Perbatasan RI Malaysia

Harga BBM di Krayan Sempat Rp 35.000 Per Liter Sekarang Mulai Normal, tapi Bahan Bangunan Langka

Harga bahan bakar minyak (BBM) di dataran tinggi Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mencapai Rp 35.000 per liter pada akhir tahun 2020 lalu.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Sumarsono
HO/ Camat Krayan
Warga Krayan antre BBM di APMS Long Bawan, Kecamatan Krayan Induk, belum lama ini. (HO/ Camat Krayan) 

TRIBUNKALTARA, NUNUKAN - Harga bahan bakar minyak (BBM) di dataran tinggi Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mencapai Rp 35.000 per liter pada akhir tahun 2020 hingga awal 2021.

Akibatnya antrean panjang pembelian BBM menjadi rutinitas warga di Krayan sejak dua pekan belakangan.

Bahkan untuk meminimalisasi keributan dan menertibkan antrean, Pemerintah Kecamatan Krayan sempat mengeluarkan kartu kendali BBM.

Setiap pemegang kartu kendali mendapat jatah 3 liter BBM.

Baca juga: Cerita Warga Krayan Sempat Antre Bensin 3 Jam di APMS, Kini Sepekan tak Kebagian BBM, Ini Sebabnya

Baca juga: Camat Krayan Beber Warganya Gunakan Kayu Bakar untuk Memasak, Haberly: Per Kubik Seharga Rp 700 Ribu

Perkembangan terbaru, kini masyarakat Krayan sudah tidak lagi antre

Camat Krayan Haberly saat dihubungi TribunKaltara.com mengatakan, kelangkaan BBM yang terjadi beberapa waktu lalu, saat ini sudah kembali normal.

Lantaran, Pesawat Air Tractor yang memuat BBM 2,7 liter juga dibantu oleh Pesawat Cessna bermuatan 1,2 liter.

Warga Krayan antre BBM di APMS Long Bawan, Kecamatan Krayan Induk, belum lama ini. (HO/ Camat Krayan)
Warga Krayan antre BBM di APMS Long Bawan, Kecamatan Krayan Induk, belum lama ini. (HO/ Camat Krayan) (HO/ Camat Krayan)

"Untuk saat ini, BBM masih bisa terkendali. Sekarang masih antre tapi tidak terlalu panjang kayak sebelumnya," kata Haberly kepada TribunKaltara.com, melalui telepon seluler, Jumat (26/03/2021), pukul 11.00 Wita.

Meski demikian, Pesawat Air Tractor beroperasi ke wilayah Krayan tergantung pada kondisi cuaca.

"Kalau cuaca bagus sehari dua kali pesawatnya beroperasi ke Krayan. Nanti BBM di distribusi ke APMS di Krayan Induk dan SPBU di Krayan Selatan. Seminggu terakhir ini normal saja," ucapnya.

Meski BBM di Kecamatan Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara, kembali normal, namun sederet persoalan lainnya muncul silih berganti menimpa warga perbatasan RI-Malaysia itu.

Baca juga: Kunjungi Kaltara, Pangdam VI Mulawarman Beri Kejutan Ulang Tahun Asops KSAD Mayjen TNI Surawahadi

Saat ini, masyarakat perbatasan RI-Malaysia itu kini menghadapi masalah baru yakni kelangkaan material bangunan.

Menurut Haberly, saat ini semen dan besi langka semenjak Malaysia melakukan lockdown.

Alhasil, pembangunan di Krayan jadi berhenti sampai sekarang.

Dampak dari kelangkaan material ini, harganya melambung tinggi.

Baca juga: Air Mata Chelsie Monica Tumpah saat Disinggung soal Pacar, Atlet Catur Ini Putus Gegara Beda Agama?

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved