungan secara merata dapat dilakukan.

Termasuk upaya menjaga air baku agar pada saat tidak turun hujan, masih bisa menampung air yang cukup," terangnya.

Terkait program jaring pengaman sosial, dapat 100 persen memiliki jaminan kesehatan universal. Berdasarkan data, sebanyak 213.000 masyarakat Tarakan telah dilindungi BPJS Kesehatan, baik mandiri maupun bantuan dari Pemkot.

Soal pertanahan, salah satunya melakukan perbaikan tata wilayah, seperti tanah masyarakat yang dijadikan kawasan hutan mangrove atau hutan kota pun sedang proses penyelesaian.

Pemkot Tarakan juga telah membuka ruang investasi yang luas untuk pengembangan perekonomian di Kota Tarakan.

Seperti di tahun 2020, telah dibuka Mal Pelayanan publik (MPP) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan perijinan, dalam mendukung pengembangan investasi Kota Tarakan.

Baca juga: Menuju Wilayah Bebas Korupsi, Polres Tarakan Kalimantan Utara Canangkan Zona Integritas

Baca juga: Terinspirasi King Paratha Jakarta, Ruang Rasa Tarakan Jadi Penjajal Paratha Pertama di Kaltara

Baca juga: Pelabuhan Tengkayu I Akan Dikelola Pemkot Tarakan, BPPRD Kaltara Sebut Masih Tahap Pembahasan

Dukungan atas peningkatan keandalan energi listrik dan jaringan telekomunikasi juga terus diperkuat.

"Kapasitas listrik Kota Tarakan saat ini berada pada angka 47 MW dan kebutuhan listrik pada beban puncak sebesar 40-42 MW, dan seluruh wilayah Kota Tarakan juga telah menikmati akses internet, baik melalui jalur fixed broadband maupun mobile broadband," pungkasnya.

Berbagai program pendukung terwujudnya Smart City lainnya juga terus berlanjut. Salah satunya, melalui implementasi kebijakan parkir non tunai bagi masyarakat pada 2020.

Di tahun 2020, Pemerintah Kota Tarakan telah menyelesaikan pembangunan Kawasan Pantai Amal Tahap II. Kawasan ini disiapkan untuk menjadi salah satu wisata utama Kota Tarakan.

"Pembangunan infrastruktur lainnya juga terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan proyeksi perkembangan kota di masa depan.

Aset Daerah juga terus ditata dan dioptimalkan pemanfaatannya agar terwujud akuntabilitas dan peningkatan pendapatan daerah di obyek-obyek strategis," imbuhnya.

(*)

Penulis: Risnawati

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved