Berita Bulungan Terkini
Belum Disepakati, PT KHE Sebut Pembangunan Akses Jalan Menuju PLTA Kayan Terkendala Pembebasan Lahan
Belum disepakati oleh warga, PT KHE sebut pembangunan akses jalan menuju PLTA Kayan terkendala pembebasan lahan.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Belum disepakati oleh warga, PT KHE sebut pembangunan akses jalan menuju PLTA Kayan terkendala pembebasan lahan.
Progres pembangunan akses jalan, yang menghubungkan Jalan PU menuju lokasi proyek PLTA Kayan di Desa Long Bia, Kecamatan Peso, masih terkendala pembebasan lahan.
Kendala tersebut, terkait dengan belum disepakatinya, harga lahan yang ditawarkan oleh pihak perusahaan kepada masyarakat.
Baca juga: Respons BPBD Bulungan Soal Tanah Longsor di Desa Jelarai Selor: Tunggu Cuaca Terang Dulu
Baca juga: BREAKING NEWS Diguyur Hujan Semalaman, Ruas Jalan di Desa Jelarai Selor Bulungan Tertimbun Longsor
Baca juga: Jaringan Belum Terkoneksi, 6 Desa di Bulungan tak Teraliri Listrik, Ini Respon Bupati Syarwani
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Operasional PT KHE, saat ditemui usai rapat bersama jajaran OPD Pemkab Bulungan, di Kantor Bupati Bulungan, Selasa (23/3/2021).
"Kalau progres, kita sudah berprogres membuat akses jalan dari Jalan PU menuju lokasi proyek," ujar Direktur Operasional PT KHE, Khaerony.
"Memang ini masih dalam proses pembebasan lahan, ini kita masih lakukan komunikasi, sementara ini sudah ada yang kita bayar tiga orang," tambahnya.
Pihaknya menuturkan, bila pembebasan lahan telah dilakukan oleh PT KHE untuk lokasi proyek, namun saat ini masih memerlukan pembebasan lahan untuk akses dukungan jalan.
"Kalau untuk lokasi proyeknya ini sudah kita bebaskan kurang lebih 256 Hektar, tapi kita masih perlu support akses jalan," terangnya.
Terkait negosiasi pembebasan lahan, pihaknya mengaku, masyarakat meminta harga yang tinggi, bila dibandingkan harga pasaran atau harga yang ditawarkan oleh PT KHE.
"Komunikasi dan negosiasi masih berjalan, dan komunikasi kami dengan masyarakat baik," katanya.
"Sementara ini berjalan, kami tawarkan 12 Juta Rupiah per Hektar, kalau harga pasarannya di 5 Juta Rupiah per Hektar, jadi kami tawarkan di atas harga pasaran," terangnya.
Baca juga: Penerangan Jalan Tak Berfungsi, Bupati Bulungan Syarwani Minta PLN Kembalikan Jaringan ke Listrik
Baca juga: Vaksinasi untuk Lansia Masih Jauh dari Target, Kadis Kesehatan Bulungan Imam Sujono Beber Kendala
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Bulungan Minggu 21 Maret 2021, BMKG Prediksi Hujan Ringan Terjadi pada Malam Hari
"Masyarakat memang meminta tinggi, kemarin meminta sekitar 40 Juta per Hektar," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, pihak Pemkab Bulungan mengundang PT KHE terkait progres pembangunan proyek PLTA di lapangan.
Berdasarkan keterangan PT KHE, kondisi pandemi, dan belum terbitnya izin PPKH dari pemerintah pusat menjadi penyebab terlambatnya progres pengerjaan proyek.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official