Teror di Mabes Polri

KAGET Tau Anak Terlatih Nembak, Ayah Terduga Teroris Serang Mabes Polri Sebut Pasti Ada Pengajak ZA

Kaget lihat Instagram putrinya dan tau anak terlatih menembak, ayah terduga teroris serang Mabes Polri sebut pasti ada pengajak ZA.

KOLASE TRIBUNKALTARA.COM
Sosok wanita terduga teroris yang ditembak mati oleh polisi saat menyerang Mabes Polri. 

TRIBUNKALTARA.COM - Saat melihat Instagram putrinya, dan mengetahui bahwa anak terlatih menembak, ayah terduga teroris serang Mabes Polri kaget.

Melihat hal ini pula, ayahanda terduga teroris serang Mabes Polri, M Ali memiliki prasangka, bahwa ada pihak yang mengajak putrinya untuk berlatih menembak.

Seperti diketahui sebelumna, terjadi serangan teror oleh terduga teroris ke Mabes Polri, pada Rabu (31/4/2021).

Atas tindakan terduga teroris yang menyerang Mabes Polri sendirian, polisi terpaksa harus menembak mati terduga.

Baca juga: Diingatkan Jokowi usai Teror di Mabes Polri, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Langsung Bereaksi

Baca juga: Usai Terduga Teroris Serang Mabes Polri, Polda Kaltara Pastikan Pelayanan Tetap Berjalan

Apalagi diketahui pelaku penyerangan adalah seorang wanita.

Dari hasil penyelidikan pelaku penyerangan berinisial ZA yang baru berusia 26 tahun.

Selama ini ZA diketahui berdomisili di Ciracas Jakarta Timur.

Melansir Warta Kota.com kedua orang tua ZA kaget saat tahu putrinya menjadi pelaku penyerangan Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021).

M Ali dan Sutini baru tahu kehidupan pribadi ZA setelah melihat media sosial pribadinya.

Keduanya yakin apa yang dilakukan ZA bukan atas keinginan sendiri, melainkan ada ajakan dan perintah dari orang lain.

Tetangga ZA, Tiuria Gultom (56), mengatakan setelah mendengar kejadian penyerangan di Mabes Polri yang membuat ZA meninggal dunia, para tetangga bertakziah ke rumah pelaku yang terletak di Gang Taqwa, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.

Saat bertakziah, Tiuria mengaku sempat bertemu dengan kedua orang tua ZA.

Ketika itu kata Tiuria, terlihat wajah ayahnya M Ali dan ibunya Sutini begitu terpukul dengan kejadian tersebut.

"Kepada kami tetangganya mereka mengaku sangat kaget dan terpukul."

"Mereka tidak menyangka anaknya bisa melakukan tindakan seperti itu," ujar Tiuria kepada wartawan.

Kepada Tiuria, ayah ZA, M Ali mengatakan anaknya berperilaku seperti biasa-biasa saja sebelum kejadian.

Pun selama ini ZA dikenal sebagai anak pendiam dan tidak banyak tingkah.

Baca juga: Kecam Aksi Teror di Mabes Polri, FKPT Kaltara Minta Orang Tua Pantau Anak Saat Menggunakan Gadget

Orang tua Zakiah baru sadar anaknya terpapar paham radikalis usai memeriksa Instagram putri bungsunya setelah kejadian penyerangan di Mabes Polri Rabu (1/4/2021).

"Kata mereka (orang tua Zakiah) saat buka Instagram itulah mereka baru tahu semuanya."

"Disitulah kaget mereka itu," katanya.

Pun termasuk dengan kartu keanggotaan klub menembak yang diunggah ZA di akun Instagramnya.

Selama ini, ZA tidak pernah bercerita bahwa ia sempat mengikuti kelas menembak di sebuah klub.

Sehingga kata Tiuria, kepada tetangga, ayah ZA yakin bahwa ada yang mengajak anaknya hingga nekat menyerang Mabes Polri.

"Kata ayahnya pasti ada yang mengajak aksi ke Mabes Polri itu."

"Tidak mungkin tidak ada yang mengajak," ujarnya.

Namun kedua orang tua ZA juga belum mengetahui darimana dan sejak kapan anaknya mulai terpapar paham radikal.

Para tetangga yakin bahwa paham radikal yang dipegang ZA itu bukan berasal dari lingkungan keluarga atau tempat tinggal ZA.

Sebab kata Tiuria, selama ini keluarga ZA tampak normal seperti keluarga pada umumnya.

Ibunya Sutini aktif mengikuti kegiatan arisan, pengajian, dan kerap bersosialisasi dengan tetangga.

Pun dengan ayah ZA, M Ali juga rutin berkumpul dengan tetangga dan selalu mengikuti kegiatan yang digelar RT dan RW.

Diketahui sebelumnya ZA (25) melakukan penyerangan di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021) sore.

ZA membawa senjata api dan menembakannya ke arah polisi yang berjaga di markas polisi tersebut.

Akibat aksinya, ZA menerima tindakan tegas terukur oleh sejumlah aparat polisi yang berjaga di Mabes Polri hingga akhirnya meregang nyawa.

Baca juga: Terbongkar Sikap Terduga Teroris yang Serang Mabes Polri, ZA Berubah Setelah DO dari Kampus

Lolos Pemeriksaan Senjata di Mabes Polri, ZA Sempat Diantar Perwira Sebelum Lakukan Serangan

Penyerangan Mabes Polri yang terjadi pada Rabu (31/3/2021) menjadi sorotan banyak pihak.

Pelaku diketahui adalah seorang wanita berinisal ZA yang berusia 26 tahun.

Saat melakukan penyerangan pelaku sempat melepaskan beberapa tembakan kepada petugas.

Namun akhirnya pelaku roboh setelah terkena timah panas.  

Melansir Tribun Wow.com pelaku penyerangan di gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, bisa lolos penjagaan meski membawa senjata airsoft gun.

Menurut Karonpenmas Polri, Brigjen Pol. Rusdi Hartono, ZA (25) telah melalui pemeriksaan oleh petugas.

Bahkan, ia sempat diantarkan untuk menuju ke kantor Sekreatariat Umum, dekat lokasi penembakan oleh seorang perwira.

Hal ini disampaikan oleh Brigjen Pol. Rusdi Hartono saat dihubungi melalui sambungan video dalam tayangan Dua Sisi tvOne, Kamis (1/4/2021).

Menurut Brigjen Pol. Rusdi Hartono, ZA mendatangi Mabes Polri untuk menyampaikan surat.

Ia mengatakan pada petugas jaga ingin memberikan isi mapnya pada Sekretariat Umum Mabes Polri.

"Tersangka ZA ini datang ke Mabes Polri, kalau dari rekaman CCTV itu sekitar pukul 16.30 WIB," kata Brigjen Pol. Rusdi Hartono.

"Masuk ke penjagaan, penjagaan melaksanakan tugas sesuai prosedur yang harus dilalui, menanyakan keperluannya, memeriksa ZA."

"Dan memang keperluan ke Mabes Polri adalah mengantar surat ke Sekretariat Umum, dan oleh anggota ditunjukkan mana kantor Sekretariat Umum yang ada di Mabes Polri."

ZA saat itu tak memberikan rincian isi surat yang ingin disampaikan.

"Dari pemeriksaan petugas yang jaga hanya mengantar surat saja ke Setum Mabes Polri," ujar Brigjen Pol. Rusdi Hartono.

"Tetapi dari kamera CCTV, dia tidak menuju kantor Setum, tetapi menuju penjagaan di pintu utama, di tempat kejadian aksinya tersebut."

ZA ternyata sempat berinteraksi dengan petugas jaga yang menanyakan keperluannya.

Namun, petugas jaga yang bertemu dengan wanita tersebut tak menaruh curiga.

Ia justru mengantar ZA dan menunjukkan ruang Sektretariat Umum yang ingin dituju sang pelaku.

"Sebelum sampai penjagaan, itu bertemu dengan perwira jaga, oleh perwira jaga ditanyakan keperluannya apa," tutur Brigjen Pol. Rusdi Hartono.

"ZA ini mengatakan ingin ke kantor Setum, oleh perwira jaga, ZA diantarkan ke kantor Setum."

"Lebih kurang 30 meter dari kantor Setum, ditunjukkan kantornya dan ditinggalkan oleh perwira jaga," tandasnya.

Diketahui, penyerangan tersebut terjadi pada Rabu (31/3/2021) petang.

Insiden tersebut mengambil tempat di dekat ruang Kapolri, Jenderal Listyo Sigit.

ZA yang berjalan seolah kebingungan tiba-tiba menodongkan senjata ke arah petugas yang lewat.

Setelah sempat melepas tembakan, ZA kemudian dilumpuhkan dengan timah panas dan meninggal di lokasi.

Baca juga: Rocky Gerung Sorot Teroris Wanita Ditembak Mati di Mabes Polri, Singgung Opini Skenario Dipaksakan

Baca juga: Sudah Diperiksa Saat Masuk Gerbang, Mengapa ZA Bisa Lolos Masuk Mabes Polri dan Lakukan Aksi Teror

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 05.02:

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved