Berita Tana Tidung Terkini
Jelang Idul Fitri 1442 Hijriah, Harga Cabai Rawit di Pasar Induk Imbayut Taka KTT Turun, Rp 110 Ribu
Jelang Idul Fitri 1442 Hijriah, harga cabai rawit di Pasar Induk Imbayut Taka KTT turun, Rp 110 ribu.
Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Jelang Idul Fitri 1442 Hijriah, harga cabai rawit di Pasar Induk Imbayut Taka KTT turun, Rp 110 ribu.
Jelang hari raya Idul Fitri 2021, harga cabai rawit di Pasar Induk Imbayut Taka, Kabupaten Tana Tidung tak alami kenaikan.
Seorang pedagang di Pasar Imbayut Taka, Satria Andrika mengatakan, dua minggu sebelumnya, harga cabai rawit sempat melejit di angka Rp 150 ribu, namun hari ini, Sabtu (1/5/2021) harga cabai rawit justru turun.
Baca juga: Wabup KTT Hendrik Ingatkan, Pejabat Pengguna Anggaran, Tepat Biaya Dalam Pengadaan Barang dan Jasa
Baca juga: Safari Ramadan ke Desa Bebatu Bupati KTT Ibrahim Ali Berikan 1.000 Masker dan Bansos Rp 50 Juta
Baca juga: Bagi-bagi Voucher Belanja di Hari Ulang Tahun, Istri Bupati KTT Vamelia Ibrahim Harapkan ini
"Harga lombok (cabai rawit) sekarang Rp 110 ribu. Sebelumnya Rp. 150 ribu," ujarnya kepada TribunKaltara.com.
Meski harga cabai rawit, alami penurunan harga jelang Idul Fitri ini, nyatanya sejumlah bahan pangan pokok lainnya alami kenaikan.
Seperti kentang, yang hari ini naik menjadi Rp 22 ribu.
"Naik sekarang. Harga sebelumnya itu Rp 18 ribu. Kalau tomat jarang naik, harga tetap Rp 18 ribu," katanya.
Begitu juga harga bawang putih. Kata pria yang akrab disapa Andi itu, kemungkinan bawang putih akan naik Rp 35 ribu.
"Harga bawang putih sekarang Rp 30 ribu. Bawang merah Rp 35 ribu. Tapi belum tau, bawang putih ada kemungkinan naik atau ndak," terangnya.
Begitu juga dengan harga telur, yang kini naik menjadi Rp 55 ribu.
Baca juga: Jaringan Listrik di Desa Seputuk Telah Terpasang, Bupati KTT Ibrahim: Janji Politik Kita Tunaikan
Baca juga: Perdana Dimasa Pandemi Covid-19, Elenka Enterpreneur KTT Buka Bazar Ramadan Pujangga: Warga Antusias
Baca juga: Ikuti Rakor Kepala Daerah, Wabup KTT Hendrik Siapkan Strategi Tingkatkan Perekonomian di Tana Tidung
"Sebelumnya itu Rp 50 ribu, sekarang Rp 55 ribu. Kalau di sini orang jual per piring, beda kaya di Jawa, orang jual per Kg," tuturnya.
Sementara itu dia katakan, selama ini dirinya kerap kali mengambil barang dagangan dari Barau, Kalimantan Timur, menggunakan kendaraan pribadi. Sehingga, meski harga bahan pangan naik, harga dagangannya tidak akan naik signifikan.
"Kita juga ndak mau ambil untung terlalu banyak, kasian juga pembeli kan. Kalau pedagang lainnya, saya kurang tau," ucapnya.
Penulis: Risnawati
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official