Breaking News

Ledakan Bom di Makassar

Reaksi Menag Yaqut Usai Bom Bunuh Diri di Makassar: Apapun Motifnya, Aksi Ini Tak Dibenarkan Agama

Reaksi Menag Yaqut Cholil Qoumas pasca bom bunuh diri di Makassar: apapun motifnya, aksi ini tak dibenarkan agama.

Editor: Amiruddin
Tribunnews
Reaksi Menag Yaqut Cholil Qoumas pasca bom bunuh diri di Makassar: apapun motifnya, aksi ini tak dibenarkan agama. (Tribunnews) 

TRIBUNKALTARA.COM - Reaksi Menag Yaqut Cholil Qoumas pasca bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar: apapun motifnya, aksi ini tak dibenarkan agama.

Aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar Minggu pagi tadi, menuai kutukan keras dari berbagai elemen masyarakat.

Satu di antaranya, yakni Menteri Agama ( Menag ) Yaqut Cholil Qoumas, yang turut melontarkan kutukan keras atas aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar tersebut.

Apalagi bom bunuh diri terjadi saat Umat Katolik tengah melaksanakan ibadah Minggu Palma menyambut Paskah 2021.

Terdapat potongan tubuh manusia yang ditemukan di lokasi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.

Selain itu, sejumlah korban luka-luka juga tengah dirawat di rumah sakit, akibat bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar itu.

Menag menilai, aksi ini sebagai tindakan keji yang menodai ketenangan hidup bermasyarakat dan jauh dari ajaran agama.

“Apa pun motifnya, aksi ini tidak dibenarkan agama karena dampaknya tidak hanya pada diri sendiri juga sangat merugikan orang lain,” ujar Menag.

Baca juga: Pasca Bom Gereja Makassar, Polda Kaltara Minta Masyarakat Tenang, Tidak Sebarkan Konten Meresahkan

Akibat ledakan di depan Gereja Katedral Makassar, sejumlah orang dilaporkan terluka. Pada saat kejadian, sebagian jemaat tengah beribadah di dalam Gereja Katedral Makassar.

Jumlah dan identitas korban atau pelaku hingga kini masih dalam pendataan polisi.

Menag berharap kepolisian dan aparat yang berwenang bisa segera mengungkap latar belakang aksi kekerasan yang dilakukan di dekat tempat ibadah ini.

Ada ledakan bom, berikut profil Gereja Katedral Makassar, didirikan tahun 1989 dan tertua di Sulsel.
Ada ledakan bom, berikut profil Gereja Katedral Makassar, didirikan tahun 1989 dan tertua di Sulsel. (Tribun Timur)

Tak hanya itu, Menag juga berharap, aparat bisa mengungkap tuntas aktor-aktor yang terlibat dalam aksi keji ini. Menag memprediksi, aksi yang dilakukan pengebom bunuh diri tidak dilakukan tunggal.

Sebab seringkali para pelaku ini digerakkan oleh jaringan namun mereka bekerja dalam senyap dan rapi.

“Kepolisian juga perlu meningkatkan keamanan di tempat-tempat ibadah sehingga masyarakat bisa semakin tenang dan khusyuk dalam beribadah,” kata Menag.

Atas kejadian ini, Menag juga mengimbau para tokoh agama untuk terus meningkatkan pola pengajaran agama secara baik dan menekankan pentingnya beragama secara moderat.

Baca juga: Pasca Aksi Teror Bom Gereja Makassar, Polda Kaltara Sebut Wilayah Kondusif serta Perkuat Pengamanan

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved