Berita Nunukan Terkini
13 Nakes Reaktif Covid-19, Puskesmas Nunukan Tiadakan Layanan Konsultasi Online, Ini Tanggapan Warga
13 nakes reaktif Covid-19, Puskesmas Nunukan tiadakan layanan konsultasi online, ini tanggapan warga.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - 13 nakes reaktif Covid-19, Puskesmas Nunukan tiadakan layanan konsultasi online, ini tanggapan warga.
Puskesmas Nunukan, Kalimantan Utara meniadakan layanan konsultasi kesehatan secara online.
Kebijakan itu diambil, pasca 13 petugasnya dinyatakan reaktif Covid-19 pada 17 April lalu.
Baca juga: Amankan Ratusan Karton Oli Mesin Ilegal Asal Tawau Malaysia, Bea Cukai Nunukan Segera Lakukan ini
Baca juga: Kisah Pemuda Tukang Servis HP Asal Garut Mantap Nikahi Janda 53 Tahun PNS Nunukan, Kenal di Facebook
Baca juga: 13 Petugas Reaktif Covid-19, Layanan Poli di Puskemas Nunukan Tetap Buka, UGD dan Bersalin ke RSUD
Adapun petugas yang reaktif itu diantaranya, tenaga perawat 4 orang, bidan 3 orang, Kesmas 2 orang, tenaga TU 1 orang, Satpam 1 orang, Sopir 1 orang, dan asisten apoteker 1 orang.
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) Puskesmas Nunukan, dr Anti, mengatakan, layanan konsultasi secara online sementara ditiadakan.
"Dokter kita di sini ada tiga orang. Ada satu dokter yang tugasnya memberikan konsultasi layanan secara online. Saat ini dokter yang bersangkutan juga akan jalani karantina," kata dr Anti kepada TribunKaltara.com, Senin (19/04/2021), sore.
Menurutnya, sejak dibuka layanan konsultasi online pada pertengahan tahun 2020 lalu hingga sekarang, tidak banyak masyarakat Nunukan yang memanfaatkan layanan konsultasi secara online.
"Mungkin pasien lebih nyaman datang langsung untuk konsultasi. Padahal sebenarnya tidak semua keluhan sakit itu harus datang ke Puskesmas. Ini demi memutus rantai penyebaran Covid-19. Seperti susah tidur, badan nyeri, flu atau batuk tidak perlu datang. Biasanya kami berikan resep obatnya, nanti anggota keluarga yang sehat datang ambil obatnya di Puskesmas," ucapnya.
Sementera itu, Puskesmas Nunukan memiliki tim pemantau khusus pasien dengan keluhan ISPA.
Ia katakan, selama ini yang sering memanfaatkan konsultasi layanan online ialah pasien ISPA.
"Pasien dengan keluhan batuk dan pilek ada tim khusus yang pantau tiap hari termasuk obatnya. Jadi khusus ISPA itu ada datanya di tim pemantau. Mereka bebas menelpon kapan saja. Kalau sudah gawat tengah malam, bisa langsung saja ke RSUD. Karena sementara layanan UGD kami ditutup," ujarnya.
Bahkan, kata dia, sebenarnya ada layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) online. Namun, masyarakat banyak yang tidak bisa menggunakan aplikasi tersebut.
"Kami punya JKN mobile, tapi banyak yang tidak tau menggunakan itu. Kalau pakai JKN, kita bisa pilih dokternya sendiri. Tapi karena banyak orang yang nggak tau, makanya kami pilih layanan via WhatssApp," tuturnya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Nunukan Senin 19 April 2021, 14 Wilayah Ini Hujan Pada Siang Hingga Malam Hari
Baca juga: Kasus Seorang Suami di Nunukan Bunuh Istrinya, Korban Sempat Pinjam Uang Rp 500 Ribu untuk Beli Sabu
Baca juga: Update Covid-19 di Nunukan, Kasus Konfirmasi Bertambah 30 Pasien, Aris Suyono: Semua Penularan Lokal
Terpisah Dina Yunus, warga RT 31, Kelurahan Nunukan Barat, Kecamatan Nunukan, mengaku selama ini dirinya jarang sekali menggunakan layanan konsultasi online di Puskesmas Nunukan.
Pasalnya, ia tak bisa mengetahui tekanan darahnya seperti yang didapatkannya saat melakukan konsultasi secara langsung.