Berita Nunukan Terkini

Hari Paskah, Prosesi Penciuman Salib di Gereja Katolik Santo Gabriel Nunukan Ditiadakan

Ibadat Jumat Agung 2021 di Gereja Katolik Santo Gabriel Nunukan kali ini, tidak ada prosesi penciuman salib Yesus

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
Ibadat Jumat Agung 2021 di Gereja Katolik Santo Gabriel Nunukan 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Ibadat Jumat Agung 2021 di Gereja Katolik Santo Gabriel Nunukan kali ini, tidak ada prosesi penciuman salib Yesus.

"Kali ini prosesi penciuman salib Yesus tidak ada. Tahun ini hanya sujud saja di depan salib. Habis penghormatan salib, geser dikit langsung terima komuni," kata Ketua panitia perayaan pekan Paskah 2021, Gereja Santo Gabriel Nunukan, Nobertus Boli, kepada TribunKaltara.com, Jumat (02/04/2021), pukul 09.00 Wita.

Menurutnya, dalam perayaan Jumat Agung sebelumnya, umat Katolik di Nunukan melangsungkan drama jalan salib hidup pada pagi hari. Lalu sore hari dilanjutkan prosesi penciuman salib Yesus.

"Sebelum pandemi Covid-19, biasanya pagi-pagi begini, di sekitar Gereja berlangsung drama jalan salib hidup. Jadi kisah kesengsaraan Yesus sebelum akhirnya mati di kayu salib kembali diperagakan oleh anak-anak muda Katolik di sini. Tapi karena ini masih situasi pandemi, kegiatan itu dihilangkan," ucapnya.

Baca juga: Makna Jumat Agung, Perayaan Sakral Umat Kristiani Hari Ini 2 April 2021, Yesus Wafat di Salib

Bahkan, durasi perayaan pekan Paskah di Gereja Katolik Santo Gabriel Nunukan harus dipersingkat akibat pandemi Covid-19.

"Kalau normalnya, apalagi ibadat Jumat Agung bisa sampai 4 jam. Tapi kali ini dibatasi durasinya 1 jam 15 menit," ujarnya.

Memang ada beberapa perubahan praksis perayaan Ekaristi di Gereja Katolik Santo Gabriel Nunukan selama pandemi Covid-19 ini.

Seperti tempat air suci di pintu masuk Gereja dikosongkan. Lalu salam damai dilakukan dengan cara mengangguk atau membungkukkan badan tanpa bersalaman.

Baca juga: Peringatan BMKG, 5 Wilayah di Nunukan Hari Ini Bakal Diguyur Hujan, Mulai Malam hingga Dini Hari

Kendati begitu, kata Nobertus, perubahan itu, tidak sama sekali menghilangkan esensi dari perayaan pekan Paskah kali ini.

"Sesuai tema pekan Paskah kali ini, 'Jangan takut: Yesus yang disalibkan itu sudah bangkit'. Jadi tema Paskah itu mau mengajak kita untuk tidak khawatir lagi, karena Yesus yang disalibkan itu akan bangkit. Dalam ajaran Katolik kebangkitan itu dirayakan umat pada hari Paskah nanti," tuturnya.

Ia berharap, pandemi Covid-19 di dunia, utamanya Kabupaten Nunukan segera berakhir. Sehingga aktivitas masyarakat, situasi ekonomi dan politik, termasuk kegiatan kerohanian kembali normal.

"Kita berdoa semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir," ungkapnya.

Seperti diketetahui Hari ini umat Katolik di seluruh dunia merayakan Jumat Agung yang jatuh pada 2 April 2021.

Dikutip dari Tribunews.com yang dikutip dari britannica.com, Jumat Agung adalah hari umat Kristiani memperingati penderitaan dan kematian Yesus di kayu salib.

Sejak hari-hari awal Kekristenan, Jumat Agung diperingati sebagai hari kesedihan, penebusan dosa dan puasa.Sebuah karakteristik yang diungkapkan dalam kata Jerman Karfreitag (Jumat yang Penuh Duka).

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved