Hari Kartini
Pemberian KB dan Pemeriksaan IVA Gratis, Momentum Hari Kartini, Perempuan Berkontribusi untuk Negeri
Pemberian kontrasepsi KB dan pemeriksaan IVA gratis, momentum Hari Kartini, perempuan berkontribusi untuk negeri.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Pemberian kontrasepsi KB dan pemeriksaan IVA gratis, momentum Hari Kartini, perempuan berkontribusi untuk negeri.
Momen Hari Kartini, 21 April 2021 yang jatuh pada hari ini, seluruh puskesmas di Indonesia menggelar serentak kegiatan pemberian KB gratis dan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) yang diinisiasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Di Kota Tarakan, kegiatan ini dilakukan di Puskesmas Kelurahan Karang Rejo.
Kegiatan ini merupakan salah satu program dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk serta Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Tarakan.
Baca juga: 1.700 Orang Lansia di Tarakan Divaksin, Inilah Tips sebelum Vaksin, Istirahat dan Tidur Lebih Awal
Baca juga: Peringati Hari Kartini, dr Evi Maryani: Puskesmas Sedadap Nunukan Berikan Layanan KB & IVA Gratis
Dalam momen tersebut, Ketua TP PKK Kota Tarakan Siti Rujiah mengatakan, kegiatan ini sebagai momentum memperingati Hari Kartini.
"Jadi ada pemberian KB gratis dan pemeriksaan IVA untuk masyarakat Kota Tarakan khususnya ibu-ibu," ungkap Rujiah.
Dikemukakan, kegiatan ini dilaksnaakan secara serentak se-Indonesia.
Ditargetkan seluruh puskesmas menggelar namun kondisi pandemi dan momen Ramadan, maka difokuskan pada satu lokasi yakni Puskesmas Karang Rejo.

Tentunya lanjut Rujiah, diharapkan dari kegiatan ini mampu menurunkan angka kematian karena kanker serviks dan kanker payudara.
Lebih jauh ia menjelaskan, deteksi dini kanker serviks bisa dilakukan lewa pemeriksaan IVA.
Sehingga ini dianggap membantu menyelamatkan banyak wanita karena relatif mudah dilakukan dan hasilnya cepat diperoleh. Pemeriksaan IVA teknisnya yakni meneteskan asam asetat pada permukaan mulut rahim.
Baca juga: Disinggung Soal Tes DNA Anak Pertama dengan Nadya Mustika, Rizki DA: No Comment, Susah Jelasinnya
Lebih lanjut mengulas arti perempuan di momen Hari Kartini lanjut ibu empat anak ini, Ibu Kartini adalah pejuang kaum perempun yang menyetarakan gender.
Sebagai kaum perempuan harus ikut berpartisipasi dalam pembangunan kota.
"Termasuk ikut meningktkan perekonomian juga sehingga perjuangan ibu Kartini masih tetap diteruskan," ungkap Rujiah kepada TribunKaltara.com, Rabu ( 21/4/2021).
Ia berpesan di momen peringatan Hari Kartini, bukan sekadar menggunakan kebaya, melainkan bagaimana perempuan mampu kerja keras untuk berkontribusi dalam membangun negeri.
Baca juga: Iwan Bule Yakin Pemerintah dan Polri Izinkan Liga 1 2021 Bergulir, PSSI Siapkan Tanggal Kick Off
"Selamat menyambut Hari Kartini. Semoga dengn semangat Kartini, perempuan Indonesia bisa saling respecting and empowering woman each other," tukasnya.
Sementara itu, Mariyam, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk serta Keluarga Berencana (DP3APPKB) Tarakan membeberkan, KB dan pemeriksaan IVA gratis menjadi program prioritas dari BKKBN pusat.
Wujudnya yakni metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).
Selain itu juga dilakukan pemeriksaan pap smear bagi ibu-ibu dan semua gratis.
"Kita melihat sekarang angka penyakit ini masih sangat tinggi seperti kanker serviks dan kanker rahim sehingga itu diprioritaskan," ungkap Mariyam.
Baca juga: 1.700 Orang Lansia di Tarakan Divaksin, Inilah Tips sebelum Vaksin, Istirahat dan Tidur Lebih Awal
Lebih lanjut dikatakannya, karena bertepatan momentum Hari Kartini, secara simbolis dilakukan pemeriksaan gratis dan pemasangan MKJP kepada lima orang ibu rumah tangga.
Walaupun simbolis, namun program ini diberlakukan gratis hingga 31 Mei 2021 mendatang.
"Setelah lebaran Idulfitri masih bisa. Silakan semua ibu-ibu yang mau melakukan pemeriksaan terutama ibu dengan pasangan usia subur memang wajib diperiksa," bebernya.
ia melanjutkn, persoalan penyakit kanker serviks dan payudara tak bisa dianggap sepele. Walaupun tak terlihat namun bisa menyerang siapa saja. "Kadang kan penyakit itu tanpa terasa sakitnya tapi muncul gejalanya. Dikhawatirkan dikira gejala biasa padahal ternyata gejala kanker," ungkap Mariyam.
Nantinya pelayanan gratis tersebut dipusatkan di Puskesmas Kelurahan Karang Rejo.
Adapun pemeriksaan pap smear, nantinya dokter mengambil sampel jaringan serviks untuk kemudian diperiksa menggunakan mikroskop dan mendeteksi apabila di dalam sampel terdapat sel-sel abnormal yang mungkin bisa berkembang menjadi kanker.
Untuk itu ia mengajak kepada ibu-ibu memeriksakan diri sejak dini.
Menyoal momentum Hari Kartini, perempuan yang juga pernah menjadi Kepala Dinslas Sosial Kota Tarakan ini mengharapkan agar perempuan-perempuan di Tarakan Khususnya agar dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan sehari-hari lebih profesional sesuai bidangnya masing-masing.
"Termasuk pula upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak. Dari sisi peran, khususnya yang terjun ke dunia politik masih sangat kurang dan memenuhi kuota 30 persen," pungkasnya. (*)
Penulis: Andi Pausiah