Berita Tarakan Terkini
1.700 Orang Lansia di Tarakan Divaksin, Inilah Tips sebelum Vaksin, Istirahat dan Tidur Lebih Awal
Sesuai jadwal, sebanyak 1.700 orang lansia mendapatkan jatah vaksin termin ketiga. Lima faskes telah ditunjuk sebagai tempat pelaksanaan vaksinasi.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Vaksinasi lansia sudah dimulai sejak Selasa (20/4/2021) kemarin di Puskesmas Kelurahan Gunung Lingkas.
Sesuai jadwal, sebanyak 1.700 orang lansia mendapatkan jatah vaksin termin ketiga.
Lima faskes telah ditunjuk secara resmi, salah satunya Puskesmas Kelurahan Gunung Lingkas.
Salah seorang lansia, Jerbiden Nahampun yang baru saja divaksin mengakui tidak ada gejala apa-apa sebelum divaksin.
Baca juga: Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 Khusus Lansia Sudah Tutup, Suntik Vaksin Corona Sudah Dimulai Kemarin
Baca juga: Lansia Rentan Tertular Covid-19, IDI Kaltara Beber Lansia yang Boleh Vaksin dan Dilarang Vaksin
Kondisi tubuhnya masih terjaga. Tak ada rasa mual, mengantuk ataupun pusing.
"Cuma keringat saja tadi, tapi sudah normal," urai Jerbiden Nahampun.
Ia melanjutkan, adapun persiapan khusus sebelum vaksin keesokan harinya, mempercepat jam tidur dari waktu biasa.
"Saya tidur semalam cepat sekali. Saya tidur jam sepuluh. Sengaja tidur cepat ternyata setelah diperiksa, tekanan darah rendah," sebut pria yang beralamat di RT 6, Kampung Baru Kelurahan Pamusian ini.

Ia menambahkan, persiapan lainnya yakni sarapan pukul 07.00 WITA sebelum berangkat ke lokasi vaksin.
Adapun pasca disuntik, ia tak begitu merasakan sakit dan normal seperti biasa.
"Ya syukurnya tak ada pusing, tak ada rasa mual dan lain-lain," cetus pria kelahiran 13 Agustus 1953 ini.
Baca juga: Panglima TNI Perintahkan Helikopter dan Kapal Cari KRI Kapal Selam yang Hilang di Perairan Bali
Meski demikian ia mengakui memiliki riwayat hipertensi atau tekanan darah tinggi. Namun ia mengaku cukup rutin melakukan kontrol sehingga aman untuk vaksin.
Ia mengajak lansia agar tak ragu untuk melakukan vaksinasi. "Jangan takut, ikutilah apa yang sudah dianjurkan pemerintah. Karena ini sesuatu hal positif. Jang berpikir negatif, itu keliru," bebernya.
Lebih lanjut pria yang sudah pensiun 14 tahun Pengadilan Negeri ini kembali menjelaskan, semua sudah melalui tahapan dan uji coba sehingga tak perlu khawatir akan efeknya.
Ia mengakui mendengar pengumuman dari rekan-rekannya dan berinsiatif ikut mendaftar.