Ledakan Bom di Makassar
Reaksi Menag Yaqut Usai Bom Bunuh Diri di Makassar: Apapun Motifnya, Aksi Ini Tak Dibenarkan Agama
Reaksi Menag Yaqut Cholil Qoumas pasca bom bunuh diri di Makassar: apapun motifnya, aksi ini tak dibenarkan agama.
Menurut Menag, agama apa pun mengajarkan umatnya untuk menghindari aksi kekerasan. Sebab kekerasan akan menggerus nilai-nilai kemanusiaan dan pasti merugikan banyak pihak.
Kekerasan ini pulalah yang rawan mengoyak tatanan kehidupan masyarakat yang sudah terbina dengan rukun dan baik.
Menag mengajak semua pihak untuk mengutamakan jalan damai dalam menghadapi persoalaan seperti dengan dialog, diskusi, silaturahmi dan lain sebagaianya.
Jika cara itu ditempuh, diyakini akan mampu memecahkan masalah yang dihadapi.
“Selain itu tidak ada pihak yang merasa dirugikan atau menjadi korban dari kekerasan,” ujarnya.
Baca juga: Bom Meledak di Depan Gereja Katedral Makassar, Kapolres Nunukan Minta Masyarakat Tetap Tenang
Detik-detik bom meledak di depan Gereja Katedral Makassar hari ini, saksi mata: ngeri sekali pak
Sebelumnya diberitakan, ledakan bom di Kota Makassar, Sulawesi Selatan ( Sulsel ) pagi ini mengagetkan masyarakat.
Ledakan terjadi tepat di depan Gereja Katedral Makassar, yang merupakan gereja tertua di Sulsel.
Informasi yang dihimpun TribunKaltara.com, terdapat potongan tubuh di lokasi kejadian, serta sejumlah korban luka-luka.
Saat ledakan bom tersebut, saksi mata bernama Laele tengah melintas di ruas Jl Kajaolalido, bersama istrinya.
Jalan tersebut merupakan lokasi Gereja Katedral Makassar.
Baca juga: Respons Polda Kaltara Pasca Bom Meledak di Depan Gereja Katedral Makassar, Evaluasi Pola Pengamanan
Laele (56 tahun), tak menyangka, perjalanan bersama istri pulang ke rumahnya di Jl Veteran Selatan, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, pukul 10.19 Wita, berujung kejutan dan luka.
"Saya pas pulang terapi air laut dari Pantai dekat benteng, pulang lewat Jl Kajaolalido, pas depan Gereja Katedral Makassar ada banyak orang dan langsung meledak," kata Laele, penyuluh agama level kelurahan di Mamajang, Makassar, sekitar 61 menit usai ledakan bom di depan gerbang utama Katedral Makassar, Jl Kajaolalido, Karebosi, Makassar, sekitar pukul 10.20 wita.
Laele termasuk satu korban luka ringan.
Saat ledakan bom terjadi dia melintas pelan-pelan.