Berita Nunukan Terkini

Bersurat ke Gubernur Kaltara, Dishub Berharap Rute Pesawat SOA Penumpang ke Desa Tau Lumbis Dibuka

Dishub Nunukan minta Pemprov Kaltara membuka rute pesawat dengan subisidi ongkos angkut penumpang ke Desa Tau Lumbis, Kecamatan Lumbis Hulu.

TribunKaltara.com / Febrianus Felis
Kepala Bidang Prasarana Perhubungan, Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan, Edy. (TRIBUNKALTARA.COM/ Febrianus Felis). 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Sudah bersurat ke Gubernur Kaltara, Dishub Nunukan minta rute pesawat subisidi ongkos angkut ( SOA) penumpang ke Desa Tau Lumbis dibuka.

Dinas Perhubungan ( Dishub) Kabupaten Nunukan berharap Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara ( Pemprov Kaltara) membuka rute pesawat SOA penumpang ke Desa Tau Lumbis, Kecamatan Lumbis Hulu.

Menurut Kepala Bidang Prasarana Perhubungan, Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan, Edy, Desa Tau Lumbis sudah memiliki landasan pacu yang dibangun sejak lama.

Sehingga perlu mendapatkan rute pesawat dengan subsidi ongkos angkut penumpang untuk memudahkan mobilitas masyarakat Desa Tau Lumbis.

"Kami sudah usulkan melalui surat Bupati Nunukan kepada Gubernur Kaltara, agar tahun ini Desa Tau Lumbis bisa dapat alokasi anggaran subsidi ongkos angkut penumpang dari provinsi," kata Edy kepada TribunKaltara.com, Sabtu (20/03/2021).

Edy mengatakan, pihaknya dalam surat permohonan kepada Gubernur Kaltara, memohon agar tahun 2021 ini Pemrov membuka rute pesawat dari Nunukan-Tau Lumbis dan Malinau-Tau Lumbis.

"Ya mudahan tahun ini Pemprov Kaltara mau buka akses penerbangan subsidi ongkos angkut penumpang untuk pesawat perintis.

Ini kan provinsi masih buat schedule dari anggarannya. Kalau untuk landasan pacunya sudah lama ada," ungkapnya.

Baca juga: Dapat Porsi Lebih Besar, Tenaga Kesehatan di Nunukan Bakal Dikucur Dana Insentif Rp 22 Miliar

Lapangan terbang yang ada di Desa Tau Lumbis itu sudah dibangun sejak dulu oleh misionaris.

"Lapangan terbang di situ sudah eksisting. Jadi dulu itu dibangun kaum Nasrani dengan alasan ingin melakukan ibadah di tempat lain yang hanya dapat ditempuh dengan mengggunakan pesawat.

Dulu difasilitasi pesawat MAF. Nah, karena sekarang komunitas masyarakat sudah berkembang, sehingga dijadikanlah fasilitas umum," ucap Edy.

Meski demikian, pihaknya mengakui masih terdapat sejumlah persoalan di lapangan terbang Desa Tau Lumbis.

Tahun 2020 lalu, Dinas Perhubungan Kaltara sudah melakukan survei ke lapangan terbang di Desa Tau Lumbis itu.

Mereka mendapati, sebuah lorong di tepi jurang yang kerap kali terjadi longsor.

Hal itu diperparah, lantaran di tengah lapangan terbang ada bangunan rumah milik masyarakat setempat.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved