Berita Tarakan Terkini
Guru Lakukan Tindakan Asusila ke Murid, Kemenag Siap Beri Sanksi Pecat jika Oknum Pendidik Terbukti
Guru lakukan tindakan asusila ke murid, Kemenag siap beri sanksi pecat jika oknum pendidik terbukti.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTIM.COM, TARAKAN - Guru lakukan tindakan asusila ke murid, Kemenag siap beri sanksi pecat jika oknum pendidik terbukti.
Menindaklanjuti informasi dugaan keterlibatan oknum tenaga pendidik yang terlibat dalam pelecehan empat siswa, Kemenag Tarakan siap memberikan sanksi.
Ditegaskan Kepala Kantor Kemenag Tarakan, H.Shaberah, jika terbukti pelaku dari satuan pendidikan di bawah naungan Kemenag, pihaknya akan memberi sanksi pemecatan.
Baca juga: Pertengahan April, Penggunaan GeNose Diujicobakan di Bandara Juwata Tarakan
Baca juga: Korban Asusila Oknum Guru Dibuat Lelah dan Tertidur, Kapolres Tarakan Berikan Pendampingan Psikolog
Baca juga: Cuaca Kota Tarakan 16 April 2021, Diprediksikan Hujan Ringan Terjadi Siang Hari Selama Tiga Jam
"Jelas ada. Apalagi rerata mereka yang mengajar di bawah naungan Kemenag tak banyak yang PNS. Mereka guru swasta. Mudah sekali mengeluarkan kebijakan sanksi mengeluarkan dari satuan pendidikan," jelas H. Shaberah.
Sementara itu, Joko Hariyanto, Kasi Pendidikan Islam Kemenag Tarakan mengatakan, pihaknya awal mendengar informasi belum mengetahui siapa oknum tenaga pendidik yang dimaksud.
"Kami belum tahu siapa inisial MS yang dimaksud. Khawatirnya Madrasah di luar Tarakan dan kedapatannya di Tarakan," ujar Joko.
Pihaknya juga terus menelusuri tenaga pendidik yang memiliki kesamaan inisial dengan MS.
"Kamikroscek semua ke Madrasah dari MI dan MA, memang gak ketemu inisial guru MS," bebernya.
Ia menilai, jika melihat data guru, sangat mudah untuk ditemukan jika berdasarkan inisial. Dan ia menegaskan pula saat ini tidak ada pembelajaran tatap muka untuk tingkat MI dan Ma.
"Madrasah hanya 10, baik negeri dan swasta jadi bisa didapatkan," ujarnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, pembinaan secara umum sering dilakukan oleh pihaknya untuk tenaga pendidik. Namun melihat kasusnya ia melanjutkan, persoalan ini masuk faktor kejiwaan.
"Istilahnya mungkin gay. Karena korbannya laki-laki," ungkapnya.
Lanjutnya pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk tindaklanjut setelah tak menemukan sendiri dara inisial MS yang dimaksud.
Baca juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Kota Tarakan 4 Ramadan 1442 H atau Jumat 16 April 2021
Baca juga: Soal Larangan Mudik, Begini Kata Kepala Bandar Udara Internasional Juwata Tarakan Agus Priyanto
Baca juga: Ramadan 1442 Hijriah, BPOM Tarakan Periksa 30 Sampel Jajanan Takjil di Pasar Tenguyun, Ini Hasilnya
"Nanti kami coba bangun komunikasi di kepolisian. Bagaimanapun ini menjaga nama baik Madrasah, " jelasnya.
Ia juga membeberkan, untuk pembelajaran tatap muka belum dilakukan pihaknya saat ini.