Berita Daerah Terkini
Minah Warga di Pesisir Bontang Keluhkan, Sebulan 4 Kali Rumahnya Kebanjiran, Barang Banyak Rusak
Banjir Rob yang kerap melanda sejumlah wilayah pesisir di Bontang, terus dikeluhkan sejumlah warga.
TRIBUNKALTARA.COM, BONTANG-Banjir Rob yang kerap melanda sejumlah wilayah pesisir di Bontang, terus dikeluhkan sejumlah warga.
Dalam 2 tahun terakhir, tingginya air pasang laut diwaktu tertentu acap kali merendam sejumlah rumah warga.
Akibatnya, banyak perabotan rumah milik warga yang rusak. Kerugian yang dialami pun sudah tak terhitung. Kendati wilayah pesisir telah menjadi langganan Banjir Rob setiap bulan.
Baca juga: Masih 38 Lansia Divaksin di Tana Tidung, Dinkes Targetkan 319 Orang, Usai Lebaran Vaksin Dosis Kedua
Salah satunya Minah (49), Warga yang bermukim di wilayah pesisir Berbas Pantai itu telah banyak mengalami kerugian.
Rumahnya jadi langganan direndam banjir rob. Bahkan 3 hingga 4 kali dalam sebulan. Belum lagi, dimoment tertentu seperti saat akhir tahun. Tinggian air laut didalam rumah bisa mencapai betis orang dewasa.
"Sudah sering. Dalam sebulan beberapa kali lah. Mungkin sepekan sekali. Karena kalau banjir. Bisa dua hari berturut-turut," ungkapnya, Kamis (29/04/2021).
Dampaknya tak hanya merusak perabotan rumah. Namun kendaraannya dan barang jualan seperti sembako juga ikut rusak.
"Apalagi, air laut ini kan berbeda dengan air biasanya. Karena barang yang bermatrial besi bisa karatan. Jadi kami repot. Karena harus dibersih air bersih lagi," tuturnya.
Baca juga: Ahli Waris di Bulungan Terima Santunan, Iuran BPJS Ketenagakerjaan Kecil Tapi Manfaatnya Luar Biasa
Sudah hampir 25 tahun tinggal di Pesisir Berbas Pantai, namun banjir rob baru melanda dalam 2 terakhir. Tak tahu apa penyebabnya.
Yang jelas, apa yang dialami Minah telah sering dikeluhkan. Namun pemerintah lagi-lagi tak punya solusi kongkret menjawab persoalan yang terus melanda warga pesisir.
"Mereka hanya menyarankan pindah atau rumahnya ditinggikan. Karena ini sudah faktor alam. Masa cuman begitu. Tidak ada tindakan sama sekali," ujarnya lagi.
Sementara Syamsia(46) yang juga bermukim diwilayah pesisir menuturkan hal serupa. Ia bahkan nekat meninggalkan rumahnya sementara waktu.
"Capek soalnya selalu bersiin. Masa tiap bulan rumah terendam. Itupun bukan hanya sehari. Setiap sore dalam dua hari kalau lagi banjir rob. Belum lagi barang-barang rusak," ungkap Syamsia.
Kejadian Banjir Rob ini sudah dikeluhkan sejumlah warga. Namun pemerintah setempat tak bisa bertindak banyak, dengan alasan berbagai macam.
"Mau sampai kapan seperti ini. Masa dibiarkan aja. Alasannya karena faktor alam. Tapi paling tidak ada solusi lah. Bagaimana pun kami juga warga Bontang," tandasnya.
Berita sebelumnya dijelaskan BPBD Bontang, banjir rob ini merupakan siklus tahunan berupa air laut pasang di daerah pesisir. Biasanya terjadi setiap bulan dengan ketinggian air berbeda-beda.
Baca juga: Harga Cabai Rawit Melejit, Bupati Malinau Wempi W Mawa Sidak ke Pasar Induk, Berikut Ini Temuannya
Puncak ketinggian air laut biasanya diprediksi terjadi diakhir tahun, namun tak begitu akurat. Sebab banyak faktor lain yang mempengaruhi.
Dari catatan BPBD, ada lima wilayah yang di Bontang kerap jadi langganan banjir rob. Yakni Tanjung Laut Indah, Bontang Kuala, Lok Tuan, Tanjung Limau dan Berbas Pantai.
Sehingga diingatkan bagi masyarakat yang bermukim disana agar tetap siaga. Dihimbau juga bagi yang berencana tinggal di wilayah tersebut, sebaiknya bangunan rumah yang ditempati dibuat lebih tinggi.
(*).