Polemik Partai Demokrat

AHY Roadshow ke Lembaga Negara, Temui Menkopolhukam Mahfud MD Adukan KLB Demokrat Versi KSP Moeldoko

AHY roadshow ke lembaga negara, temui Menkopolhukam Mahfud MD adukan KLB Partai Demokrat versi KSP Moeldoko.

Kolase TribunKaltara.com / Kompas TV
Moeldoko dan Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY)(Kolase TribunKaltara.com / Kompas TV) 

TRIBUNKALTARA.COM - AHY roadshow ke lembaga negara, temui Menkopolhukam Mahfud MD adukan KLB Partai Demokrat versi KSP Moeldoko.

Hari ini, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) roadshow ke sejumlah lembaga negara.

Roadshow tersebut terkait dengan terpilihnya KSP Moeldoko, pada Kongres Luar Biasa ( KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang.

Tidak sendirian, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) ini didampingi oleh pengurus DPP Partai Demokrat, dan 34 Ketua DPD Partai Demokrat saat mendatangi Kemenkumham, KPU RI, dan Menkopolhukam Mahfud MD.

Baca juga: Tak Yakin Hanya Ambisi Moeldoko, Pengamat Bongkar Motif Lain Kudeta Partai Demokrat, Bukan Nyapres?

Baca juga: Eks Kader Demokrat Ferdinand Hutahaean Komentari KLB Pilih Moeldoko: Itu Bukan Perang Sesunguhnya

Kepada eks Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut, AHY mengungkap sejumlah fakta tentang Kongres Luar Biasa ( KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang.

Dalam KLB tersebut, Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko terpilih secara aklamasi sebagai Ketum.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyambangi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam RI pada Senin (8/3/2021).

Dalam potongan tayangan video yang diunggah di kanal Youtube Kemenko Polhukam RI yang diunggah pada Senin (8/3/2021), AHY datang bersama rombongan yang mengenakan seragam biru berlogo Partai Demokrat.

Ketika disambut oleh sejumlah Staf Kemenko Polhukam RI, AHY mengatakan ia datang bersama Sekretaris Jenderal Partai Demokrat.

Dalam potongan tayangan selanjutnya AHY dan rombongan kemudian dipersilakan duduk dan menunggu Mahfud di lobby Kantor Kemenko Polhukam RI.

Setelahnya AHY dan rombongan kemudian diajak ke dalam sebuah ruangan.

Mahfud MD kemudian masuk ke ruangan tersebut.

"Apa kabar Pak Menko, sehat, Alhamdulillah?" kata AHY ramah.

"Sip. Dari Kumham ya?" tanya Mahfud kembali.

"Siap, Pak, siap," kata AHY.

"Gimana, gimana?" tanya Mahfud MD.

Baca juga: DPC Partai Demokrat Bulungan Rapatkan Barisan Usai KSP Moeldoko Jabat Ketum Hasil KLB di Sibolangit

Baca juga: Seruan Lawan Moeldoko Iringi Kedatangan Partai Demokrat Kubu AHY ke Kemenkumham, Bawa Setumpuk Bukti

Dalam potongan tayangan lainnya AHY juga sempat mengatakan ke Mahfud MD ia dan rombongan juga sebelumnya sempat ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) setelah dari Kementerian Hukum dan Keamanan.

Dalam potongan tayangan yang diunggah tampak AHY mengungkapkan sejumlah hal terkait konflik yang tengah terjadi di internal partai yang dipimpinnya.

Dalam pertemuan tersebut AHY sempat menyinggung terkait Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat tahun 2020 yang sudah disahkan.

Selain itu, AHY juga menyinggung terkait kedaulatan partai yang direbut.

"Akhirnya, wah ini nggak bisa ini begini. Ini kan sama saja kita direbut kedaulatannya," kata AHY kepada Mahfud.

AHY juga sempat menyinggung terkait "apel siaga" yang dihadiri para ketua DPC Partai Demokrat secara virtual dan para ketua DPD Partai Demokrat yang dihadiri secara langsung.

Dalam tayangan yang diunggah terkait pertemuan tersebut tampak Mahfud MD menyimak apa yang disampaikan oleh AHY kepadanya.

Gong Pembuka Perang

Mantan kader Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean turut memantau adanya konflik di mantan partainya itu.

Beragam komentar disampaikan Ferdinand di akun twitternya @FerdinandHaean3

Salah satunya Ferdinand menyebut bahwa pendaftaran kepengurusan Partai Demokrat kubu Moeldoko ke Kemenkumham adalah gong pembuka perang, belum perang sesungguhnya.

Dia menyebut bahwa sesaat lagi pertandingan sesungguhnya barulah akan dimulai.

Ferdinand menuliskan hal tersebut saat mengomentari sebuah artikel yang memuat tentang rencana Partai Demokrat kubu Moeldoko daftar kepengurusan ke Kemenkumham, hari ini.

"Hari Ini, Demokrat Versi KLB Sibolangit Mau Daftar ke Kemenkumham

Pertarungan sesungguhnya akan dimulai..!!

KLB Deli Serdang itu hanya gong pembuka perang, bukan perang sesunguhnya," tulis Ferdinand di akun twitternya dikutip TribunJakarta.com, Senin (8/3/2021).

Setelah memposting tulisan itu, beberapa waktu kemudian, Ferdinand juga meminta semua pihak menyudahi segala keributan yang terjadi saat ini.

Baca juga: KLB Cuma Pembuka, Ferdinand Hutahaean Ungkap Gong Perang Sesungguhnya dalam Konflik Partai Demokrat

Tak hanya soal KLB Partai Demokrat, Ferdinand juga menyinggung kabar putusnya jalinan asmara putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dan kekasihnya.

Tulisan itu merupakan caption dari sebuah foto Ferdinand yang berdiri dan memegang bendera merah putih.

"Ayo kita sudahi keributan tak penting ini. Kita akhiri keriuhan bantah lisan ini. Kita hentikan bicara ttg Kudeta, KLB dan putus cintanya Kaesang.

Ayo bicara tentang bangsa, tentang negara, tentang mendukung pemerintah membangun negeri ini utk mewujudkan cita2 kemerdekaan," harapnya.

Cap Jempol Darah

Sebelumnya, Kader Demokrat yang tetap setia kepada Agus Harimurti Yudhoyono melawan dan menganggap terpilihnya Moeldoko sebagai bentuk kezaliman.

Sebagai bentuk dukungan terhadap AHY, DPD Partai Demokrat DKI Jakarta menyematkan cap jempol darah di Sekretariat DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (7/3/2021).

Satu per satu kader DPD Partai Demokrat DKI Jakarta antre melakukan aksi cap jempol darah di spanduk yang telah disiapkan.

Ketum DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Santoso, mengatakan tujuan utama aksi cap jempol darah ini sebagai wujud kecintaan dan dukung mereka terhadap AHY.

Santoso menyebut aksi ini digelar sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan dan kezoliman atas KLB Deliserdang.

Baca juga: Andi Mallarangeng Seret Jokowi di Konflik Demokrat, Ali Ngabalin tak Terima, tak Bisa Urus Konflik

"Ini dilakukan bukan hanya sebagai bentuk loyalitas kita kepada AHY," ucap Santoso.

"Kegiatan ini juga bagian dari adanya ketidakadilan yang dilakukan oleh penguasa saat ini. Untuk itulah itulah kegiatan ini kami lakukan," ia menambahkan.

Santoso meyakinkan, DPD Partai Demokrat DKI Jakarta akan terus melawan kezaliman terhadap kepengurusan sah AHY sebagai Ketum Demokrat.

"Kezoliman ini harus dihentikan. Bukan hanya kepada Partai Demokrat. Saya yakin civil society dan partai-partai lain akan mendukung apa yang kami lakukan, baik dari sisi hukum maupun politik," tegas dia.

Santoso memastikan KLB yang berlangsung di Deli Serdang sama sekali tak memenuhi syarat-syarat KLB yang diatur dalam AD/ART Partai Demokrat.

Sehingga ia berani menyebut KLB tersebut bodong atau abal-abal dan melukai hati para kader Partai Demokrat, serta masyarakat.

"Sebagai bagian dari komponen, Partai Demokrat DKI Jakarta ada di garda terdepan untuk membela ketum AHY untuk tetap menjadi Ketum dan melawan ketidakadilan."

"Diminta kepada Kader DPD sampai sudah anak ranting di DKI Jakarta untuk tetap solid dalam satu barisan setia dan mendukung AHY sebagai Ketum," ucap dia.

Sebagian artikel ini telah tayang dengan judul AHY Temui Mahfud MD, Singgung Kedaulatan Partai Demokrat yang Direbut, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/03/08/ahy-temui-mahfud-md-singgung-kedaulatan-partai-demokrat-yang-direbut?page=all.

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved